Kaki jia bergetar hebat keringat dingin mulai membasahi tubuhnya benar benar gugup selangkah demi selangkah jia ikuti kak haechan dari belakang
Ini kediaman yang sangat luas dan mewah banyak penjaga disana terlebih tubuh mereka sangat kekar dan menakutkan dengan wajah datar tidak berubah, jia jadi semakin takut melihatnya.
Kak haechan si pemilik cafe tempat jia bekerja memberikan saran untuk jia meminjam uang, saat ini jia tidak bisa berfikir jernih yang ada dipikirannya adalah penyakit jantung sang ibu cepat disembuhkan. Jia sungguh ingin melihat ibunya sehat kembali seperti dulu
Dan jia rela melakukan apapun demi ibunya itu.
"Tuan" kak haechan membukakan pintu besar berbahan marmer putih itu dengan perlahan
Bisa dilihat oleh jia ruangan itu sangat rapi dan mewah tidak lupa juga bau maskulin yang sangat menusuk Indra penciuman jia, "aku tidak bisa mengantarmu hingga kedalam, Semangat!" Jia hanya tersenyum kepada haechan lelaki yang membawanya kesini
"Gak ko dia(tuan yang akan jia pinjam uangnya) baik cuma ya sedikit datar saja dia jarang berbicara, mungkin dengan wajahmu yang cantik dia akan luluh dan memberikan kamu uang yang kamu mau" begitu kata kak haechan pada jia saat siang tadi jia bercerita tentang ibunya yang sudah lama keluar masuk rumah sakit dan kini harus mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit akibat jantungnya yang semakin melemah
Gajih yang jia dapat menjadi barista dicafe milik kak haechan tidaklah cukup untuk pembayaran rumah sakit setidaknya perlima bulan sekali jantung ibunya jia harus dipompa agar lebih kuat kedepannya, dan perlima bulan itu tidaklah murah harganya kata dokter 200 juta harus ada setiap lima bulan sekali.
Harus kah jia oleh BO agar bisa mendapatkan 200 juta? Iya kalau jia laku kalau tidak?
Sudah meminjam uang masih bisa dilakukan ya walau nantinya jia bingung akan melunasinya bagaimana
"Ada apa?" Suara berat serak menginterupsi tubuh jia hingga menegang, bisa jia pastikan lelaki itu sudah berumur lebih tua dibanding dirinya mungkin seumuran almarhum sang ayah
"Uang?" Lelaki itu belum berbalik ia masih menatap kota seoul dari ketinggian 20 lantai diatas daratan luas, mungkin tinggi gedung ini setara dengan namsan tower atau lebih?
Jia jadi kaku sendiri melihat tubuh kekar laki laki itu tubuhnya berkeringat dingin jantungnya jadi jedag jedug sendiri, kakinya melemas rasanya seperti jely. Tapi jia harus kuat demi 200 juta
"Aduhh!! Jia ayo kuat!" Gumam jia pelan selirih mungkin ia memukul lututnya agar kuat berdiri nyatanya ia hampir saja terjungkal kebelakang jika vas bunga itu tidak ada dibelakangnya
Prang~
Jia membelalak ia menatap horor vas bunga yang ada dibelakang tubuhnya vas bunga mahal dengan warna hitam dan emas sudah pasti harga vas itu mahal, bagaimana ini jia hanya ingin meminjam uang tapi kenapa dirinya malah membuat kesalahan? Jia juga bingung pada dirinya sendiri.
Lelaki berjas itu berbalik wajahnya tampan, dia seperti dewa Yunani garis wajahnya hampir sempurna, kulitnya bersih seperti kulit bayi, namun wajahnya seperti kanebo yang tidak pernah kena air sangat datar dan kaku.
Tidak ada respon apapun dari lelaki tinggi dengan tubuh kekar itu ia hanya menatap vas bunga yang pecah itu dan jia secara bergantian dengan ekspresi yang sama datar.
Jia jadi gelagapan sendiri ia cepat cepat membersihkan serpihan serpihan vas tersebut dan bangkit, jia berulang kali mengatakan maaf dan menunduk pertanda ia sangat
merasa bersalah atas apa yang terjadi.Jaehyun tidak menjawab ia hanya diam tidak bersuara tangannya juga tidak bergerak dari kedua saku celana bahannya, tatapan jaehyun terus menelusuri lekuk tubuh jia bagai kaca mata transparan jaehyun tahu seperti apa lekuk tubuh gadis polos dihadapannya ini.
Tidak bisa dipungkiri payudara yang sintal itu kini menjadi salah satu fokus jaehyun matanya segar ketika melihat tubuh gadis itu.
Jia menatap lelaki itu dengan bingung "200 juta?" Tebak lelaki itu masih dengan wajah datarnya, jia mengangguk mengiyakan "terlalu lumrah" jaehyun tertawa miring ia duduk dikursinya
"Semudah itu?" Gumam jia lirih bukan kah 200 juta itu banyak kenapa sangat mudah lelaki itu meminjamkannya kepada jia padahal juga mereka belum pernah kenal atau bertemu sebelumnya.
Tapi dengan begitu jia jadi senang mendengarnya ternyata semudah itu meminjam uang kepada orang orang kaya, jia terus bergumam hingga tanpa sadar lelaki itu sudah ada dihadapan jia.
Tubuh mereka terus mundur hingga jia menabrak dinding marmer mahal itu, "200 juta itu mudah baby, berikan tubuhmu padaku!" Jia melotot mendengarnya bersamaan dengan itu tangan lelaki yang jia tidak tahu namanya itu menarik pinggang jia
Jarak diantara mereka bisa membuat siapa saja yang melihatnya akan salah paham, bisa jia pastikan itu.
Yuk vote dan komen
🪐 terima kasih yang sudah mau baca cerita ini
🪐 mungkin cerita ini sudah sangat familiar untuk kalian tapi gue akan coba bikin sebeda mungkin
🪐 plis banget kalau gak suka bisa skip aja jangan dibaca, gak perlu berkomentar menjelekkan atau membanding banding kan
🪐 tapi juga gue gak menutup diri kalau kalian mau kasih saran malah gue sangat menghormati itu
🪐terima kasih atas pengertiannya
🪐gue ingatkan lagi kalau masih dibawah umur jangan baca💚🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL| jung jaehyun✔️
Fanfiction"200 juta itu mudah baby, berikan tubuhmu pada ku!" Kim jia, seorang gadis polos yang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan sang ibu gadis itu rela melakukukan apa saja asal ibunya sembuh Hal yang salah dari cara jia mendapatkan uang adalah gadi...