21

2.2K 171 29
                                    




"..pak..ibu jia jadi sangat kurus..princess bapak tidak seceria dua minggu yang lalu, pak ayo bangun..ibu jia mau melahirkan" lucas bahkan bisa berjalan setelah kejadian itu, jia tau bahkan terus menemui lucas dirumah sakit.

Tidak ada jawaban, detak jantung jaehyun memang kembali normal tapi mata itu tidak terbuka jaehyun belum sadar, alat alat sudah mulai dicabut dari tubuh jaehyun satu persatu, setiap harinya jaehyun membaik tapi dokter belum bisa memastikan kapan jaehyun sadar.

Mereka juga masih menunggu.

Berita jaehyun kecelakaan juga sudah tersebar bahkan hingga berita luar negeri, tiga hari yang lalu jia memberikan klarifikasi membenarkan apa yang diberitakan para media.

"Pak..maafkan lucas tidak bisa menyetir dengan baik..maafkan lucas pak" lucas hanya bisa menangis andai saat itu ia tidak menyetir satu tangan sambil memakai sabuk pengamannya.

Tapi apa yang perlu disesali jika sudah begini?

Pintu ruangan terbuka sungchan masuk "lucas..sudah waktunya kembali.." lucas tersenyum menatap sungchan "sanna..Jay" mereka masuk menarik lucas beserta kursi rodanya keluar dari sana.

Sungchan menatap jaehyun "kerja bagus untuk hari ini jae..saturasi mu normal..teruslah berjuang..demi keluarga mu" sungchan menjauhkan tubuhnya dari jaehyun lalu kembali tersenyum menyuntikkan obat jaehyun lalu memeriksa lajunya tetesan air infusan "jae..bangunlah..jia membutuhkan mu..jia terlalu pucat sekarang, seperti tidak ada kehidupan disisinya. Aku akui jia lebih menyedihkan dibandingkan ia yang dulu" sungchan menaikkan selimut jaehyun sampai kedada lalu mengatur suhu ruangan.

Jia datang saat sungchan baru saja keluar dari ruangan jaehyun, sungchan tersenyum mengembang "hai" jia mengangguk sambil tersenyum tidak berbicara hanya mengangguk itu saja, "sudah makan?" Jia menjawab dengan gelengan. "Kenapa tidak?" Tanya sungchan khawatir

Jia tersenyum "setelah ini" sungchan menatap jia dengan dalam sementara jia menatap jaehyun dengan dalam, "aawhhh" sungchan menoleh jia hampir terjatuh memegangi perutnya.

"Jia!" Sungchan segera menahan tubuh jia agar tidak terjatuh, ketuban jia bahkan sudah pecah. "Bangkar! Bangkar!" Para perawat langsung berdatangan membawakan jia bangkar. "Ruang bersalin!" Sungchan menatap jia yang kesakitan

Saat sudah berada diruang bersalin, sungchan sudah memakai pakaiannya "jia..dengar aku?" Jia mengangguk "maafkan aku..tapi kamu harus disesar..tubuh mu sangat lemah jika normal" jia hanya mengangguk lemah

"Huhh..awwhh..jaehyun" ucap jia lirih kala menahan rasa sakit yang menjalar ditubuhnya "huhh..ya tuhan..huhhhh awwhhh sakit" jia bahkan tidak bisa membuka matanya sangat sakit itu yang jia rasakan.

Rasanya sangat sangat sakit jia sampai berkeringat dingin "aayyaahhh" lirih jia kembali "ayahh..tolong mama" sungchan menggenggam tangan jia sebentar mengchek denyut nadi jia, ternyata sangat lemah. Ini sulit jia tidak ada olahraga saat hendak melahirkan dan ini membuat terjadinya kontraksi yang cukup sakit.

"Jia..Aku mohon setelah operasi kamu harus bangun ya?..untuk anak anakmu dan jaehyun" ujar sungchan memberikan semangat, sungchan begitu mencintai jia sampai saat ini bahkan terkadang sungchan tidak bisa mengendalikan perasaannya yang terus tumbuh walau sudah empat tahun jia tidak lagi menyapanya. "Aku mohon.." sungchan tau kemungkinan terburuk yang akan jia hadapi jika denyut nadi jia selambat ini bahkan monitor berbunyi.

Dokter masuk, "sungchan?" Dokter itu bingung kenapa ada sungchan disana

"Aku walinya..boleh dok?" Sungchan menatap jisoo dengan tatapan memohon

"Naiklah" sungchan mengangguk menaiki tangga menuju ruang khusus yang dimana bisa melihat ruang operasi dengan jelas dari balik kaca, sungchan berdoa jia selamat dengan denyut nadi yang seperti itu.

DEVIL| jung jaehyun✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang