04

18.6K 641 20
                                    


Matahari menyinari kamar aparterment yang jia tempati ini matanya memerjap beberapa kali mencari titik fokus pengelihatan, jia menggeliat kasur king itu kini luwes tanpa siapa pun disampingnya.

Mana mungkin jaehyun bertahan semalaman disini bersama jia, perlahan jia dudukkan tubuhnya disisi kasur menatap nakas disana tergeletak selembar cek bank "500 juta?" Jia tidak kaget sebenarnya sebelum jaehyun pergi lelaki itu sempat mencium kening jia dan berkata jaehyun akan memberikan setengah miliar itu untuk jia setiap lima bulan sekali.

Jia merasa sangat sedih den kecewa kepada dirinya sendiri melebihi apapun ia berjalan dengan tertatih menuju kamar mandi, jia berendam dibath tubuhnya ia guyuri sabun beraroma mawar segar. Kepala jia dipenuhi dengan banyak pikiran apa ibunya akan menerimanya lagi setelah tau apa yang jia lakukan untuk mendapatkan uang

Masih menggunakan bathrobe jia membuat teh untuk ia minum, ditatapnya perlahan keindahan kota dari ruang aparterment nya dilipatnya tangan kirinya menjadi tumpuan untuk meminum tehnya.

sekeras jia berfikir bahwa semuanya ini adalah mimpi semakin kedepan pula realita yang jia dapatkan, aparterment, uang, benih dan mahkotanya diambil oleh jung jaehyun anggap saja jia adalah simpanan jaehyun saat ini entah yang ke berapa.

Perlahan jia taruh tehnya kemeja pantry ia membuka bathrobenya, pintu aparterment terbuka jaehyun datang jia tau mana mungkin jaehyun rela memberikan PIN aparterment simpanannya kepada orang orang "jia" jia menoleh

Jaehyun menatap jia yang hanya menggunakan bathrobe, jaehyun membuang wajahnya ia berdehem keras mengendalikan nafsunya "iya, kenapa kembali?" Tanya jia pelan Ia tidak berbalik mungkin saja ada kemungkinan besar yang menghadang jia

"Saya bawa sarapan..ayo makan—














—Bersama"











Jia menegang mendengar perkataan jaehyun, perlahan jia mengangguk mengiyakan perkataan jaehyun "s-saya tunggu diluar" jaehyun beranjak dari kamar aparterment itu dan pergi menuju meja makan

Jaehyun hampir saja lepas kendali mencium aroma mawar segar yang menyeruak memenuhi rongga penciumannya apalagi kamar itu sudah bersih dan wangi, dan jangan lupakan rambut panjang yang masih setengan basah dan bathrobe berwarna pink yang melindungi tubuh indah jia.

"Sudah menunggu lama?" Jaehyun menoleh mendapati jia dengan dres selutut tangan panjang berwarna mint dengan rambut yang dibiarkan tergerai menggulung gantung riasan wajahnya juga dibuat senatural mungkin benar benar fres

Berbeda terbalik ketika jaehyun bersama yang lain "mau kopi?" Jia menawarkan ia membiarkan jaehyun terpesona melihat wajahnya dari dekat hanya dengan skat meja pantry, apalagi dengan rambut jia yang jatuh ke sebelah kanan ketika wanita itu menyeduh kopi.

"Boleh" ucap jaehyun seadanya

Jia tersenyum lagi lagi jaehyun terpesona melihatnya, bahkan jaehyun baru sadar jia secantik ini alisnya yang tebal natural, hidungnya yang lancip menjulang, bibirnya yang tipis dan pink, kulitnya yang putih mulus selembut bayi tanpa pori pori.

Ayo sadar jaehyun! Kamu harus bekerja setelah ini! Monolog jaehyun ia masih menatap jia yang membuatkannya kopi

Ting~

Jaehyun memerjap jia menopang tangannya dimeja pantry wajah mereka hanya berjarak lima senti meter, wanita itu tersenyum manis ia memukul pelan sendok alumunium untuk mengaduk kopi itu ke gelas kaca berisi kopi hitam tersebut.

jaehyun berdehem keras ia mengalihkan pandangannya kearah lain "ayo makan" jaehyun datar dan dingin ia memundurkan kepalanya "aku harus kekantor" jia mengangguk nganggukkan kepalanya menyodorkan kopi itu kehadapan jaehyun

DEVIL| jung jaehyun✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang