"Ayo makan dulu aku udah masak nih." Ajak Prilly kepada dua laki-laki yang ada di hadapannya itu.
"Ehhh cepet amat Prill kayaknya baru aja deh Lo ke belakang udah nongol lagi aja, kek setan."
Mendengar perkataan yang menjengkelkan dari Dion yang notabenenya adalah sahabat sang suami membuat Prilly naik darah dan melempar sendal rumah Doraemon berwarna biru kesayangannya ke arah Doni.
"Kalo lo ngga mau ya udah pulang aja sono, Aliku, ayahnya Adnan yang paling ganteng kita makan yuk." Ucap Prilly manis pada Ali.
"Ya udah ayo bund biarin deh ini kudanil kelaperan di sini." Jawab Ali lalu menggandeng Prilly untuk menuju ruang makan sambil menggendong Adnan.
"Dih kantong kresek mana ini kantong kresek saya mau muntah melihat pasangan alay ini." Ucap Doni dengan mimik muka seperti menahan muntah.
"Ngomong aja pengen, dasar jomblo karatan, mau makan ngga kalau ngga pulang aja sana." Teriak Prilly dari ruang makan.
"Iya-iya gitu aja kok pake keluarin suara 8 oktaf kesayangan lo, kesian tu bayi lo." Ejek Dion kepada Prilly.
"Yang besok-besok ini anak ngga usah di ajak pulang ya, bikin emosi doang kerjaannya." Ucap Prilly membalas ejekan dari Dion tadi yang membuat Ali geleng-geleng kepala.
Setelah kepulangan Dion dari kediaman mereka Ali dan Prilly langsung bersiap-siap untuk pergi ke rumah mama Ali yang sedang mengadakan pengajian.
"Udah siap yang?" Ucap Ali saat memasuki kamar dan melihat sang istri sedang berada di depan meja rias sambil memasang jarum pada jilbabnya,
"Masyaallah kamu cantik banget pake jilbab itu yang." Ucap Ali terkesima dengan penampilan Prilly yang membuatnya langsung mengusap kepala istrinya tersebut.
"Jangan gitu dong kan aku jadi malu." Ucap Prilly malu-malu.
"Ada yang pipinya merah nih hahahaha." Terdengar suara tawa Ali yang keras saat melihat pipi dari Prilly mulai memerah.
"Udah ahh ayo berangkat, nanti mama nungguin. Ayahmu tu lama tau ngga dek." Ucap Prilly pada Adnan yang ada di gendongannya.
"Kok jadi aku si yang, kan kamu yang dandannya lama, gimana sih." Ucap Ali tak terima dengan perkataan istrinya itu.
"Ohh mau marah iya?" Tanya Prilly sambil memelotokan matanya tak terima.
"Ya udah iya aku yang salah, gini nih kalau lawan debatnya cewe apalagi emak-emak anak satu yang mode singanya lagi on susah dikalah...aduh aduh sakit yang." Belum sempat Ali menyelesaikan ucapannya, tanpa sadar rasa panas menjalar di daun telinga sebelah kanannya.
"Ngomong apa tadi, malam ini ti-dur-di-lu-ar oke ayah Adnan paling ganteng." Ali yang mendengar perkataan istrinya itupun langsung menatap dengan puppy eyes dengan harapan Prilly mencabut perkataannya itu.
***
Akhirnya bisa up juga, ternyata masih ada 1 draft yang belum di publish. Yuk vote, commetnya jangan lupa ya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Father Of My Best Friend
RomanceKetika persahabatan mulai berubah karena kesalahan yang tidak di sengaja akankah mereka bersatu atau sebaliknya? -Aliando Syarief & Prilly Latuconsina-