Ketika persahabatan mulai berubah karena kesalahan yang tidak di sengaja akankah mereka bersatu atau sebaliknya?
-Aliando Syarief & Prilly Latuconsina-
Tak lama kemudian baby Adnan pun tertidur begitu juga Prilly dan Ali menngikuti sang putra menuju alam mimpi. ----------------------------------------------------------
1 bulan berlalu dan sekarang Ali, Prilly, dan baby Adnan pun berada di pesawat untuk perjalanannya pulang ke Indonesia.
"Hon kayaknya Adnan ngantuk deh tapi dianya ngga nyaman bobo sambil duduk gini" ucap Prilly yang menyadari ketidaknyamanan baby Adnan.
"Ya udah sini aku aja yang gendong, ayoo sayang ikut Ayah kamu ngantuk ya hem mata kamu udah merah gitu" ucap Ali sambil menciumi pipi baby Adnan.
Tetapi rasa kantuk baby Adnan membuatnya rewel bahkan di gendongan sang ayah pun ia tak mau diam dan terus rewel. Akhirnya Prilly mengambil alih baby Adnan dan menidurkan baby Adnan di atas perutnya dengan posisi baby Adnan telungkup sambil menyusui baby Adnan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
5 menit berselang baby Adnan ternyata telah tertidur lalu Prilly menggantinya dengan empeng yang telah di bawanya.
"Alhamdulillah bobo juga" ucap Prilly sambil mengelus kepala baby Adnan.
"Iya ya kalo bobo gini manis, lucu tapi kalo bangun behhh bikin gempar dunia apalagi kalo lagi rewel" ucap Ali.
"Ya keturunan siapa lagi sih kalo bukan keturunannya Muhammad Ali Syarief" ucap Prilly meledek Ali.
"Enak aja kalo yang jelek- jelek aku kalo yang manis kamu bisa aja cihhhhhh Bundanya Adnan hemmm" ucap Ali gemas lalu mencubit pipi Prilly.
"Honyy ihhh sakit tauuu pasti merah deh ni"ucap Prilly kesal sambil mengelus pipinya yang di cubit Ali.
"Maaf ya sayang kan cuma bercanda" ucap Ali.
"Iya, oh ya Hon nanti yang jemput kita siapa kan papa lagi di Manado?" Tanya Prilly.
"Kan ada Baja sayang" ucap Ali.
"Oh iya ya eh tapi Baja apa ngga sibuk di kantor sih Hon?" Tanya Prilly lagi.
"Engga sayang, tapi kamu nanti pulangnya ke mana?" Tanya Ali pada Prilly.
"Ya kerumah lah Hon" balas Prilly.
"Maksud aku sayang kan kita belom nikah nah kamu pulang ke rumah aku apa ke rumah kamu sendiri?" Tanya Ali.
"Aku pulang ke rumah aku aja ya Hon soalnya kan belom muhrim juga masa mau tinggal serumah" ucap Prilly.
"Ya udah deh ngga papa" ucap Ali.
"Hon nanti tolong telpon Baja supaya ngajak sepupu aku Aisya ya biar ikut jemput kita" pinta Prilly.
"Iya sayang, tapi bukannya Aisya itu di Manado ya?" Tanya Ali.
"Iya tapi sekarang tinggal di rumah karna dia mau nerusin kuliah di Jakarta Hon" ucap Prilly.
"Oh gitu, sayang aku mau tanya serius jawab dengan jujur ya aku mohon" ucap Ali dengan serius.
"Apa kamu ngga pengen nerusin kuliah?" Tanya Ali pada Prilly.
"Sebenernya sih pengen Hon tapi baby Adnan gimana?" Ucap Prilly.
"Untuk masalah baby Adnan kan ada oma- omanya sayang" ucap Ali.
"Tapi aku kasihan sama mama Hon" ucap Prilly.
"Mama itu ngga masalah Hon mereka di rumah kan pasti merasa sepi banget jadi kalo ada baby Adnan mereka seneng" ucap Ali.
"Ya udah deh Hon aku mau makasih ya udah ijinin aku kuliah" ucap Prilly sambil memeluk Ali.
"Sama- sama sayang, secepatnya aku akan nikahin kamu dan setelah itu kita urus kuliah kita ya" ucap Ali sambil mengelus kepala Prilly.
Sesampainya di Jakarta Ali, Prilly, dan baby Adnan telah di tunggu oleh Baja dan Aisya.
Raut wajah Aisya yang tak enak di pandang pun mengundang pertanyaan Prilly.
"Ay kamu kenapa sih ngga suka kaka pulang?" Tanya Prilly.
"Bukan gitu ka aku seneng kaka pulang apalagi sama jagoan ganteng ini, tapi itu tuh sepupunya bang Ali tuh bikin aku badmood ka" ucap Aisya kesal.
"Apaan lo gue yang di salahin dasar cewe kaleng rombeng" ucap Baja meledek Aisya.
"Tauk ah"ucap Aisya kesal dan langsung menggendong baby Adnan.
"Halo sayang kangen ngga sama aunty cantik kamu ini" ucap Aisya dengan pdnya.
