BAB 3

9.7K 469 8
                                    

"Haviva brengsek lo!!" ucap Ali nglantur

"Ali kenapa sih lo ayo gue anter lo pulang ke apartemen lo dari pada ke rumah lo gue takut lo di marahin ama tante Resi dan Kaia" ucap Prilly sambil membopong Ali

Sesampainya di apartemen Ali, Prilly lalu merembahkan Ali di kasur "Haviva gara gara lo gue kaya gini" ucap Ali lagi ngelantur

"Ali sadar ke" ucap Prilly sambil melepas sepatu dan kemeja yang Ali pakai karena merasa kasihan dengan Ali yang tampak tak nyaman dengan kemejanya

"Haviva lo harus tanggung jawab gara gara lo gue sama Prilly jadi jauh" ucap Ali yang menarik tangan Prilly dan langsung mendindih Prilly

"Ali apa apaan sih lo hemppptt" ucap Prilly tertahan karena bibir Ali sudah menahan bibirnya

Keesokan harinya saat Prilly terbangun dari tidurnya ia mengingat kejadian tadi malam "ya allah kenapa semua terjadi kepada ku" ucap Prilly sambil menangis

Kemudian Prilly memungut pakaian yang berserakan dilantai lalu dengan cepat ia berlari ke kamar mandi dan segera keluar dari apartemen Ali

Beberapa saat setelah Prilly pergi dari apartemen Ali, Ali pun terbangun dari tidurnya 

"Erghhhhh....kepala gue ko pusing banget ya apa yang gw lakuin kenapa gue gak pake baju?" Ucap Ali yang bingung, ia mengingat ingat kejadian apa tadi malam dan ia melihat noda darah di sprei putih Ali

"Astagfirullah apa yang gue lakuin tadi malem dan siapa cewe yang udah gue nodain, ya allah maafkan hambamu yang telah melakukan dosa ini ya allah, apa yang harus gue bilang ke keluarga gue" ucap Ali sambil menangis tanpa menginggat wanita yang telah ia nodai yaitu Prilly

Di waktu yang sama Prilly telah sampai di rumahnya sambil menangis, sang bunda yang melihat anaknya pulang sambil menangis pun heran dan bertanya kepada Prilly

"Prill sayang kamu kenapa sayang bilang sama bunda kamu kenapa nangis..?" Tanya Bunda Ully panik melihat anaknya menangis  

"Prilly ngga papa bun cuma cape butuh istirahat aja, bun Prilly ke kamar ya.." pamit Prilly kepada sang bunda

"Ya udah kamu ke kamar bersih-bersih badan trus istirahat ya sayang" ucap bunda Ully

Sesampainya di kamar Prilly mengunci pintu dan menangis ia merasa marah kepada dirinya sendiri dan takdir yang harus ia terima dan juga bersalah kepada keluarganya

"Gue ngga tau harus berbuat apaaaaaa hiks...hiks...hiks" teriak Prilly sambil menangis 

"Tok...tok...tok ka ini gue Raja buka ka lo kenapa? Ka ka Prilly..." ucap Raja yang berada di luar pintu kamar Prilly

"Ceklek" suara pintu kamar Prilly yang terbuka "ka lo kenapa sebenernya? cerita ama gue, gue ini  ade lo ka" ucap Raja

Tanpa aba aba Prilly langsung memeluk Raja dan menenggelemkan wajahnya di dada sang adik

"Gue udah ngecewain lo, ayah, dan bunda de gue ngga suci lagi hiks..hiks" ucap Prilly tersedu-sedu

"Maksud lo ka?" Tanya Raja

"Gue udah di perkosa de gue ga suci lagi" jawab Prilly

"Siapa ka orangnya jujur ama gue?" Tanya Raja emosi karena apa yang terjadi kepada sang kaka

"Gue gak bisa bilang ke lo de" ucap Prilly sambil menangis

"Udah Raja jangan paksa kaka kamu biar bunda yang ngomong sama kaka kamu, sekarang kamu keluar dulu de biar kaka kamu tenang sana" ucap bunda Ully yang sebenarnya kaget apa yang terjadi pada anaknya

"Sayang jawab bunda y nak siapa yang ngelakuin ini sama kamu sayang?"tanya bunda Ully

"Bun maafin Prilly bun ini salah Prilly yang lakuin itu A..Ali bun tapi itu bukan 100% salah  dia bun ini juga salah Prilly yang ngga bisa jaga diri saat bantuin dia dan Prilly mohon jangan bicara apa-apa sama Ali apa yang terjadi ya bun" ucap Prilly memohon

"Baik sayang bunda ngga akan bicara sama Ali dan keluarganya tapi gimana dengan kamu sayang?" Tany bunda Ully

"Aku akan pergi dari sini bun aku mau nenangin diri saat aku udah siap aku bakal balik ke sini bun aku mohon, tapi ada sati permintaan bun jangan kasih tau siapapun tentang keberadaan ku nanti bun" ucap Prilly

"Baiklah syang kalau itu mau kamu apa boleh buat, kamu akan menyusul tante kamu di Swiss" ucap Bunda Ully

"Makasih bun aku pengen berangkat besok bun" pinta Prilly

"Baiklah sayang bunda akan berbicara pada ayah mu tentang keberangkatanmu" ucap Prilly

The Father Of My Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang