"Ya udah buat adek cewek aja yuk Bun buat nemenin bunda kalau ayah sama Adnan main bola" Ucap Ali yang langsung dibalas dengan cubitan maut oleh Prilly yang membuat Ali mengaduh kesakitan. Terjadilah kejar-kejaran antara Ali yang menggendong Andan dan Prilly di halaman belakang rumah mereka sore itu yang menggambarkan kebahagiaan dalam keluarga kecil mereka.
"Udah ahhh bunda capek tau yah masuk yuk udah mau magrib juga ini ngga bagus magrib-magrib diluar pamali" Ucap Prilly yang ditertawakan oleh Ali.
"Dih masih percaya aja sama pamali, orang ngga bagus diluar pas mau masuk waktu magrib itu ya biar bisa persiapan buat solat bukan pamali bunda" Ucap Ali sambil mencolek hidung istrinya, baby Adnan yang melihat itu merasa terhibur dan membuatnya tertawa
"Dih anak bunda kenapa ketawa nanti bunda ngga kasih baby Adnan mimik lho bunda marah" Goda Prilly pada anaknya yang membuat bayi gembul itu menangis sambil mengerucutkan bibirnya yang membuat Ali gemas.
"Dah baby Adnan makan dulu yuk sayang" Ucap Prilly menggambil alih anaknya dari gendongan Ali.
"Bun ayah ngga di ajak makan bareng kalian" Teriak Ali sambil mengejar dua orang kesayangannya itu.
"Appan sih lebay ya dek ayah mah, tinggal nyusul aja kok ribet hahahaha" Tawa Prilly yang langsung membuat Ali menarik pipinya gemas
"Ayah nanti pipi bunda makin lebar ihhh" Rengek Prilly.
Setelah selesai makan malam mereka bertiga sedang bersantai di ruang keluarga sambil melihat siaran tv.
"Mas" Panggil Prilly, Ali yang kaget dipanggil mas oleh Prilly merasa aneh karena baru pertama kali Prilly memanggilnya mas setelah menikah.
"Heh ini kamu yang, kok kamu oanggima aku mas?" Tanya Ali keheranan.
"Emmm aku mau bilang sesuatu tapi kamu jangan marah ya" Pinta Prilly pada suaminya.
"Insyaallah aku ngga akan marah kenapa sih kok kaya takut gitu jangan buat aku penasaran deh Bun" Ucap Ali penasaran dengan apa yang akan dibicarakan oleh Prilly
"Aku pingin deh lanjut kuliah Yah soalnya aku mau jadi ibu dan istri yang bisa membanggakan suami" Ucap Prilly takut jika Ali akan marah.
"Ya Allah ku kira kamu mau minta apa ternyata cuma mau lanjut, kalau aku sih terserah yang penting kamu jangan lupa sama kewajiban kamu bun" Syarat dari Ali yang langsung di setujui oleh Prilly.
"Baik yah insyaallah bunda bakal menuhin semua syarat dari ayah heheh" Kekeh Prilly dan langsung memeluk Ali sambil mengucapkan terimakasih.
Ali yang bahagia atas tingkah istrinya tersebut langsung membalas pelukan Prilly. Tanpa sadar ada anak mereka yang berada di karpet depan kursi yang mereka duduki melihat kedua orangtuanya berpelukan tanpa dirinya pun menangis karena kesal.
"Ehhh anak ayah kenapa sih cemburu ya" Goda Ali pada anaknya ambil mencolek hidung anaknya tersebut.
"Jangan digodain orang udah nangis gitu kok, anak bunda mau apa sayang?" Tanya Prilly pada anaknya yang dijawab "nyen" yang berarti meminta minum asi dari Prilly.
Saat Prilly melihat jam sudah menunjukkan pukul delapan malam Prilly pun kaget pantas saja anaknya meminta nyen karena ini memang sudah waktunya untuk baby Adnan tidur.
"Oalah udah waktunya anak bunda bobo ya, ke kamar yuk terus bobo ok bos kecil" Ucap Prilly sambil melangkahkan kaki menuju kamar yang diikuti oleh Ali.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul empat lebih tiga puluh menit, waktunya untuk bangun dan mengerjakan kewajiban yang harus dilakukan oleh para muslim tak lupa juga ia membangunkan sang suami."Yah bangun yuk salat subuh dulu nanti di lanjut tidur lagi ngga papa kok" Ucap Prilly membangukan sang suami yang tertidur pulas sambil memeluk anak mereka yang sedang tertidur sambil menghisap jempol tangannya.
Setelah Ali bangun segera mereka mengerjakan salat subuh, selesai salat subuh Ali memutuskan untuk kembali tidur karena ia baru ada kelas jam 1 siang nanti.
Tapi tidak dengan Prilly ia memutuskan untuk ke dapur dan segera memasak sarapan untuk mereka.
***
Sekarang sudah waktunya untuk Ali berangkat kuliah dan sekarang ia sedang menggendong anaknya untuk berpamitan."Anak ayah yang ganteng ayah pergi dulu ya nak kamu di rumah jagain bunda ya, kamu juga ya Bun" Ujar Ali pada sang anak dan istrinya sambil mencium dahi ke dua orang yang ia sayangi tersebut.
"Iya ayah aku bakal jaga bunda kok ayah yang semangat ya belajarnya biar nanti bisa cepat lulus dan bisa kerja buat beli mainan adek" Ujar Prilly dengan nada yang dibuat seperti anak kecil yang membuat Ali terkekeh kecil.
Saat mobil yang Ali tumpangi mulai menghilang Prilly segera masuk ke dalam rumah dan menuju ruang keluarga untuk menidurkan Ali kecil karena ini sudah waktunya ia tidur siang.
"Nah anak bunda sekarang bobo dulu ya nak" Ujar Prilly saat melihat anaknya menguap dengan lebar.
Setengah jam kemudian setelah Afnan tidur Prilly segera mengambil sapu dan segera menyapu rumah.
Rumah Ali dan Prilly memang tidak memiliki asisten rumah tangga karena Prilly berfikir ia masih bisa menghendel semuanya ternyata ia salah menjadi seorang ibu rumah tangga adalah pekerjaan sulit apalagi sekarang ia juga memiliki bayi.
Tapi kalau untuk menyewa seorang asisten rumah tangga ia harus merogoh kocek yang lumayan dalam, apalagi sekarang mereka masih ditanggung oleh orang tua walaupun Ali sudah magang di perusahaan milik papanya tapi sama saja lebih baik uangnya ditabung untuk keperluan si kecil.
***
Setelah sampai di kampus ia langsung menuju ruang kelasnya yang ada di lantai dua. Saat perjalanan menuju ruang kelas ia tiba-tiba merasakan ada yang menubruknya dari belakang.
"Awww" Terdengar rintihan dari seseorang di belakangnya dengan segera Ali menolong orang itu.
"Ehh maaf ya mas saya ngga sengaja, dan terimakasih sudah menolong saya" Ucap perempuan yang telah ditolong Ali.
"Owhhh ngga papa kok mba yang penting mbanya ngga luka kan?" Tanya Ali pada perempuan itu.
"Engga kok mas, oh iya nama mas siapa ya nama saya Ghina mas" Ujar Ghina.
"Saya Ali mba, oh iya saya duluan ya mba saya sedang ada kelas takut telat" Ujar Ali dan segera meninggalkan Ghina.
Setelah Ali sampai di kelas beberapa menit kemudian dosen masuk sambil di ikuti oleh seorang gadis.
"Baik mahasiswa sekalian saya sebelum saya mulai perkuliahan hari ini saya mau mengenalkan mahasiswa baru pindahan dari Surabaya, silahkan mba perkenalkan diri dulu" Suruh dosen tersebut pada perempuan yang mengikuti dosen tadi yang ternyata mahasiswa baru di kelas mereka.
"Baiklah semua perkenalkan nama saya adalah Aghina Putri Wijaya saya pindahan dari Surabaya saya mohon bantuannya" Ucap Ghina memperkenalkan dirinya.
"Baiklah saya harap kalian bisa membantu mba Ghina mahasiswa sekalian, dan kamu mba silahkan cari kursi yang kosong karena perkuliahan segera dimulai" Ujar dosen tersebut.
Setelah Ghina mendapatkan tempat duduk di barisan ke dua di samping laki-laki yang tidak sengaja ia tabrak tadi Ghina merasa bahagia karena ternyata mereka sekelas
Haii gimana kelanjutannya makin seru apa makin gajelas?
Oh iya kalau ada kritik dan saran silahkan ke kolom komentar ya jangan lupa klik vote ya supaya aku makin semangat lagi.
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
The Father Of My Best Friend
RomanceKetika persahabatan mulai berubah karena kesalahan yang tidak di sengaja akankah mereka bersatu atau sebaliknya? -Aliando Syarief & Prilly Latuconsina-