Out of The Ordinary: Watanabe Haruto

4.8K 273 33
                                    

A/N :
- Haruto as Haidar
- Junkyu as Arjuna






















Bak menebar pesona, langit memancarkan semburat oranyenya kali ini. Didukung dengan hembusan taufan yang menyapa hingga mengetuk sanubari. Mencoba untuk sedikit lebih berani, ia kian menepis jarak yang memisahkan diri. Tidak ada keraguan dalam hati, yang ada hanyalah perasaan ingin memiliki. Menatap iris kecoklatan ini, memantapkan niatnya untuk segera memantaskan diri.

Suara nyanyian dan kepakan sayap dari burung di sore hari turut mendramatisir atmosfer keduanya. Namun, perlahan suara itu tergantikan oleh lirihan isakan yang kian menjadi-jadi. Bukan, itu bukan berasal dari dirinya, melainkan dari pria yang sedang duduk berdua bersamanya di ujung danau buatan yang berada di belakang perkarangan rumah mereka.

Pertahanan hatinya runtuh, dinding pembatas yang semula ia yakini dapat membendung air matanya itu remuk melihat pria yang dicintainya menangis tersedu-sedu. Hal ini membuatnya menyadari akan apa yang sudah terjadi selama ini. Hanya dengan mengingatnya saja sudah bisa membuatnya tersenyum getir. Miris.

Hal itu berawal dari kejadian sepuluh tahun yang lalu saat dirinya masih berusia tujuh tahun. Saat itu, senja, ia sedang berlari mengejar bolanya yang terpental menuju ke arah danau, iya, tepat di sini, di tempat dirinya sedang berada sekarang. Namun, tiba-tiba saja langkah kecilnya berhenti saat ia melihat ada seorang anak laki-laki yang lebih tinggi darinya itu sedang menangis di salah satu bangku yang memang disediakan di tepian danau. Bisa dilihat, anak laki-laki itu menutupi matanya yang mulai memerah dan basah. Karena rasa penasarannya, ia mendekatinya dengan membusungkan dada, sengaja bergaya agar terlihat lebih gagah. Lucu.

"Kenapa menangis?" tanyanya, lugu. Anak laki-laki itu perlahan mengangkat wajahnya, sedikit terkejut kala mendapati uluran tangan dari seorang anak laki-laki yang lebih kecil darinya.

"Namaku Haidar," ujarnya dengan memberikan senyum lima jari bermaksud untuk menghibur.

Namanya adalah Haidar Watanabe, seorang anak laki-laki pemberani keturunan Jepang-Indonesia yang dianugerahi wajah tampan. Ia baru saja pindah ke komplek perumahan ini, tapi karena sifat tengilnya, Haidar lebih memilih untuk bermain bola seorang diri alih-alih membantu kedua orang tuanya berberes rumah.

"Siapa namamu?" lanjutnya.

"A-arjuna. Arjuna Kim," balasnya sembari menjabat uluran tangan Haidar sebagai tanda perkenalan.

Anak laki-laki yang sedang menangis itu adalah Arjuna Kim, salah satu murid Sekolah Dasar berusia sebelas tahun, iya, empat tahun lebih tua dari Haidar. Ajun-sapaan akrabnya, sebenarnya anak yang periang, tapi belakangan ini ia lebih banyak diam dan menutup diri. Ia akan meminta perhatian dan bertingkah sangat manja kepada orang-orang yang dianggapnya dapat dipercaya, misalnya Jendral-sepupunya yang sangat menyayanginya, ya, meskipun sering menjahilinya juga, sih, atau sang ibunda.

Setelah uluran tangannya dijabat, Haidar beranjak untuk duduk di sebelah Ajun, dan dengan jahilnya ia meletakkan tangan kirinya di atas sandaran bangku sehingga membuat posisi terlihat seperti ia sedang memeluk Ajun. "Jadi, kenapa kamu menangis? Apa ada anak yang menyakitimu?" tanyanya kembali.

Ajun menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu menjawab, "tidak, tidak ada yang menyakitiku." Ia mengulas sebuah senyum, menunujukkan keambiguitas.

"Kenapa kau tersenyum? Pasti kamu berbohong 'kan? Bilang saja kalau ada anak yang menyakitimu, aku akan memukulnya!" Haidar mengucapkan kalimat penuh makna dan haru itu dengan semangat yang menggelora, membuat Arjuna semakin tak kuasa untuk tidak melengkungkan bibir tipisnya.

"Baiklah, a-aku memang berbohong. Tapi kau tidak boleh memukul orang yang menyakitiku, atau nanti kamu akan kualat."

Haidar mengerucutkan bibirnya lucu, bisa dilihat dari raut wajahnya jika ia sedang berpikir-lebih tepatnya tidak mengerti akan maksud dari perkataan Ajun barusan. Namun, Haidar tetaplah Haidar, yang bandel dan tidak mau kalah. "Lain kali, saat ada yang menyakitimu bilang saja ke aku, aku akan melindungimu! Jadi jangan menangis lagi. Oke, Jun?"

Beauteous [Junkyu x All] Open Request✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang