Buy One Get One: HaJeongKyu

2.6K 211 11
                                    

Mendung di sore hari menandakan akan segera turun hujan. Tak ada kilasan semburat merah keoranyean. Ah, proses pembenaman matahari kali ini tak akan diantar dengan indah seperti biasanya. Senja hanya menyuguhkan kehampaan, dipenuhi abu-abu, juga rona sendu.

Sama seperti kondisi hati seorang pria ber-hoodie putih yang sedang berdiri di halte bus depan penyeberangan jalan. Melipat kedua lengannya di dada, sembari sesekali mengusap-usap serta menghembuskan napasnya ke arah telapak tangan, bermaksud mengusir hawa dingin yang mulai menyeruap menusuk hingga ke tulang.

Kim Junkyu namanya. Salah satu mahasiswa semester 3 yang memiliki segudang prestasi di Fakultas Hukum. Selain itu, ia juga merupakan aktivis kampus, ada beberapa organisasi serta unit kegiatan yang dirinya ikuti. Hal ini membuat Junkyu menjadi pribadi yang hangat dan ramah terhadap banyak orang. Maka dari itu, ia dianggap sebagai seorang social-butterfly di kampusnya.

Kini pemuda bermarga Kim itu sedang menunggu bus yang biasa ia jadikan tumpangan untuk kembali ke rumah tiba. Penat setelah mengikuti tiga kelas mata kuliah dilanjut dengan rapat fungsionaris BEM cukup membuat Junkyu ingin cepat-cepat merebahkan diri di kasur empuknya.

"Lama sekali, sih," gerutu lelaki manis itu.








TAP! TAP! TAP!









Indera pendengaran Junkyu menangkap suara telapak kaki yang menuju ke arahnya. Ternyata benar, saat ia menengokkan kepala ke samping kanan, maniknya melihat seorang pemuda yang tengah berlari menuju tempat di mana ia berdiri sekarang. Kakinya dengan lihai melompat kesana-kemari menghindari genangan air. Tangan beruratnya ia gunakan untuk menyanggah tas ransel yang diposisikan tepat di atas kepalanya, sengaja agar dirinya tidak terkena air hujan yang mulai menetes.

Sampai. Pemuda itu kini telah berhasil bergabung dengan Junkyu di halte bus ini untuk berteduh. Napasnya tersengal, terlihat susah payah mengaturnya untuk kembali normal. Rambut pemuda itu sedikit basah pun kaus oblong hitamnya yang terkena tetesan air hujan cukup membuatnya tampak seksi.

Junkyu yang sedari tadi masih menaruh atensinya ke arah pemuda itu pun mengakui bahwa dia memang tampan. "Ini!" seru Junkyu tanpa sadar, sembari menyodorkan botol air minum miliknya.

Pemuda tampan yang semula sedang menunduk sembari memegangi kedua lutut dengan dua tangannya itu pun mendongak, menampakkan wajah bingung. Ya, ia merasa sedikit bingung atas perlakuan yang orang asing ini berikan.

"A-ah, kelihatannya kamu kelelahan, jadi kupikir kau membutuhkan ini." Junkyu kembali berujar setelah merasa ia dihadiahi tatapan mencurigakan oleh pemuda itu. Ayolah, niat Junkyu baik dan ia tulus melakukannya. Bahkan ia hanya reflek memberikan air minum ini, hati nularinya memang sudah dirancang untuk menjadi baik sedemikian rupa.

Akhirnya pemuda berkemeja kotak-kotak yang dibiarkan tak terkancing itu menerima tawaran yang Junkyu berikan. Tanpa aba-aba ia langsung meneguk habis air minum yang ada di dalam botol berwarna oranye tersebut, tak menyisakannya sama sekali.

Oh, lihatlah. Ia hanya sedang minum, bagaimana bisa terlihat begitu menggairahkan? Jakunnya yang sedang meneguk air bergerak naik dan turun, membuat Junkyu tanpa sadar turut menelan salivanya sendiri.

"Terima kasih, Manis," ucapnya seraya mengembalikan botol minum itu kepada yang punya dengan seulas senyum lima jari yang ia tampilkan.

Tunggu, apa katanya, manis? Siapa yang ia maksud? Junkyu kah? Ah, hal ini sukses membuat pipi cabi milik Junkyu memerah seketika. Ayolah, ia malu! Bagaimana bisa pemuda yang bahkan baru pertama kali ia temui memujinya manis? Junkyu bisa gila.

"Namaku Jeongwoo, Park Jeongwoo."

Pemuda yang kini diketahui bernama Jeongwoo itu mengulurkan tangannya, bermaksud memberikan jabatan tangan tanda perkenalan.

Beauteous [Junkyu x All] Open Request✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang