Bagi Jihyo dan Yoongi kehidupan setelah menikah sama saja seperti sebelumnya, tidak ada perbedaan yang berarti, hanya saja sekarang mereka merasakan kekuatan cinta dan saling memiliki yang semakin kuat dan kokoh.
Jihyo masih sama dengan sifat manjanya dan Yoongi dengan kemesuman yang semakin menjadi. Jihyo bahkan sempat kewalahan melayani Yoongi.
"Bukankah aku bertambah gemuk, Yoon?"
Jihyo sedang memandangi tubuh moleknya didepan cermin berukuran besar. Yoongi yang baru saja pulang sedang melepas jam tangan hanya melirik sekilas.
"Lihatlah, pipiku semakin besar, lemak diperutku juga semakin menakutkan." Oceh Jihyo sambil menoel-noel pipi dan perutnya sendiri.
"Belum hamil dan melahirkan saja sudah seperti ini bagaimana nanti kalau sudah punya anak." Lanjut Jihyo dengan keluhannya.
"Yoon! Kau dengar tidak sih?!" Kesal Jihyo yang merasa diabaikan oleh Yoongi.
"Lalu kau mau aku bagaimana heuh? Kau mau aku seperti oppa-oppa didrama yang dengan lembutnya bilang 'aku tidak peduli dengan bentuk tubuhmu, aku mencintaimu apa adanya' atau 'kau malah semakin cantik dengan kegendutanmu itu' begitu?" Jawab Yoongi terlalu santai menanggapi Jihyo.
"Ck! Ck! Min Yoongi mulai lagi dengan ocehan menyebalkannya!" Gerutu Jihyo.
Yoongi hanya tersenyum singkat dan mendekati Jihyo yang masih sibuk didepan kaca.
Grebb
Yoongi memeluk pinggang Jihyo dengan lembut secara tiba-tiba dan itu membuat Jihyo cukup terkejut.
"Kau bisa membuang lemakmu, atau kau bisa merampingkan pipimu atau apapun, aku banyak uang untuk itu, tapi aku harap kau tidak melakukannya, kau tidak ada bedanya dimataku, baik dulu maupun sekarang. Kau masih sama seperti Jihyo yang selalu membuatku jatuh cinta." Bisik Yoongi mesra membuat Jihyo merinding.
Jihyo perlahan tersenyum bahagia, Yoongi ternyata tidak jauh beda dengan oppa-oppa romantis yang ada didrama. Jihyo lalu membalikan tubuhnya dan merengkuk nyaman didekapan Yoongi.
"Aku belum mandi." Ucap Yoongi yang merasa risih dipeluk erat oleh Jihyo.
"Biar saja, toh mandi atau tidak kau sama saja tidak ada bedanya." Balas Jihyo menyebalkan.
"Baiklah, aku kalah. Untung istri."
Jihyo terkekeh, sekarang Yoongi selalu begitu. Dia lucu sekali kalau sudah kalah debat dengan Jihyo.
Kehidupan mereka memang tak jauh berbeda, hanya saja ini lebih indah. Dua bulan sudah mereka hidup bersama sebagai suami istri, Jihyo dan Yoongi bisa melewati itu dengan lancar walaipun ada pertikaian kecil namun itu tak berarti apa-apa, Yoongi juga selalu berusaha membuat Jihyo bahagia bersamanya. Mereka berharap bisa selalu seperti ini sampai akhir nanti.
Yoongi kembali dengan aktivitasnya membuat lagu dan kolaborasi, dan juga Jihyo yang mulai memikirkan tentang agensi yang akan dibangunnya bersama Twice, mereka sama-sama sibuk dan saling mendukung.
"Kau tidak ada keinginan kolaborasi denganku?"
Pertanyaan Yoongi membuat aktivitas Jihyo yang sedang menata piring dimeja makan terhenti.
"Maksudnya?" Jihyo bingung.
"Ya kau kan tau aku sedang membuat albumku, kau tidak ingin ikut berpartisipasi?" Jelas Yoongi.
Mata Jihyo berbinar senang, dia sudah menunggu ini sejak lama.
"Bolehkah?!" Seru Jihyo sangat antusias, Yoongi bahkan sampai terkejut.
