Yoongi mengurut pangkal hidungnya, serangan pening tiba-tiba datang padanya setelah mendengar ucapan konyol Jihyo.
Selingkuh katanya?
Gila sekali!
"Mandi sana, kita bicarakan kalau badanmu sudah segar, jangan lupa keramas biar kepalamu dingin dan pikiran konyolmu itu hilang." Sahut Yoongi santai.
"Aku serius Min Yoongi, terserah kalau kau mau selingkuh atau apapun itu, aku sungguh tidak peduli lagi." Jihyo masih saja.
"Okay okay, kita bicarakan nanti, ayo mandi dulu sana, kau semakin tidak masuk akal." Yoongi menggiring Jihyo untuk segera mandi.
"Awas, aku bisa sendiri." Jihyo menepis tangan Yoongi.
Yoongi hanya bisa menghela napasnya kasar. Sabar Min Yoongi.
"Mau aku siapkan air hangat? Berendam air hangat mungkin enak Hyo." Tawar Yoongi.
"Tidak usah!" Jawab Jihyo ketus.
"Baiklah. Ini handukmu." Jihyo menerima handuk pemberian Yoongi agak kasar.
Lagi-lagi Yoongi hanya bisa menghela napas panjang menghadapi Jihyo yang sedang tidak mood seperti sekarang ini.
Yoongi ke dapur berniat membuatkan Jihyo ice coklat dengan harap mood Jihyo kembali normal.
Sembari membuat ice coklat, Yoongi berpikir apa yang membuat Jihyo mempunyai pikiran seperti itu, selingkuh? Mana mungkin! Melirik wanita lain saja Yoongi sudah tidak napsu, kontak di ponselnya saja tidak ada wanita lain selain Jihyo dan eommanya.
"Astaga Min Jihyo, kau kemasukan setan apa si?" Heran Yoongi.
Yoongi membuat camilan untuk teman minum ice coklat, tentunya camilan kesukaan Jihyo, setelah semua beres niat hati dia ingin mengantarkan sajian manis itu pada Jihyo kekamar, namun belum sampai kamar Jihyo malah sudah keluar sambil membawa bantal kesukaannya.
"Kau mau apa dengan bantal itu?" Tanya Yoongi.
"Aku mau tidur di sofa!" Balas Jihyo acuh dan melewati Yoongi begitu saja.
Astaga, Yoongi rasanya ingin makan orang saat ini juga.
"Kau lebih memilih tidur sendirian di sofa ketimbang menemani suamimu tidur yang sebagaimana itu adalah tugasmu?" Yoongi mengikuti Jihyo dari belakang.
"Aku hanya ingin tidur di sofa kok, memangnya kenapa? Tidak boleh?" Nada Jihyo sangat menyebalkan.
"Kau sudah tahu jawabannya kan Hyo, tentu saja tidak. Kau pikir enak tidur di sofa? Badanmu sakit semua nanti Hyo."
"Biar saja, lebih baik badan sakit ketimbang hati yang sakit."
Ya Tuhan, Yoongi rasanya ingin memakan Jihyo saat ini juga.
"Okay, terserah kau saja, ingat yah jangan mengeluh padaku kalau badanmu sakit semua." Final Yoongi.
Sebetulnya Yoongi tidak tega, tapi Jihyo memang sedang keras kepala, kamar tamu mereka belum dibersihkan dan masih jadi gudang, satu-satunya kamar hanya kamarnya dengan Jihyo.
"Mau minum ini tidak?" Tawar Yoongi.
"Tidak! Aku tidak napsu!" Tolak Jihyo keras.
"Ya sudah."
Yoongi meninggalkan Jihyo yang sudah bertekat untuk tidur di sofa.
***
Jihyo mencoba memejamkan matanya untuk tidur, namun selalu gagal, posisinya sangat tidak nyaman untuk tidur, segala posisi sudah Jihyo coba tapi tetap saja rasanya tidak enak.