"Bagaimana Yoon? Kau bersedia kan?"
"Pdnim, kau tau kan kondisi Jihyo sekarang ini?"
"Jihyo kenapa lagi? Bukankah kondisinya sudah membaik? Bukannya dia sudah boleh pulang?"
"Iya tapi Jihyo juga masih butuh pemantauanku, aku tidak bisa meninggalkan dia sampai berminggu-minggu seperti itu."
"Yoon dengar, ini hanya sebulan dan kalau kau bisa lebih cepat menghandle ini semua kau bisa pulang kurang dari satu bulan, okay?"
Yoongi pusing terus mendengar desakan dari Bangpdnim agar dia menghandle project yang ada di US selama satu bulan itu, sejujurnya perintah sudah turun sejak jauh-jauh hari sebelum Jihyo dirawat dan Yoongi sejak saat perintah itu turun langsung menolak mentah-mentah gagasan itu dengan alasan dia tidak bisa meninggalkan Jihyo sendirian untuk waktu yang lumayan lama.
"Hyung, kenapa harus aku? Ada Namjoon yang bersedia untuk melakukan pekerjaan ini." Yoongi masih tidak mau kalah.
"Namjoon sedang ada project lain, kau kan tau itu."
Sesungguhnya Namjoon bisa saja pergi, bahkan Namjoon sendirilah yang mengajukan diri karena dia juga sepakat dengan Yoongi kalau Jihyo tidak bisa ditinggal sendirian.
"Lagi pula Jihyo kan tidak sendirian, ada orang tuanya dan ada orang tuamu juga yang bisa bergantian, toh kondisinya sudah membaikkan? Ayo Yoon, ini perintah bukan permintaan." Yoongi tidak bisa berkata apapun lagi.
"Akan aku beri jawaban lusa hyung." Yoongi pergi begitu saja setelah memberi jawaban yang menurut dia terbaik untuk saat ini.
****
"Berapa jam Jihyo tidur, eomma?" Tanya Yoongi, kini ia sudah ada di ruang perawatan Jihyo.
"Eemmm sekitar 2 atau 3 jam kalau tidak salah."
Yoongi memandang wajah Jihyo yang sedang terlelap, Yoongi tersenyum jahil kala melihat mata Jihyo bergerak dalam tidurnya.
"Aku tahu kau sudah bangun Hyo, actingmu buruk sekali." Bisik Yoongi tepat ditelinga Jihyo. Jihyo masih kekeuh melanjutkan acting yang sangat-sangat buruk dimata Yoongi.
"Aku hitung sampai tiga kalau tidak bangun juga aku cium sampai kau tidak bisa napas." Ancam Yoongi.
"Sa—"
"Iya iya aku bangun! Awas iih." Jihyo langsung bangun dan mendorong muka Yoongi yang tepat dihadapannya. Yoongi senyum penuh dengan kemenangan.
"Yoongi minggir." Jihyo terus saja mendorong tubuh Yoongi yang tengah duduk disampingnya.
"Kenapa si?"
"Ya awas ini kan tempat tidur untuk pasien, memangnya kau pasien?!" Eomma Yoongi keluar kala melihat dua sejoli ini sedang bertengkar sangat gemasnya.
***
"Ayo cepat habiskan, nanti keburu dokter datang, Hyo." Yoongi mengabulkan permintaan Jihyo, mana tega sih Yoongi membuat Jihyo menderita? Terlebih ini hanya masalah makanan, tapi tenang saja dia sudah pesankan jjajangmyeon yang cukup aman untuk Jihyo.
"Kau bisa diam tidak? Berisik sekali dari tadi." Semprot Jihyo. Yoongi ikut memakan makanan Jihyo agar cepat habis dan agar Jihyo tidak terlau banyak memakan jjajangmyeon yang seharusnya tidak boleh Jihyo makan saat ini.
"Kenapa kau banyak sekali?! Ini kan punyaku!" Teriak Jihyo saat Yoongi menyumpit terlalu banyak jjajangmyeon miliknya.
"Aku yang beli kalau kau lupa." Yoongi tidak mau kalah.
![](https://img.wattpad.com/cover/256797777-288-k364956.jpg)