"Hyo?"
"Heum?"
"Anniya."
Jihyo tidak ambil pusing dengan tingkah aneh suaminya ini. Ini masih pagi Jihyo masih sibuk dengan kegiatannya yang akhir-akhir ini betah di dapur.
"Hyo?" Panggil Yoongi lagi. Ini entah yang sudah keberapa kali.
"Wae?" Jihyo mulai terganggu.
"Anniya." Jihyo meletakan pisaunya dan kini perhatiannya tertuju pada sang suami yang sedang duduk sembari menikmati kopi pagi buatan Jihyo.
"Ada apa si Yoon? Kau ingin bicara apa?" Jihyo mulai mengeluarkan tanduknya.
"Anniya, sudah lanjutkan saja pekerjaanmu." Jawaban Yoongi membuat Jihyo menghela napasnya kasar.
"Ck! Menyebalkan." Jihyo melanjutkan lagi fokus pada pekerjaannya.
"Hyo." Panggil Yoongi lagi. Sungguh Jihyo tidak tahu apa maksud suaminya itu, kenapa pagi-pagi sudah memancing emosi.
"Okay okay ini serius. Letakan dulu pisaumu." Pinta Yoongi saat melihat Jihyo tengah memandangnya tajam sambil memegang pisau.
"Kenapa sih heum? Kau mau bicara apa? Kau mau apa dariku?" Baiklah Jihyo mencoba meladeni ketidakjelasan suaminya itu.
"Kau lupa?" Tanya Yoongi.
"Lupa apa?"
"Hari ini. Aku berulang tahun." Lirih Yoongi.
"Tidak, mana mungkin aku lupa. Bukankah tadi aku sudah mengucapkan selamat ulang tahun saat kita bangun tidur?"
"Hanya itu?"
"Lalu mau apa lagi? Kau juga sudah dapat morning kiss kan?" Jihyo menjawab dengan santai sembari melanjutkan lagi pekerjaannya. Yoongi malah terdiam membuat Jihyo cemas.
"Wae? Kau mau apa heum?"
"Anniya. Lupakan saja. Ah iya aku hari ini ada rekaman dengan Namjoon, mungkin akan pulang telat." Yoongi mengubah tema pembicaraan.
"Kau mau pergi? Kau tidak libur? Inikan hari ulang tahunmu." Protes Jihyo.
"Liburpun mau apa?"
"Ya kan kita bisa berduaan dirumah sambil menonton netflix atau apalah yang seru."
"Nanti saja setelah rekaman. Namjoon bilang ini sudah deadline gara-gara aku tinggal liburan kita waktu itu."
"Ya sudah sana mandi setelah itu sarapan."
Tanpa membalas ucapan Jihyo. Yoongi langsung bergegas menuju kamar untuk mandi dan bersiap-siap.
****
"Sorry hyung kau harus bekerja dihari ulang tahunmu." Ucap Namjoon tidak enak.
"Sudah biasa Kim Namjoon. Kau kan pemaksa." Namjoon terkekeh.
"Mian mian hyung. Ayo kita lakukan dengan cepat biar kau bisa cepat pulang dan bisa berduaan dengan Jihyo."
"Santai saja tidak usah buru-buru. Jihyo juga sedang pergi dengan eomma." Jelas Yoongi yang 30 menit lalu baru dikabari oleh Jihyo jika Jihyo sedang belanja dengan eommanya.
"Jihyo pasti mengamuk saat tahu kau kerja dihari ulang tahunmu kan?" Tebak Namjoon.
"Tidak juga. Biasa saja."
"Hah?! Serius? Seorang Jihyo biasa saja? Sungguh momen sangat langka. Kau beri apa Jihyo sampai tidak mengamuk?"
"Entahlah tapi kemarin banyak kurir datang memgantar paket."