10. Kehilangan Terberat Dalam Hidupku

42 13 26
                                    

Hi, Guys! Gimana nih paginya? Masih semangat kan buat sekolah, hehe! Tetap pantang menyerah ya! Percaya diri aja, tetap tajamkan pengetahuan kamu dan tak perlu mendengar ocehan orang² yang tak menyukaimu! Keep Smile! Oke, yuk lanjut baca kelanjutan ceritanya! Terima kasih 😊✌🏻❤️

HAPPY READING!

°°°°°°°≈<>≈°°°°°°°


Pukul 20.00 malam hari di kediaman keluarga Primdan, mereka berdua seperti biasa harus berkumpul untuk makan malam di meja makan keluarga. Mau tak mau Primrose pun ikut serta dalam makan malam yang hening tersebut.

Ya! Selepas mereka berdua pulang dari pantai dengan murung dan kegelisahan memuncak. Sebab mereka tak mendapat kabar tentang Kak Elmi yang ikut menjadi korban dari jatuhnya pesawat terbang itu. Kini di ruang makan berisi tiga orang dan salah satunya adalah laki-laki yakni Primdan, sedangkan dua perempuan yaitu Primrose dan Nyonya Rosalia. Rosalia lahap sekali dalam memakan makanannya yang kali ini merupakan masakan khusus dari Jepang, sebab itu semua reward yang tak terduga sebelumnya dari klien di butik kebanggaannya. Dia merupakan perancang busana para artis dan bahkan sudah memiliki butik sendiri yang selalu laris dikunjungi banyak orang-orang penting. Dia tampak senang dan bahagia sekali, bahkan tak mau sekali saja untuk mengingat bahwa anaknya sedang hilang di laut luas sekarang.

Kakak ... kau dimana, Kak? batin Primrose dengan muka masamnya sambil berulangkali hanya memandang makanannya tanpa selera setelah barusan Bu Wina menyiapkan makanan di piring khusus untuknya.

"Primrose, makan makananmu! Apa yang sedang kau pikirkan hingga kau sekarang lebih sering ngelamun? Jika hal gak berguna yang kau pikirkan, lebih baik kamu pikirkan tentang nilaimu yang selalu jelek itu. DASAR ANAK PUNGUT!SUDAH KUBILANG BUKAN, BAHWA KAU HARUS BELAJAR LEBIH KERAS UNTUK ULANGAN INI, TAPI APA YANG KAU-" Ucapan bunda Primrose yakni Rosalia Alamora itu pun harus terpotong karena bunyi gebrakan meja makan yang disebabkan oleh putranya sendiri, siapa lagi kalau bukan si Primdan.

"Bunda bisa gak terus nyudutin Primrose kayak gini! Apa bunda gak khawatir dan gelisah kayak yang dialami sama aku dan Primrose tentang Kak Elmi? Apa bunda hanya menyayangiku selama ini?" Primdan yang sedari tadi diam tanpa bicara maupun makan pun angkat bicara setelah ia jenuh akan apa yang selalu saja bundanya lakukan pada Primrose.

"Iya, Putraku. Aku hanya menyayangimu sebab kamu selalu bisa membanggakan bundamu ini dan bukan seperti dia," cibir Rosalia tanpa merasa berdosa dengan kehadiran Primrose yang hanya diam di sana menahan segalanya.

'PRANG!!

"BUNDA EGOIS!!" teriak Primdan tiba-tiba sambil menyenggol piring miliknya yang masih berisi makanan penuh hingga pecah saat berada di atas lantai rumahnya.

"Primdan!" panggil Rosalia panik dan berusaha mencegah kepergian anak tercintanya itu.

Primdan langsung pergi meninggalkan Primrose dan bundanya menuju kamar miliknya yang berada di lantai paling atas rumah tersebut, lebih tepatnya istana tersebut. Istana yang megah dan mewah namun minim akan kebahagiaan di dalamnya.

"Ergh, INI SEMUA KARENA KAU, PRIMROSE! DASAR, ANAK BANGSAT KAU!" hina Rosalia naik pitam, dia begitu marah saat ini meski masih saja mau menelan makanannya yang terlihat lezat, sungguh tak tahu malu.

"Bi Wina!" panggil Rosalia tiba-tiba membuat Bu Wina yang sedari tadi hanya bisa melihat kejadian yang biasa terjadi di rumah majikannya itu pun sedikit dikejutkan.

"Iya, Nyonya. Ada perlu apa?" tanya Bi Wina halus, takut kena semprot si nenek lampir.

"KAU MASIH BERTANYA? TENTU SAJA, BERSIHKAN PECAHAN PIRINGNYA ITU SEKARANG! CEPAT! Aku tidak mau istanaku ternodai dengan pecahan piring itu dan mulai besok masaklah makanan kesukaan Primdan. APA KAU SUDAH PAHAM?" bentak Rosalia sedikit geram.

Aiden & Primrose [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang