9. Dia Yang Paling Kusayangi Pergi

33 14 4
                                    

Halo-Hola, Airosers! Gimana nih kabarnya? Moga sehat terus ya..jaga kesehatan, jangan sampai kena Covid-19, hehe...aamiin. Oke, Happy Weekend dan Happy Malmingan, haha..lagi Jomblo apa ada pasangan nih? Lebih enak ada ya, wkwk. Yaudah deh, silakan baca pelan-pelan dan biar menjiwai bacanya, boleh deh didengerin dan dilihat dulu lagu yang ada di mulmed bagian 9 ini ya..😉 Makaciww ❤️😊~😆🌤️

HAPPY READING!

°°°°°°°≈<>≈°°°°°°°


Setibanya di kos-kosan tempat tinggal Kak Elmi, Primrose secepatnya memarkirkan sepeda gunung miliknya di halaman kos-kosan tersebut langsung berlari dan mulai mengetuk-ngetuk pintu masuk kamar Kak Elminya.

'Tok! 'Tok! 'Tok!

"KAK ELMI! KAK ELMI? KAKAK ADA DI DALAM ATAU TIDAK? KAK! KAK! BUKA PINTUNYA! KUMOHON!" teriak Primrose dari luar kos-kosan tersebut bahkan membuat beberapa orang yang sedang menginap juga di kos-kosan tersebut keluar dan bingung akan kedatangan Primrose yang tiba-tiba membuat kehebohan.

Dari luar kos-kosan tersebut, Primdan dan dua kawannya baru saja tiba dan langsung berlari masuk ke dalam, menyusul Primrose.

"Primrose!" panggil Primdan mencoba mencari keberadaan Primrose.

Primrose yang mendengar suara yang tidak asing lagi baginya, dia pun hanya cuek dan terus saja mengendor pintu kamar Kakaknya. Primdan yang akhirnya menemukan keberadaan Primrose, langsung bergegas untuk naik tangga, sebab kamar Kak Elminya ada di atas lantai kos-kosan sederhana ini.

Kemudian Primdan refleks menggenggam pergelangan tangan Primrose dan mulai berkata, "Primrose! Kak Elmi tidak ada di kos-kosannya, dia pergi ke Singapura untuk berkuliah di sana dengan menggunakan pesawat dan tadi pagi dia berangkatnya, Kak Elmi akhirnya diterima di universitas kebanggaannya, Primrose."

Mendengar perkataan dari Primdan, Primrose pun terkejut dan merasa tak terima, mengapa gue gak diberitahu sejak awal? Mengapa baru sekarang lo beritahu gue? Oh, apa lo mau gue menderita lebih dari yang gue rasa selama ini atau lo sengaja menyembunyikan hal ini biar lo puas gitu? batin Primrose mulai curiga pada Primdan.

"Tidak, Primrose! Gue bukannya mau-" Ucapan Primdan terpotong mendadak disaat tangannya tiba-tiba dihempas oleh Primrose dengan kasarnya.

Primrose berupaya melepaskan tangannya dari genggaman Primdan, kemudian mulai berkata, "Apa? Lalu mengapa lo gak beritahu gue dari tadi kalau Kak Elmi berangkat ke Singapura? Lo sengaja ngebuat gue kayak gini?"

Setelah mengatakan itu, Primrose berlari dan mulai mengambil sepeda gunungnya kemudian mengayuhnya sekuat tenaga, entah kemana tujuannya sekarang.

"Tunggu, Primrose! Aku bukannya mau membohongimu, tetapi Kak Elmi hanya ingin memberimu kejutan saat dia berangkat ke Singapura! Tunggu, Primrose!" seru Primdan dan tanpa pikir panjang langsung berlari kemudian menyalakan mobilnya bersama dua kawannya dalam satu mobil hendak menyusul Primrose.

****

Primrose menghentikan sepeda gunungnya tepat di depan halaman kantor polisi di Jakarta Pusat. Dia memarkirkan segera sepeda gunungnya dan lalu berlari masuk ke dalam kantor polisi tersebut. Sedangkan Primdan dan dua kawannya yang baru saja tiba di sana langsung mengikuti gerak-gerik Primrose yang telah menghilang dalam pintu kantor polisi itu.

"Pak Polisi, tolong saya! Saya mau lapor, bahwa kakak saya yang sedang berangkat dari Jakarta ke Singapura dengan menggunakan pesawat terbang, tiba-tiba saat saya dan kakak saya sedang bicara di telepon, kakak saya berteriak dan sambungan telepon saat itu juga terputus, Pak! Tolong bantu saya segera, Pak! Saya tak mau kakak saya kenapa-napa! Kumohon!" pinta Primrose di depan salah satu polisi yang melayani pelapor di dalam kantor tersebut.

Aiden & Primrose [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang