BAB 2. SISIK ULAR NAGA.

26 6 0
                                    


Hai hai hai..

Aku came back.

Happy reading.

_____________________________

Yurika membuka matanya saat di rasa ada cahaya masuk dan menyorot tepat di matanya yg terpejam,lewat celah dinding yg lubang.

Yurika heran mendapati dirinya tidur di lantai yg sangat kotor tanpa alas.
Sehingga kemeja putihnya menjadi lusuh dan sangat kotor.

Yurika mengucek ke dua matanya yg di rasakan perih dan juga silau akibat terkena cahaya matahari.

Lalu terdiam untuk beberapa saat.

Mengawasi sekeliling dengan tatapan mata yg masih berat khas bangun tidur.

Mencoba mengingat ingat apa yg  terjadi dan yg barusan di alaminya.

Tidak memerlukan waktu yg lama untuk mengingat kejadian yg barusan menimpanya.

Yurika langsung bangun setelah ingat semuanya.

Matanta melihat sekeliling dengan penuh waspada.

      " Di mana ular itu?.. bukankah tadi tubuhku di lilit oleh ekornya?.''batin Yurika heran..karena ular tersebut tidak ada lagi.

      "Masak iya begitu mudahnya si ular melepaskanya."

      " Apakah itu cuma mimpi?!."batin Yurika semakin bingung.

Yurika pun mulai ketakutan.
Mungkinkah kuil ini angker?

Matanya nanar melihat sekeliling siapa tau itu bukan mimpi,dan ular itu benar ada dan masih berada di dekatnya dan sedang mengawasinya.

Dengan rasa takut Yurika pun langsung mencari pintu keluar,pintu saat pertama kali dia masuk ke kuil ini.

Dan Bermaksud lari.

Namun sesuatu yg bersinar menyita perhatianya.

Membuatnya mengurungkan niatnya.

Sebuah benda bersinar menyilaukan mata,tergeletak begitu saja di altar bekas tempat ular naga melingkar.

Yurika buru buru mengambil benda pipih dan tipis berwarna putih kebiruan..benda yg seperti sisik ikan atau lebih tepatnya seperti sisik naga namun ini lebih lebar dan tebal.

      " Mungkinkah ini sisik ular itu..aku bawa saja sebagai bukti bahwa anak buah Nikolas telah di telan ular besar itu." Batinnya.

Yurika langsung memasukan nya ke dalam kantung celananya.

Setelah itu Yurika keluar dari kuil dan  kabur.

************

Setelah sampai di perkampungan Yurika menghentikan larinya.

Tak di hiraukan tatapan heran mata orang orang yg kebetulan lewat dan berpapasan dengannya,,apalagi saat melihatnya berpakaian lusuh dan kotor begini.

Tiba tiba matanya berkubang kunang.
Langkahnya terasa oleng,tubuhnya limbung.

Ini karena Yurika tidak makan dari kemaren.
Tubuhnya pun melemah.

Yurika tak sanggup lagi untuk sekedar berjalan.

Tubuhnya terasa berat,.haus dan juga kelaparan.

       " BRUGHKKKK!!!"

Tak ayal tubuh kecilnya pun pingsan di tengah jalan.

Masih sempat dia dengar teriakan orang orang berusaha membangunkan nya sambil mengguncang ngguncang tubuhnya.

       " Hei nak..kau tidak apa apa?"

PENGHUNI KUIL SUCI.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang