BAB 9.BISA BERPINDAH TEMPAT DLM HITUNGAN DETIK.

17 5 0
                                    

Hai

I am cambek.

Bersama saya di cantik nan imout Shivaa..

Hanya bercanda..lupakan !!.

______________________________

Ku lirik Sotama yg terus mengawasiku dengan tatapan matanya yg tajam.

Ada sedikit rasa takut saat melihat mata itu.

Tapi segera kutepiskan.

Lalu ku coba bersikap cuek dan tak perduli.

Walau sebenarnya hati ku merasa jengkel karena pria itulah yg menyebabkan kekacauan ini.
Hingga aku bisa berteleportasi ke tempat yg hampir membuatku mati kedinginan.
Beruntung ada paman tampan yg menolongku,kalau tidak mampus aku.

       "Vuuu..."aku menarik nafas dalam-dalam.lalu melompat keatas kasur ku yg empuk dan hangat.

Dan di sana akupun tertidur dengan nyaman.

******

Pagi harinya.

Setelah semalaman aku tidak keluar kamarku yg nyaman.
Dan tertidur pulas tanpa ada yg menggangguku.

Sengaja ku kunci pintu kamarku agar tadak ada siapapun yg bisa masuk ke dalam kamarku.

Terutama si Sotama kakak tiriku.

Aku tak ingin kejadian kemaren terulang lagi.
Sotama dengan seenak udelnya masuk dan ingin berbuat macam macam padaku.

Jadi jalan satu satunya adalah menguncinya dari dalam.

Hingga keesokan harinya.

Pagi harinya aku baru keluar dari kamarku.
Itupun setelah mamaku berteriak sangat keras membangunkan ku untuk segera berangkat ke sekolah.

Akhirnya dengan terpaksa akupun bangun. walau dengan setengah hati aku pergi ke kamar mandi.
Membersihkan diri.

Di meja makan sudah ada Sotama dengan kopernya yg mungkin belum sempat dia bongkar dari kemaren.,ya iyalah secara dia hanya dua hari tinggal di sini.

Dan sekarang saatnya Sotama harus meninggalkan rumahku untuk bertemu klien kerjanya di jogya.

Itu berarti hari yg sangat menyenangkan bagiku.bisa terbebas darinya

Dan sekarang pria tampan yg sudah menjadi kakak tiriku itu sedang mengawasiku dari ujung kepala hingga ujung kakiku.

      " Duduklah Yuri kami semua menunggumu untuk sarapan." Ucap nenekku.

Aku hanya mengangguk dan langsung mengambil tempat duduk di sebelah adikku.

      " Oh ya Yuri ,hari ini kakakmu gak bisa mengantarmu karena Sotama harus segera berangkat ke kantor cabang ayahmu." Ucap mama di sela sela sarapannya.

       " Tidak apa apa ma,Yuri berangkat sendiri.lagian si Kamila katanya mau menjemputmu di depan.'' jawabku.

Ku lirik Sotama yg kebetulan saat itu juga sedang melihat ke arahku.
Tatapan mata itu.tatapan yg seakan mau menelanku hidup hidup.

Terserah..akupun lantas mengabaikannya.

        " Baiklah.. Yuri sudah selesai sarapan mama, kakek ,nenek dan kak SOTa..Yuri berangkat dulu..oh ya kak SOTa hati hati di jalan ya!... bye bye..!"

Dan tanpa berkata lagi, aku pun langsung kabur dari ruang makan.

      " Anak ini benar bener belum dewasa sama sekali...bikin susah saja..lihat makanannya tidak di habiskan langsung berangkat begitu saja." Omel mamaku.

PENGHUNI KUIL SUCI.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang