LVL ✧ 08

647 130 67
                                    

Tanpa terasa, sudah hampir dua bulan ia bersekolah di Sekolah Altum Peritia, yang artinya sudah pas tiga bulan semenjak ia mati sebagai "Yoongi" dan hidup sebagai "August". Ia tahu, karena sampai sekarang ia masih menghitung hari sejak terakhir kali ia terbangun di dunia Amoreux, kali-kali suatu hari ia bisa saja terbangun di dunianya sendiri.

(Itu harapan yang bodoh, memang. Ia sudah mati dalam kecelakaan. Namun meski telah menerima kenyataan tersebut, siapa yang dapat menyalahkan dirinya yang tetap berharap? Dunia Amoreux memang indah, tapi ada banyak hal yang tak dapat ditawarkan Amoreux yang ada di dunia lamanya, seperti Yoonji, kedua orang tuanya, makanan Korea, teknologi modern, dan...)

Setidaknya, hidupnya berjalan dengan mulus, damai. Ia makin dekat dengan baik Helio maupun Jules. Mengherankannya, Jules dan Helio sendiri juga makin dekat. Mereka bertiga sekelas di kelas sastra, dan Jules yang awalnya cemburu melihat hyung-nya menemukan teman baru selain dirinya lama-lama makin menyukai Helio, mengingat sifat keduanya pada dasarnya cocok—Helio yang hangat dan perhatian dengan Jules yang pemalu dan kekanakan.

Entah bagaimana, mereka bertiga menjadi murid-murid paling "terkenal" di kelas sastra: satu dikenal karena monolog menggebu-gebunya mengenai korupnya sistem kapitalisme dan esai yang membahas gairah anak muda untuk menggapai mimpi-mimpinya (August), satu dikenal karena senyumnya lebih terang daripada cahaya matahari (siapa lagi kalau bukan Helio, namanya saja berarti 'matahari'), dan satunya lagi karena analisis puisi cintanya yang mendalam (mengejutkannya, Jules).

(Yah, sebenarnya ada alasan satu lagi mengapa August jadi makin dikenal, tapi alasan tersebut cukup memalukan. Ia sempat berdebat dengan guru yang mengajar kelas sastranya, karena keduanya sama-sama keras kepalanya mempertahankan perspektif beroposisi mereka mengenai topik "identitas" dalam buku One None and a Hundred Thousand Profiles karya Luigi Pirandello. Pada akhirnya, keduanya mencapai "kesepakatan", dan anehnya, bukannya menganggap August sebagai siswa kurang ajar yang berani berdebat dengan guru, Sir Juno Kerner—ya, itu nama guru sastra mudanya itu—malah menganggapnya salah satu murid favoritnya—padahal katanya tidak suka "favoritisme"—karena menyukai sifatnya yang terus terang dan berani beropini melalui sastra.

August tetap tidak mengerti apa bagusnya guru tinggi kurus berlesung pipit itu, sampai-sampai Jules yang biasanya tak tertarik dengan pelajaran non-atletik itu begitu memperhatikan kelas sastra.

Ia juga curiga Sir Kerner adalah alasan mengapa tugas analisis puisi cinta Jules mendapat nilai tertinggi di kelas. Tampaknya orang kasmaran adalah mereka yang paling mengenal cinta.)

Persis seperti di dalam cerita, ia kebanyakan sekelas dengan Helio, Jules dan—karena ia merupakan second lead—Catrain. Ia sempat bertukar pandang dengan perempuan itu beberapa kali, sempat saling menyapa juga, dan yah, harus ia akui, pesona protagonis game otome memang tidak main-main. Catrain sangat cantik. Senyumannya lembut. Setiap melihat ke arahnya, seakan-akan ada cahaya ilahi yang meneranginya, membuntuti langkah perempuan itu kemana saja ia pergi seperti spotlight.

Tapi August tidak lupa bahwa Catrain adalah seorang siswi SMA, sepantaran dengan Yoonji, dan "sejatinya", ia lebih tua dari protagonis itu, lebih tepatnya tujuh tahun lebih tua. Sebagai "mantan" (?) pria berkepala dua setengah yang dewasa, ia tidak akan pernah membiarkan dirinya memandang perempuan itu lebih lama dari lima detik, apalagi jatuh cinta pada perempuan itu. Rasanya seperti jatuh pada salah satu teman pencicilan Yoonji, atau malah Yoonji sendiri.

Aneh. Tidak etis. Tidak mungkin terjadi.

Safe to say, kehadiran Catrain tidak mempengaruhi hidupnya seperti yang diceritakan di game, dan sepertinya kehadiran Vivaldi tidak akan jauh berbeda.

Selain kelas Kingdom Management, ia tidak banyak melihat pangeran itu. Vivaldi hanya selalu duduk diam di belakangnya, mungkin agar ia dapat melihat Catrain dengan lebih jelas, terkadang-kadang tertawa dan bersenda gurau dengan sahabat karibnya, Cade, sebelum guru masuk dan memulai penjelasannya.

PLOT TWIST 、taegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang