Yoongi melipat tangannya, menatap heran ke arah Yoonji yang tengah mendekap ponsel genggamnya di dadanya. "Tumben, seneng bener?"
Adik perempuannya itu mengeluarkan tawa geli. "Amoreux baru saja merilis update, Oppa! Mereka menambahkan karakter baru!"
"Oh ya?" Yoongi mendudukan dirinya di samping Yoonji sembari membuka tutup botol Sprite di tangannya. "Mana? Coba Oppa lihat."
"Aku juga tak tahu, sosoknya masih dirahasiakan oleh pihak game. Ini saja aku sedang menunggu game selesai mengunduh, Oppa," rengut Yoonji. "Tapi aku dengar dari teman-temanku, bahwa karakternya tampan sekali. Benar-benar tampan paripurna. Shining, shimmering, splendid."
"Lebih tampan mana, August atau karakter ini?"
"Tentunya di hatiku August nomor satu," jawab Yoonji yakin. Yoongi tertawa kecil melihat raut muka adiknya itu. "Tapi entahlah, kita lihat saja nanti sosoknya bagaimana. Temanku bilang ibunya sampai jadi ikut main Amoreux hanya untuk melihat Sylvester."
"Sylvester? Itukah namanya?" tanya August. Ia menegak Sprite-nya tak acuh. "Nama-nama karakter game-mu ini ribet sekali."
"Yah suka-suka yang buat game, lah, oppa. Lagipula, peduli amat. Yang penting tampan."
August terkekeh, menyentil dahi Yoonji pelan. "Dasar bocah."
࿐
August mengira bahwa hal tergila yang dapat terjadi padanya adalah mati karena kecelakaan dan terlahir sebagai tokoh antagonis game otome yang digemari adik perempuannya.
Yah, ia terbukti salah.
Hal tergila yang dapat terjadi padanya adalah mati karena kecelakaan dan terlahir sebagai tokoh antagonis game otome yang digemari adik perempuannya, dan entah bagaimana bertemu dengan bos dan teman baiknya—yang notabene, selalu mengerutkan wajahnya lucu setiap kali Yoonji membicarakan game Amoreux saat ketiganya berkumpul—di dunia game yang sekarang ia tinggali.
What the absolute fu—
"Terima kasih, Sylvester," ucap Mrs. Reeves, menepuk pundak pangeran itu pelan. "Ini cukup ironis, bukan?" Ia tertawa kecil. "Identitas yang akan kalian rahasiakan selama tiga tahun ke depan adalah identitas yang paling pertama kalian ketahui. Mereka di tahun kedua dan ketiga sudah pernah melalui hal ini sebelumnya, tapi untuk murid-murid pertama... Setidaknya sekarang kalian tahu bahwa posisi Raja telah terlebih dahulu kami pilih pada penghujung tahun."
Di sebelah Mrs. Reeves, Seok—eh, Sylvester mengangguk. "Aku mempercayakan keamananku di tangan kalian semua," ucapnya. "Jangan kecewakan aku."
August mengira bahwa mungkin akan ada beberapa orang yang mendecih mendengar ucapan Sylvester, namun saat melihat kanan-kiri, rupanya semua orang justru terpukau. Di mata mereka, Sylvester tampak seperti sosok yang tegas namun tak terkesan otoriter, hanya cukup untuk memberikan kesan keagungan. Dengan kata lain, pria itu merupakan sosok calon raja yang sempurna. Ia layak menyandang gelar dan menduduki posisi Raja.
"Tanpa berlama-lama lagi, mari kita berlanjut," lanjut Sylvester. "Agenda pertama hari ini adalah penentuan jabatan tiap anggota kelompok. Hal ini akan dilakukan dengan cara memilih beberapa kandidat, sebelum dilakukan penentuan secara voting. Aku percaya kalian sudah mengetahui kewajiban yang akan diemban tiap jabatan, sehingga aku harap kalian menggunakan suara kalian baik-baik."
Kata-kata terakhirnya bagaikan aba-aba, karena setelahnya, sebuah kertas kecil tiba-tiba saja muncul di atas kepalanya dan mendarat tepat di pangkuannya. August bergidik ngeri. Bagaimana tidak? Kertas itu muncul begitu saja dari udara kosong. Butuh mantra yang amat kuat untuk melakukannya. Meski hanya benda kecil sekalipun, ada dua ratus kertas yang "terwujud" begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST 、taegi
AléatoireSetelah terlibat sebuah kecelakaan, Yoongi terbangun sebagai August, tokoh antagonis game otome "Amoreux" yang, menurut alur cerita, akan mati di tangan sang protagonis, Vivaldi. Ia hanya ingin bertahan hidup, namun apa jadinya bila Vivaldi justru j...