LVL ✧ 22

602 78 37
                                    

Teruntuk Kakakku, Aurelius:

Terima kasih untuk kereta kudanya. Aku akan kembali ke rumah dengan selamat. Sampai jumpa.

Adikmu, August

Semester satu tahun pertamanya telah berlalu bersama dengan berakhirnya turnamen dan acara kemping sekolah. Kini, libur telah tiba. Ia melambaikan tangannya ke arah Helio dan Jules, yang mengantar kepergiannya, sebelum melempar pandangnya ke bunga gardenia dan tiga buah permen coklat yang duduk di pangkuannya—penutup manis akhir semester dari guardian-nya, yang ia temukan di laci sebelah ranjangnya pagi ini. Entah bagaimana penjaga rahasianya bisa mengetahui bahwa ia berangkat pulang ke Kerajaan Suspirium hari ini, namun aksi kebaikan tersebut—ditambah fakta bahwa ini pertama kalinya sang guardian kembali memberikannya hadiah setelah sempat berhenti beberapa waktu yang lalu—berhasil menyentuh hati August, cukup untuk membuatnya tersenyum selama perjalanan.

Hadiah di pangkuannya bukan satu-satunya alasan dibalik hatinya yang mengembang. August cukup merindukan Aurelius dan tak sabar menemuinya. Selama waktunya di sekolah, saat senggang ia tak lupa bersurat dengan sang kakak, mulai dari menanyakan keadaannya beserta kondisi kerajaan, sampai menanyakan Aurelius bagaimana ia mempersiapkan dirinya untuk ujian semasa sekolah. Ini pertama kalinya "Yoongi" memiliki seorang kakak untuk diandalkan, mengingat bagaimana biasanya, ialah yang diandalkan, maka mempunyai sosok lebih tua yang dapat menjawab pertanyaannya merupakan sensasi yang asing namun menenangkan. Selain itu, ia juga penasaran akan rupa adik perempuan yang tidak sempat ia lihat, Putri Audora. Untuk saat ini, memori terkait keluarga August belum sempat menampilkan diri di benaknya, membuatnya hanya bisa membayangkan sosok Audora yang misterius.

Ia rasa, satu-satunya hal yang dapat ia lakukan hanyalah menunggu dan melihat.

Senyuman yang terukir di wajah Aurelius melebar saat ia melihat kedatangan adiknya. Sang putra mahkota mempercepat langkahnya selagi menuruni tangga menuju kereta kuda.

"Selamat datang," ujarnya, tatapannya hangat. "Bagaimana perjalananmu menuju ke sini? Baik?"

August mengangguk. Ia menelisik wajah sang kakak, sebelum dengan hati-hati menarik kakak laki-lakinya itu ke dalam sebuah pelukan. Aurelius jelas terkejut menerima respons seperti itu darinya. Sekujur tubuh sang putra mahkota mematung di tempat, namun setelah beberapa waktu ia dengan kaku kembali memeluk August. August tersenyum—ia tahu Aurelius ingin memeluknya namun ragu-ragu mau melakukannya. Sayang sekali, ia dulu juga seorang kakak, maka mudah baginya untuk menebak gerak-gerik dan raut wajah terkecil dari Aurelius. Tatapan penuh afeksi Aurelius saat melihat kedatangannya sama dengan tatapan yang sering ia beri ke Yoonji dulu.

"Aku merindukanmu."

Aurelius terkekeh kecil. "Aku juga," balasnya. Ia melepas pelukan, namun tangannya tetap merangkul pundak August. "Mari masuk. Kau pasti lapar. Aku telah meminta para pelayan menyiapkan prasmanan khusus untuk merayakan kehadiranmu."

Mereka berdua berjalan bersama ke ruang makan sembari berbicara—August menceritakan turnamen, yang dijawab Aurelius dengan sebuah anggukan dan sahutan "Ah, memang. Angkatanku juga seperti itu." sedangkan Aurelius mengeluh mengenai beberapa perihal kerajaan yang harus ia kerjakan dalam waktu dekat, yang hanya August jawab dengan sebuah janji untuk membantu kakaknya menyelesaikan sebagian dari tugas itu.

Aurelius menggaruk kepalanya, kikuk. "Aku tidak tahu makanan favoritmu. Jadi aku meminta para pelayan menyiapkan semuanya."

Benar saja. Terbentang berbagai macam hidangan yang terlihat lezat di meja makan kayu panjang di ruang makan kerajaan. Aurelius mengangkat tangannya, sebelum membisikkan mantra calor untuk menghangatkan makanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PLOT TWIST 、taegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang