My Little Angle From A Mistake | Kagehina Fanfic

28 - Kediaman Kageyama

Hii guys!!! Akhirnya gua up lagi haha! Dah gua selesaiin ni fanfic. Tinggal gua up" aja. Sumpah. Ini dah mo tamat beberapa chapter lagi! Ga banyak kok~

Btw selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan!

Enjoy!!!

•••••

Setelah 2 minggu berada dirumah sakit. Akhirnya Izuna diperbolehkan pulang oleh dokter. Tapi, Ia tetap harus menjalankan kontrol rutin setiap bulannya.

Dokter juga bilang, Ia masih tidak boleh terlalu cape. Jadi Shiro dan Shina berusaha menjaga Izuna agar tidak melakukan kegiatan berat dirumah. Izuna sedikit keras kepala.

Izuna juga sudah resmi menjadi salah satu keluarga Kageyama. Setelah kurang lebih 4 minggu, Kageyama mengurus semua surat resmi Adopsinya. Akhirnya, Ia pun bisa menginjakan kaki dirumah Kageyama untuk selamanya hingga akhir hayatnya.

Izuna memahami maksud dari mimpinya sebelum Ia sadar. Itu maknanya tuhan sangat menyayanginya. Tuhan mengambil keluarga miliknya dan menukarkan dengan keluarga lain yang tidak jauh beda dengan keluarganya.

Izuna selalu bersyukur, karna telah mendonorkan hati dan darahnya untuk keluarga Kageyama. Ia berterima kasih karna mereka bersusah payah mencari pendonor hati lagi agar dirinya bisa hidup bersama keluarga Kageyama.

~~~~~

Sebelum kepulangan Izuna dari rumah sakit. Kageyama bernecana pindah rumah. Karna saat ini, Ia masih menempati rumah istri lamanya. Dan itu bukan tanah miliknya.

Kageyama pun membangun rumah, didaerah Miyagi, tidak jauh dari Karasuno dan rumah orang tua mereka. Alasan Kageyama membangun rumah adalah. Agar anak anaknya lebih luas bermain dan bisa mendesain kamar mereka masing masing sesuai keinginan mereka semua.

Shoto sudah 7 bulan. Dan seharusnya Ia sudah mulai belajar berdiri bahkan berjalan. Tapi karna Ia lahir dengan prematur. Dokter bilang, perkembangannya akan sedikit lambat.

"Baiklah, kamar kalian ada dilantai atas, ukuran ruangannya sama saja, hanya bentuk ruangannya saja berbeda. Silahkan kalian pilih, di lantai tiga. Itu ruangan kosong. Mungkin kalian tertarik mengisinya dengan alat musik atau mainan favorit kalian? Silahkan saja" jelas Kageyama. Ketiga anak remaja itu mulai memasuki satu persatu ruangan dan memilihnya.

"Aku yang tengah saja lah... Lebih luas", kata Shina, "Ayah bilang ukurannya sama saja, bodoh!", balas Shiro, "iya iya aku tahu, maksudku. Kamar sebelah sana berbentuk karna ada belokannya", lanjutnya. Izuna terkekeh pelan, "justru lebih enak ruangan seperti itu. Kamu bisa menaruh meja belajar berpisah sedikit jauh dari kasurmu" ucapnya lembut, Shiro hanya mengangguk angguk seakan merasa menang.

"Baiklah, ayo kita rapihkan baju kita dulu... Baru setelah itu kita pikirkan kamarnya ingin seperti apa", kata Izuna. Mereka berdua mengangguk.

Kageyama dan Hinata yang melihat itu dari bawah hanya tersenyum simpul, "aku pikir mereka susah akur", "tidak lah shoyo... Mereka sempat mengenal", "ya tahu, tapi tidak semua anak adopsi yang sudah kita kenal seperti itu, tobio", Kageyama mengangguk. Ia merangkul bahu sang Omega. "Setelah ini mari pergi ke mall... Sekalian menemani mereka mencari keperluan kamarnya", Hinata mengangguk dan mulai berganti pakaian.