9 - Gagal

2.1K 168 12
                                    

Oke oke, maap kemaren ga jadi up langsung 2-3 😭 tugas aghu banyak, nah gantinya hari ini, oke?. Nih gantinya aku kirim banyak, karna kalo ga ntar lupa teksnya 😭. Ga semuanya aku kirim langsung, tapi pasti dikirim nanti Oh ya kalian mau di spoiler-in satu kalimat yang ada di fanfic lain yg lg ak buat skrg? Klo gamau si gpp. Ok skip

◇◇◇

  "Jadi rencananya adalah, ajak Shina datang ke taman itu untuk menemui seseorang lalu tinggalkan dia dulu sebentar, maksudku kamu menjauh darinya hingga Kageyama-san datang. Bagaimana menurutmu? Ya, jika tidak sesuai untukmu atau bisa saja gagal. Kita masih ada cara yang lain bukan? Jadi jangan menyerah dulu!!".

◇◇◇

  "Jadi menurutku rencananya seperti ini. Kalian berdua pergilah jalan jalan, lalu jika waktunya sudah pas kamu ajak Kageyama ke taman itu. Jika bisa setidaknya bujuk dia agar membuka percakapan lebih dulu. Jika tidak berhasil aku dan yang lain akan mencari cara lain!! Tenang saja^^"

◇◇◇

  Setelah Semi memberitahukan rencananya dan Anaknya pun memberitahukan rencanya kepada Shiro. Akhirnya mereka memutuskan memberitahu rencana yang Hinata dan Shiro miliki untuk menyatukan ayah dan anak itu. Tanpa mereka berdua sadari, rencana ayah dan anak tersebut hampir sama. Dan yang membuat Shiro terkejut lagi, taman itu adalah tempat berharga untuknya sekaligus Orang tuanya.
  "Jadi, bagaimana menurutmu?", tanya Hinata kepada Shiro. "Bagaimana kalau kita coba sekali lagi, buat mereka berbicara satu sama lain. Kalau masih tidak berhasil mari kita coba rencana Semi-san dan Shinji", Jawab Shina sambil menatap Ibunya. Mereka terdiam sejenak. "Baiklah, besok kita coba lagi!", Jawab persetujuan Hinata  Shiro yang mendengar jawaban itu menunjukan mata yang berbinar binar, menurut Hinata, jika melihat Shiro seperti itu rasanya seperti Hinata melihat dirinya saat SMA.

◇◇◇

Shiro pov:
  Hari ini banyak guru yang tidak masuk pelajaran. Yaa, aku bersyukur sih tapi tidak juga!. Pasalnya aku harus mencari ancang ancang yang pas untuk melakukan hal ini. Ya, untuk membujuk Shina.
  Akhirnya dengan tekad yang sudah aku buat, aku kembali memberanikan diri membujuk Shina agar mau berbicara dengan Kageyama, aku sudah mengetahui apa resikonya jika aku memaksa anak perempuan itu.
  "Shina, aku rasa sudah cukup kalian tidak berbicara satu sama lain dengan ayah. Maksudku, jika kamu tidak mau berbicara dengannya seperti dulu setidaknya kamu mengatakan satu kalimat jika kamu memaafkannya. Lagipula aku dan Pa--", ucapanku terpotong oleh Shina. "Kau bisa tidak sekali saja tidak memaksa ku untuk berbicara dengan pak tua brengsek itu?! Aku sangat malas, jadi jangan harap bujukanmu itu berhasil mepampauiku". Jawabnya kasar dan penuh penekanan sambil pergi meninggalkan aku.
  Aku sudah tidak tahu harus melakukan apa lagi, aku tidak tahu apa ini hanya aku atau Pa juga merasakan hal yang sama saat membujuk Ayah??... entahlah aku tidak tahu, aku rasa satu satunya cara adalah mengikuti rencana Shinji.
  Aku mengambil ponselku disaku celanaku, lalu mulai membuka aplikasi pesan cepat dan segera mencari kontak bernamakan Pa-ku

Papa

Pa

Yaa, ada apa? Bagaimana, apakah berhasil

Tidak sama sekali, justru dia marah

Hmm... baik
Sepertinya kita memang harus menggunakan rencana Semi-san dan anaknya

Akupun berpikir begitu, tapi--

Sudahlah, coba dulu saja. Tidak ada salahnya kan?

My Little Angle From A Mistake | Kagehina FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang