21 - Little Angle for the second

1.8K 108 10
                                    

Idk what to say, but... Doain gua dpt nilai bagus yaw, ya bener...

Anyways, nih dah up lagi... Enjoy~

•••••

Setelah dua minggu Hinata tak sadarkan diri semenjak pingsan, akhirnya Hinata sudah siuman, keluarga Akashi, Kageyama dan kedua anaknya berada disekeliling bangsal Hinata. "Maafkan aku, tobio...", ucap Hinata dengan raut sedih. "tidak!! Ini bukan salahmu" balas Kageyama, "apa kata dokter? Bayiku.. Uh.. Bayi kita Tidak apa kan?", kageyama menunduk. "Dokter bilang bayimu harus segera dilahirkan. Mungkin bayi kita akan lahir secara prematur atau cacat. Tapi jika tidak dilahirkan justru berdampak buruk untuk kalian berdua", hinata meraih pipi kageyama. "Lakukan yang terbaik untuknya, jika kamu tidak bisa menyelamatkanku dan Shiro. Setidaknya selamatkan anak ini biarkan dia hidup bersamamu walau dalam kebenciannya", ucap hinata sambil tangan kanannya mengelus perutnya itu, "aku sudah tahu ini akan terjadi, aku juga sudah punya firasat jika aku akan membutuhkan pendonor juga, tapi yang aku utamakan kesehatan shiro dan keselamatan anak yang ada diperutku ini", kageyama mengusap surai oren Hinata sambil sesekali mengelus lembut perut Hinata. "Aku berjanji akan menyelamatkan kalian bertiga, aku janji", ucapan itu membuat bayi itu menendang perut Hinata lagi, mereka berdua tersenyum. "Jadi kapan aku harus melahirkan anak ini?", "4 hari lagi... Apa kamu siap?". Hinata mengangguk. Keheningan menghampiri mereka semua hingga Kageyama kembali angkat bicara, "Jadi, ini alasan kalian berdua bilang bahwa ini rahasia? Padahal ini adalah hal penting, dan aku... merasa sangat bersalah", hinata terkekeh. "Ya aku dan shiro tidak mau membuat kalian khawatir, membuat teman teman yang lain khawatir. Tidak ingin membuatmu dilemparkan kata kata pedas dari teman teman lagi, walau nyatanya itu sudah pasti terjadi nanti", Ia berhenti sebentar lalu berbicara lagi "dan.. Kamu tidak ada salah apapun tobio", kageyama memajukan kursi yang ia duduki, "apa yang tidak salah?! Aku melakukan hal yang sama seperti shiro waktu itu! Aku menyetubuhi mu atas dasar nafsu dan hukuman sialan itu!", hinata beralih mengenggam tangan Kageyama. "Tobio dengarkan aku, itu bukan kesalahanmu. Tentang kehamilan shiro ataupun ini itu bukan salahmu. Kita berdua salah, seharusnya saat itu aku tidak terlalu dekat dengan kenma agar kamu tidak cemburu. Dan seharusnya aku tidak memaksamu untuk mengikuti perkataanku", kageyama mengangguk pelan, lalu menunduk "dan seharusnya aku tidak termakan nafsu heatmu disaat kedua waktu itu. Dan seharusnya aku menyadari dari awal dan peduli jika kamu sedang mengandung shiro, harusnya aku mencari kamu yang tiba tiba hilang dari kami, bukannya malah menikah", balas Kageyama. Shiro dan Shina hanya bisa terdiam. Mereka tidak tahu bagaimana detail permasalahan mereka. Yang kedua anak ini tahu adalah, Shiro lahir disaat ibu Shina menikah dengan ayahnya. Hanya itu.

~~~

Kageyama dan Hinata sedang bercanda tawa dengan bayi yang berada diperut Hinata, 3 hari lagi Ia akan melakukan persalinan paksa agar bayinya selamat. "Hey, tobio, sebelumnya dia jarang menendangku loh", ucapnya, "ah iya kah?? Bukannya justru sering?", hinata menggeleng, "justru dia baru menendangku saat kamu datang ke apartement kami", kageyama melihat hinata sambil terus mengelus perut hinata yang sudah membuncit itu, "jadi kamu melihat kita datang??", hinata mengangguk "tapi setelah itu aku masuk, dan ya... Kepalaku sakit sekali dan aku tidak tahu apa yang terjadi setelah itu", kageyama tertawa kecil dan mengusap kasar surai oren Hinata. "Jika aku tidak datang, kamu... Entah bagaimana kondisimu", Hinata terkekeh. "Lagian kamu tahu dari mana? Padahal kami sudah berusaha sebisa mungkin menyembunyikan", "shina tidak sengaja melihatmu berjalan kaki, dari situ dia tahu tempatmu", Hinata ber oh ria "pantas aku merasa ada yang mengikutiku, tapi aku tidak mau melihat kebelakang, takut itu penjahat dan mau menyakiti ku", ucap Hinata sambil.memajukan bibirnya. "Ya, ya... Kamu selalu takut dengan penjahat ya?", ucap Kageyama sambil terkekeh melihat ekspresi hinata. "Ya iyalah! Kalau aku ditebas olehnya atau aku dibekap?! Bagaiamana?", jawab Hinata kesal sambil menyilangkan kedua tangannya. "Ya, setidaknya pada akhirnya kalian menemukan tempat tinggal kami", Kageyama mengangguk dan memeluk Hinata. Hinata membalas pelukan Hinata. Ia berdiam sekitar 1 menit berhadapan. Kageyama mencium bibir Hinata pelan. Dan beralih keperut Hinata lagi, "hey, aku atau ibumu tidak tahu apa kamu laki laki atau perempuan, tapi apapun gender kamu. Mau kamu prematur atau apalah itu, aku dan Hinata selalu menyayangimu. Begitupun kedua kakak kamu", kata Kageyama sambil berbisik keperut Hinata, perut Hinata ditendang lagi oleh bayi itu, seolah sang bayi menjawab perkataan Kageyama. Mereka saling tersenyum.

My Little Angle From A Mistake | Kagehina FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang