7 : Female titan (2)

1.6K 198 3
                                    

"Apa apaan kau meragukan kami?!" Teriak oluo

"Benarkah eren? kau tidak bisa mempercayai kami?" tanya petra

"SUDAHLAH TETAP MAJU JANGAN BANYAK OMONG!" ucapku emosi

Petra dan yang lain pun kaget mendengarkanku yang sangat marah.

Pusing.

Itu yang membuatku emosi, pusing memikirkan eren yang terus emosi, female titan yang berlari semakin cepat dan aku yang cemas akan squad levi.

"Berjuanglah!" Kata eren

Lalu petra, eld, oluo pun tersenyum dan segera melawan titan itu aku tetap menjaga eren sebab tugasku adalah menjaga eren disini.

ingin sekali membantu namun jika aku tidak menjaga eren apa yang akan dikatakan levi nanti? lagipula aku sangat percaya pada petra oluo dan eld.

"Semoga mereka tidak mati." gumamku

Mata female titan berhasil dibutakan oleh Petra, oluo, dan eld namun itu hanya berlaku satu menit mereka terlihat sangat emosi dan ingin mematikan female titan.

Namun ketika eld ingin menyerang tengkuknya ia dimakan oleh female titan. Sialan bangsat.

"EREN AKU AKAN MELIHAT MEREKA AKU AKAN MEMBANTU PETRA!" teriakku

Eren hanya mengangguk ia sangat percaya padaku.

Petra melemah ia syok karena eld baru saja dimakan, oluo yang sedari tadi teriak pun dihiraukan.

"Sialan kau female titan, tunggu aku akan kuhabisi kau!" Gumamku

Emosi? sangat, apa yang direncanakan komandan kita ini? aku bingung aku tak ingin kehilangan mereka.

kumohon.

Sialan, petra terinjak dan ia mati bagaimana bisa? female titan benar benar membuatku tidak bisa berpikir ia sangat kuat dan lincah.

Aku pun segera mendekat namun, oluo pun tertendang female titan saat ingin menebas tengkuknya.

"SIALAN KAU JALANG, KEMARI KAU BANGSAT!" Ucapku sarkas

Aku langsung menghampiri female titan dan menghindar dari serangannya, ia sangat lincah dan terus berlari aku pun menebas jarinya itu membuatku lega.

Namun, tiba tiba.

ROARRRRRRRRRRRRRR

Suara titan eren, eren berubah menjadi titan dan membantu ku mengalahkan female titan namun sayang eren kalah darinya, dan dimakan.

"SIALAN KAU!"

ia berlari, namun larinya menjadi lambat dan segeralah name menyusul female titan itu

"Awas kau akan kuhabisi." Teriakku

Female titan pun terjatuh karena tebasan kakinya, segera Aku membutakan matanya lalu menggores gores pipinya dan tangannya.

Levi datang dengan mikasa setelah itu levi membawa eren dan sepertinya kakinya terkilir, Mikasa yang melihatku menebas titan pun tersenyum.

Dan mikasa ingin menebas leher titan itu namun ditahan oleh levi.

"Kita kembali sekarang, biarkan dia." Ucap levi

Apa yang dipikirkan kapten? entahlah dia benar benar seperti sedang pusing.

Dan setelah mengambil eren kami pergi dari tempat ini.

Kami kembali, mayat mayat yang ada dibuang ketika perjalanan karena titan sedang mengejar sedari tadi.

Aku diam dan menjaga eren sambil menunggu nya sadar.

Rasa ingin menangis ketika melihat teman teman seperjuanganku mati begitu saja, apakah levi akan menyalahkannya? pasti levi sangat sedih dan merasa kehilangan, akupun sangat merasa kehilangan mereka.

Tidak ada lagi oluo yang selalu meniru perkataan levi, tidak ada lagi eld yang selalu membuatku tertawa tidak ada lagi ghunter yang selalu menghiburku ketika sedih, tidak ada lagi petra yang membuatku tersenyum.

kini tinggal aku dan eren.

Apakah aku berguna? mengapa aku membiarkan temanku mati?

aku sangat bodoh, sangat bodoh.

time skip...

Kami semua sudah berada di markas pasukan pengintai, aku segera menghampiri levi raut kesedihan terlihat diwajahnya.

Levi pergi entah kemana.

Dengan cepat aku menyusul levi aku sangat khawatir terhadapnya.

Levi pov's

Mengapa aku tidak bisa menjaga mereka? tetapi aku merasa bersyukur (Name) masih hidup, namun aku sangat sedih ketika melihat anggotaku mati.

Mengapa aku selalu gagal? mengapa aku selalu kehilangan? ini sangat tidak adil.

Hidupku selalu saja menderita, kapan aku bahagia? tuhan tolong beri aku kebahagiaan.

"Sialan." gumamku

Namun ada yang menghampiri ku dan memegang pundaku, ya dia (Name).

"Kapten? kau sedang apa?" tanya (Name)

Aku hanya diam, aku tidak ingin menjawab pertanyaannya.

Entahlah apa yang ada di perasaanku, aku bingung.

"Kapten? kau marah?" tanya (Name) lagi.

"tidak." ucapku dingin

"Maafkan aku, aku tidak bisa menjaga anggota mu kau kira aku tidak merasa kehilangan ya? jujur aku sangat merasa kehilangan, tapi aku sangat bersyukur kau masih hidup kapten." Kata (Name)

Aku lebih bersyukur kau hidup.

"Tidak apa apa, aku hanya ingin menenangkan diri saja." Jelasku

"Kapten, Aku sangat tau kau memendam semua ini dulu aku berpikir kau tidak pernah mempunyai beban yang berat. Namun seiringnya waktu aku tau bahwa kau memikul beban yang sangat berat, hei kapten diam seperti itu tak akan membuatmu tenang kalau kau ingin menangis, menangislah sekalipun kau kapten pasukan pengintai dan manusia terkuat kau mempunyai hati." Ucap (Name) sebari tersenyum

Aku yang mendengarkannya justru kaget (Name) sangat perhatian padaku bahkan melebihi siapapun, ia ingin menangis saat ini.

Aku pun memeluk (Name) dan menangis dipelukan (Name), (Name) yang menyadari pundaknya basah ia pun segera membalas pelukanku itu dengan erat.

"Kau tau kapten aku sangat mencintaimu meskipun kau bersifat dingin terhadapku namun dengan sifat dinginmu itu membuatku jatuh cinta terus menerus." Kata name sambil memeluk Kapten.

Aku pun melepas pelukan (Name) dan ia pun melihat (Name) yang tersenyum tulus terhadapnya.

"Tetaplah disini (Name) jangan pergi meninggalkanku seperti mereka yang meninggalkanku di dunia sampah ini sendiri." Balas ku lalu ia tersenyum tipis

(Name) Benar benar membantuku dia menenangkanku layaknya seorang ibu tapi aku menganggapnya lebih.

Keduanya pun saling mengaitkan jari kelingking sebagai janji, namun (Name) takut mengingkari janjinya termasuk aku.

Levi pov's end.

To be continued...

Cold but love - levi x (reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang