Setelah perbincangan dengan levi (Name) benar benar tak menyangka bahwa levi akan menangis seperti itu.
ya (name) tau rasanya kehilangan ia juga merasakan bahwa kehilangan seseorang itu benar benar tidak mengenakan.
(Name) pov's
Aku selalu berpikir bagaimana caranya aku menepati janjiku kepada kapten levi lelaki yang selama ini aku cintai.
Semoga levi terus seperti itu dan semoga levi akan terbuka terhadapku, aku sangat menyayangi levi namun entah jika levi.
"Kaptenku yang satu ini benar benar tsundere." gumamku
Makan malam pun tiba, aku yang sedari tadi bosan dengan apa yang kulakuan dikamar akhirnya akupun keluar.
Nampak sekali di ruang makan prajurit tengah bersedih ya pasti mereka merasa kehilangan atas apa yang dideritakan tadi setelah ekspedisi, aku pun sama.
namun.
Aku tetap tersenyum untuk menutupinya.
Aku datang menghampiri eren, armin, mikasa dan kawan kawannya yang lain aku ingin makan bersama mereka juga.
"Hai? boleh aku duduk disini?" tanyaku sambil tersenyum
"Boleh kok (Name)-san!" seru armin bahagia
lalu dibalas anggukan oleh anggota yang lain, mereka sepertinya heran mengapa aku sangat seperti orang yang tak kehilangan sama sekali.
"a-anu (name)-san apakah kau tidak merasa kehilangan? aku lihat wajahmu tidak ada raut kesedihan?" tanya sasha sigadis kentang.
Aku tersenyum manis, levi sedari tadi melihatku dan aku menyadarinya.
"Begini sasha, orang yang terus tersenyum bukan berarti ia tidak mempunyai kesedihan ia berusaha menutupi semua itu agar semua orang paham sesedih apapun seseorang jangan terlalu terpuruk karena itu bisa membuatmu sakit dilain hari dan menghambat masa depan." jelasku lalu tersenyum
Mereka pun mengangguk mengerti atas apa yang aku bicarakan, eren sedari tadi diam apakah ia marah padaku? entahlah bodoamat.
Tapi aku penasaran.
"Kau marah padaku eren karena aku tidak bisa menolong oluo, eld, petra?" tanyaku
Eren melonjak kaget mendengar perkataanku.
"T-tidak (Name)-san hanya saja aku yang menyesal atas diri aku sendiri mengapa aku tidak bisa menjaga mereka." kata eren lalu ia menundukan kepalanya
Aku pun menghampiri eren dan duduk disebelahnya, lalu mengelus punggungnya agar ia tenang.
Mikasa? dia santai saja ia tau apa yang harus aku lakukan.
"Hei, jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri itu bisa membuatmu jadi gila, apakah kau mau gila? tentu tidak kan? Eren yang datang pasti akan pergi kita tidak tau ajal mereka itu kapan dan akupun sama aku tidak tau ajalku kapan, mungkin ketika ekspedisi baru, atau mungkin aku akan hidup lebih " jelasku
eren tenang, ia tersenyum mengangguk sekarang aku sedang merasa seperti seorang ibu.
Bapaknya?Levi tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold but love - levi x (reader)
Ficção Adolescente[ON GOING] "Kau tau kapten aku sangat mencintaimu meskipun kau berisfat dingin terhadapku namun dengan sifat dinginmu itu membuatku jatuh cinta terus menerus." - (Name) Akasaki "Tetaplah disini (Name) jangan pergi meninggalkanku seperti mereka yang...