Semuanya kaget mendengar perkataan touma, lalu segeralah hange, dan (Name) pergi menyiapkan kuda, sedangkan levi sudah pergi sedari tadi ketika hange mengoceh karena ketakutan.
Waktu sudah malam, kini (Name) bertemu dengan eren, armin, mikasa mereka sedang mengangkat barang barang ke dalam kereta.
"Halo, kalian sudah tau kan informasinya?" tanya (Name)
"Sudah (Name)-san"
"Ara ara, panggil aku (name) saja!" perintah (Name)
Lalu mereka mengangguk dan segera melanjutkan kegiatan mengangkat barang tersebut, dan (name) pun segera membantu mereka.
"Bisakah titan menghancurkan dinding jika ada dinding didalamnya?" tanya armin
"Apa maksudmu? biasanya juga titan datang menghancurkan tembok tanpa berpikir ada titan didalamnya apa tidak." Balas eren
"Ya kali ini menurutku berbeda, ketika aku mengetahui ada titan didalam dinding aku pun sedikit ragu dan bertanya tanya." Ucap (Name)
Armin pun terdiam ia terlihat seperti sedang berpikir, yang (name) tau armin mempunyai insting dan cara berpikir yang hebat dan bisa diandalkan oleh pasukan pengintai.
"Menurut kalian apakah dinding terbuat dari pengerasan kulit titan?" tanya Armin
"Bisa jadi." jawab (Name)
(Name) Lupa ia tadi sedang bersama hange dan tidak sengaja ia meninggalkan hange, segeralah (Name) keruangan hange.
Terlihat hange sedang meneliti sesuatu entah apa itu dan moblit pun tidak segan untuk mengingatkan hange.
"Hange, ayolah kau ini sedang apa?" tanya (Name)
"Sebentar (Name)-chan" balas hange
Namun tiba tiba ada seseorang berambut undercut hitam itu datang menghampiri ruangan hange.
"Oi, cepatlah." Tegas levi
Dan segera lah hange , (Name) , levi juga pendeta nick datang ke tempat dimana kita akan pergi.
"Maaf sudah menunggu lama" Kata hange
(Name) melihat mikasa tengah menggunakan eren jubah agar tidak kedinginan, itu sangat lucu.
"Nanti aku yang akan mengenakanmu begitu levi." Ucap (Name)
"Sesukamu saja."
dan segeralah (Name), hange, levi, dan pendeta nick naik kedalam kereta itu dan membuat armin kaget dengan keberadaan pendeta nick.
"A-anu bukankah ia pendeta pemuja tembok?" tanya armin
"Ya benar armin namun dia bodoh ketika kami tanya." Jawab (Name) sambil melirik pendeta itu dengan tatapan tajam.
"BUKA GERBANG!" Teriak erwin
Lalu gerbang pun dibuka kini kami tengah dalam perjalanan pergi ke suatu tempat.
Di sepanjang perjalanan benar benar dingin (Name) lupa ia tidak membawa jubahnya, namun tiba tiba ada rasa hangat melanda ternyata levi memakaikan jasnya kepada (Name).
"Terimakasih kapten."
Levi hanya melirik (Name) sekilas lalu tetap menghadap kedepan dan fokus terhadap perjalanan yang lumayan jauh itu.
"Apakah ia tau ada titan didalam dinding?" tanya eren
"Ya, dia tau namun dia tetap menutup mulutnya." jawab hange.
"Sudah kubilang dia bodoh seharusnya tidak menjadi pendeta." ketus (Name)
"Sekarang mungkin aku sedang bodoh dan terluka, tetapi aku bisa menghabisi orangtua ini." kata levi
"Kau tidak bilang kau terluka, apakah luka kemarin masih sakit?" ya kali ini (Name) bertanya kepada levi dengan tatapan khawatir.
"Kau sudah tau kemarin, brat."
"Aku sudah mengobatimu mungkin akan lama, setelah sampai aku akan mengobatimu lagi kapten."
----------------------
Akhirnya kami pun sampai di tujuan, namun setelah sampai (Name) melihat banyaknya warga yang pergi entah kemana mungkin mereka mengungsi karena ada titan di dinding rose.
Levi berpisah dengan (Name) karena (name) harus bersama hange, eren dan yang lainnya sedangkan levi tengah mengurus pendeta nick.
"Eren apa kau bisa menunggangi kuda sendirian?" tanya (Name)
"Bisa, kondisiku sudah pulih." jawab eren
(Name) pun hanya tersenyum, dan ia lupa seharusnya ia mengobati kaki levi yang masih sakit, mungkin bisa esok hari.
"Buntaichou kita harus segera berangkat." ucap moblit.
Namun tiba tiba levi datang bersama pendeta nick, dan hange pun mulai emosi karena sedaritadi pendeta nick hanya diam tak menjawab sepatah kata pun.
"Aku bisa memberi kalian nama yang dibawah perintah mereka kami diperintahkan untuk amati, dia bergabung di pasukan pengintai." Jelas pendeta nick
"Akhirnya kau bicara, kukira kau bisu." balas (Name)
Dan tiba tiba sasha datang dengan membawa Sepucuk surat dari erwin sepertinya erwin memerintahkan sesuatu.
"A-anu, buntaichou ini untuk anda dari komandan erwin" kata sasha
"Terimakasih." Balas hange
Lalu (Name) pun memberikan satu roti untuk sasha dan sasha pun dengan sigap menerimanya lalu memakannya dengan lahap.
"Lalu siapa gadis kecil itu?" tanya hange
"Dia adalah gadis dengan berambut pirang." Jelas eren
"Dan dia sering bersama ymir."
"Ha? ymir?" Gumam hange
Suasana benar benar tegang termasuk (Name) ia sangat tegang dengan ini.
"Erwin memang membentuk tim kalian, namun ini tergantung pada pendirian kalian sendiri." kali ini levi yang berbicara.
"Mikasa, aku tidak tau mengapa kau sangat terpaku terhadap eren tapi kau harus melindungi eren."
"(Name) kau terus bersamaku jangan pergi, aku yang akan melindungimu." tegas levi
(Name) pun hanya mengangguk ia senang jika akan terus bersama levi.
Ya kali ini (Name) tengah bersama levi karena levi yang menyuruhnya.
"Kapten, kau duduk dulu aku ingin mengobatimu"
"Kita bawa dia ke penjara bawah tanah dulu."
Lalu Levi pun mengantar nick ke dalam penjara dengan 2 penjaga yang berasal dari pasukan pengintai sendiri.
Levi dan (Name) segera pergi dari tempat itu lalu diam diruangan yang akan ditempatkan menjadi kamar levi.
"Sini kakimu"
Lalu levi mendekatkan kakinya ke arah (Name) dan (Name) pun segera mengobatinya dengan membawa air panas lalu mengompresinya agar tidak terlalu sakit.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold but love - levi x (reader)
Roman pour Adolescents[ON GOING] "Kau tau kapten aku sangat mencintaimu meskipun kau berisfat dingin terhadapku namun dengan sifat dinginmu itu membuatku jatuh cinta terus menerus." - (Name) Akasaki "Tetaplah disini (Name) jangan pergi meninggalkanku seperti mereka yang...