Undangan pernikahan putih yang belum dibuka yang berada di tengah meja kantor, kemungkinan besar akan terbakar karena tatapan tajam Levi. Dia masih tidak percaya bahwa sebenarnya ada seseorang di dunia ini yang bersedia menikahi sahabatnya yang gila. Nah, yang membuat Levi cemas, ternyata ada dan undangan pernikahan pasangan itu ada tepat di depannya.
Dia pernah melihat calon suami Hange. Pria yang baik, dia pemalu, agak canggung dan Levi memang sering melihat mereka berdua bersama, tapi percakapan mereka tak ada kesan romantis karena Hange selalu menjadi orang yang berbicara di 'percakapan' mereka. Ini hanya membuktikan bahwa cinta itu buta dan mungkin tuli. Bagaimana pria itu bisa bertahan dengan jeritan Hange yang tak terhitung jumlahnya? Levi tidak akan pernah tahu.
"Tema pernikahannya ilmu roket...... Aku tidak tahu harus pakai apa," kata Erwin sambil menghela nafas, membaca surat undangan dengan secangkir kopi ditangannya. Hange menyesuaikan huruf dalam setiap undangan. Dalam tiap undangan memiliki pesan yang berbeda-beda tergantung siapa orang dan seberapa dekat Hange dengan orang tersebut.
Levi hampir lupa bahwa dia tidak sendirian di dalam kamar. Erwin datang dengan membawa undangannya dan membacanya di kursi goyang tua milik Kenny. Kursi itu menjadi tempat favorit si pirang Alpha untuk bersantai dan Levi sama sekali tidak keberatan.
"Apa yang akan kau pakai Levi?" dia bertanya, tapi dia tidak pernah mendapat jawaban dari si surai gagak. Dia mengalihkan pandangannya dari kertas undangan dan melirik Levi yang jelas-jelas marah melihat kartu undangannya. "Hei, kita seharusnya bahagia kan? Kau masih belum membuka milikmu dan kau sudah marah dengan undangannya?" Kata Erwin sebelum menyesap kopinya.
"Hanya saja si kacamata sialan itu menikah lebih dulu dari pada aku." Kata-kata itu baru saja keluar dari mulutnya karena amarah. Sial, Levi mengutuk dirinya sendiri.
Kopi menyembur dari mulut Erwin dan dia mulai batuk. Dia secara tidak sengaja menjatuhkan mugnya dan merusak permadani putih Levi. Levi membentaknya dan langsung mengambil senjatanya di laci meja dan mengarahkannya ke Erwin.
"KAU MAU MATI?!" Levi berteriak.
Erwin mengangkat tangannya menyerah dan mencoba meredakan batuknya. Setelah beberapa detik, Levi menjadi tenang dan melepaskan senjatanya.
"Terserah, keluarlah." Sambil mendesah, Levi berjalan untuk mengambil permadani. Dia harus mencucinya sekarang agar nodanya akan meninggal bekas jika tak segera dicuci. Dia masih marah dan sekarang Erwin malah memberinya hadiah dengan menumpahkan kopi di permadani putihnya, tapi ia tidak bisa membunuh Erwin bahkan jika ia mau. Dia bahkan tidak bisa membunuh Hange tidak peduli betapa menyebalkannya dia. Karena Erwin dan Hange adalah temannya.
"Maaf, aku hanya terkejut," Erwin menggaruk kepalanya dengan senyum minta maaf di wajahnya. "Aku hanya tidak menyangka bahwa dari semua orang yang aku kenal, kaulah yang memikirkan hal itu," Dia tertawa.
Levi mencoba menahan geraman pada kata-kata Erwin. Dia sama, semua orang memikirkan hal yang sama. Mengambil permadani, dia memunggungi Erwin, dia tidak bisa membiarkan Erwin melihatnya seperti ini. "Tidak peduli menjadi apa aku, aku tetap seorang Omega. Sepertinya semua orang lupa tentang hal itu."
Rasa geli Erwin padam ketika dia merasakan emosi yang kuat pada kata-kata Bosnya. Dia sangat menyesali apa yang dia katakan, ia bahkan menertawakan Levi tadi. Erwin merasa sangat sedih seolah gagal menjadi teman Levi. Memang benar, Levi masih seorang Omega dan dia benar-benar lupa tentang itu.
Sejak Kenny Ackerman datang ke rumahnya dan membawanya pergi dari ibunya ketika dia berusia dua belas tahun, seluruh hidup Levi menjadi terbalik. Upaya ibunya untuk membuatnya menjadi Omega yang sempurna sia-sia karena disiplin, lingkungan, dan pelatihan yang keras yang diberikan Kenny agar ia menjadi Bos Mafia berikutnya.
Kenny bahkan mengancam akan membunuh ibunya, adiknya sendiri jika Levi kabur atau melapor ke pihak berwajib. Setidaknya anak buah Kenny tidak bajingan seperti dia, mereka menjadi keluarga dan pendukung Levi. Mereka bahkan berbohong kepada Kenny untuk menyelamatkan Levi dari hukuman.
Sejak hari itu, Levi menganggap serius semua ini demi keselamatan ibunya dan untuk orang-orang yang akan menjadi anggotanya. Dia berbicara, bertingkah dan berpakaian seperti bos Mafia. Dia tumbuh untuk mencintai dan merangkul dunia barunya yang kejam. Sekarang Kenny sudah tidak terlihat. Walau sudah menjadi bos mafia sekalipun, Levi tak bisa melepaskan hal-hal yang diajarkan ibunya sebelum ia dibawa Kenny dan permohonan ibunya akan dinamikanya sebagai seorang omega. Semua itu terukir dalam di benak Levi yang merupakan omega, tapi dia menyimpannya untuk dirinya sendiri.
Dan kecemburuan mulai tumbuh. Dia cemburu pada Omega yang berjalan santai di jalan dengan gaun dan sepatu favorit mereka. Dia cemburu melihat mereka mengunjungi kedai kopi dan teh yang lucu. Dia cemburu melihat mereka berkencan dengan pacar mereka. Dia cemburu kepada mereka yang memiliki keluarga sendiri dan menjalani hidup dengan akhir yang bahagia.
Pada generasi mereka, obat sudah maju. Mereka bisa menekan heat, bekas luka, dan berhasil menyembunyikan pheromone mereka, kecuali pada pasangan kawin. Diskriminasi antara gender kedua (omegaverse) menghilang karena moderenisasi dan pendidikan yang layak. Dengan itu, gender kedua tidak lagi menjadi sorotan utama masyarakat. Omega diizinkan bekerja, mendapatkan posisi yang lebih tinggi dan sama dengan yang lain. Mereka bahkan diberi gelar "The Sweetheart of Society" karena keanggunan dan perhatian serta kebaikan mereka yang tiada habisnya.
Tapi Erwin masih tidak peka walau ia tau bahwa bosnya adalah seorang Omega (Dia lupa) karena kata Omega tidak pernah cocok dengan Levi. Sebaliknya, dia tidak manis, dia memiliki mulut yang kasar seperti pelaut (sering mengumpat). Ia juga tidak lembut karena dia lebih suka menendangmu jika kamu tidak mau menyingkir dari jalannya, dan dia memukuli dan membunuh ratusan lawan. Tapi seperti yang baru saja dikatakan Levi, tidak peduli seperti apa dia, dia tetaplah seorang Omega. "Levi, maafkan aku. Aku tidak bermaksud-"
"Keluar," perintah gagak.
"Tidak, aku sungguh-"
"AKU BILANG KELUAR!"
Erwin menyerah dan meninggalkan ruangan. Levi mencengkeram permadani di antara kedua tangannya. Dia tidak percaya bahwa dia membiarkan emosinya mengendalikannya. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya, dia selalu mengendalikan emosinya. Tapi sekarang, dia memberikan petunjuk pada Erwin tentang masalah yang seharusnya terkunci di dalam hatinya dan tidak pernah keluar.
Ini semua salah Hange dan pernikahannya. Pernikahannya yang juga diinginkan Levi untuk dirinya sendiri.
----
Sebenarnya cerita ini udh diTL dari 5 April 2021
Tp baru direvisi 30 Maret 2024
Dan baru dipublish 4 April 2024:)
Sorry klu banyak typo
Semoga kalian ngerti jalan ceritanya
Jangan lupa votmen!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia Boss
FanfictionYa, aku Levi Ackerman. Seorang bos mafia. Orang-orang takut padaku saat mereka mendengar namaku. Bagi siapa pun yang menggangguku, mereka akan langsung menemui ajalnya. Aku kuat, tidak berperasaan dan sedingin es seperti keluargaku, aku seorang pria...