9

8.2K 1K 82
                                    

"Shut... Sona!" panggil Hana dari dalam kamar.

"Hana?"

Sona melirik kesana-kemari saat suara Hana terdengar ditelinganya, mata Sona kembali terbuka lebar saat suara itu kembali terdengar ditelinganya.

"Huu... Kenapa hawanya jadi suram begini? Sebenarnya itu suara apa?"

Seret

"KYA!" teriak Sona.

Hana membesarkan matanya saat melihat Sona yang sedang berteriak tidak jelas, wajah Hana kembali datar saat Sona mengucapkan kata-kata yang tidak jelas membuat Hana langsung memukul wajah Sona detik itu juga.

"Ugh... Sakit," ucap Sona yang sudah membuka matanya.

"Eh! Hana! Huaaa, Hana ku kira aku akan mati, Hana di sini banyak sekali suara menyeramkan, bahkan aku ada mendengar suara tanpa ada wujudnya," ucap Sona yang sudah meremas baju Hana.

"Cih... Itu aku bodoh," ucap Hana yang sudah menyingkirkan tubuh Sona.

"Hah! Apa?"

"Yang tadi memanggil mu itu aku? Kau dipanggil berapa kali tidak menyahut, aku kan jadi kesal," ucap Hana menatap datar wajah Sona.

"Hana?" ucap Sona yang sudah berdiri tegak.

"Cih... Ternyata kau, kemana saja kau dari pagi ku cari sudah tidak, keluar jam berapa tadi kamu? Terus..." ucapan Sona terhenti saat dirinya melihat tampilan Hana yang tidak biasa.

"Tunggu, kenapa kau masih pakaian piama? Mana pakaian pelayan mu?" tanya Sona.

"Dan... APA ITU! KAU!" pekik Sona saat melihat banyak tanda merah dileher Hana.

"KAU SEMALAM ADA DI MANA HAH? KENAPA LEHER MU BANYAK TANDA MERAH?"

"Ih... Diam, nanti jika ada yang mendengar bagaimana? Kecilkan suara mu Sona," ucap Hana yang sudah menutup mulut Sona.

Sona menatap tajam wajah Hana, Hana yang dikenal sebagai anak pendiam dan tidak pandai bergaul ini ternyata mempunyai sifat agresif juga, bahkan dirinya yang sudah sering bersama dengan Hana pun bisa melewatkan momen ini.

"Jawab jujur, kau habis main dengan siapa? Cepat jawab!" tanya Sona yang sudah menatap tajam wajah Hana.

"Aku tidak bisa memberitahu mu," jawab Hana.

"Kau tidak mau jujur! Baiklah aku akan cari tau sendiri!"

Sona langsung membuang wajahnya dari hadapan Hana, mata Sona langsung terbuka lebar saat dirinya melihat isi kamar Ian yang begitu indah dengan banyak perabotan mewah di sana.

"Ini bukan kamar pelayan? Hana ini kamar siapa?" tanya Sona.

"Bukan kamar siapa-siapa aku masuk ke sini, untuk bisa bersembunyi dari para pelayan."

Mata Sona langsung menatap curiga wajah Hana, matanya kembali melirik isi kamar Ian, lalu tatapannya jatuh pada ranjang tempat tidur Ian yang memperlihatkan sebuah seprai berantakan, senyum Sona langsung terbit saat melihat seprai itu berantakan.

Cinta Untuk Kaisar "Tamat"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang