Setelah kejadian mayat yang ditemukan didepan gerbang kediaman Rahmad, Rahmad memberikan sebuah perintah pada prajuritnya untuk segera membawa mayat itu untuk diperiksa.
Melihat bawahannya yang dibunuh secara tragis, sepertinya orang yang telah melakukan hal ini bukan orang biasa dalam artian orang itu sangat berbahaya.
"Rahmad?" panggil Hana.
Hana terdiam melihat wajah Rahmad yang begitu tegang, sudah pasti dia sedang memikirkan pelaku dari pembunuhan ini.
"Hana... Apa Di Rosemord sifat semua orang seperti ini?" gumamnya.
"Iya?"
"Apa kau tidak bisa melihat? Kondisi dari mayat itu?" tanya Rahmad pada Hana.
"Aku yakin yang membuat mayat itu, menjadi seperti itu pasti bukan manusia."
"Bukan manusia? Apa saat ini kau takut?" tanya Hana.
"Entahlah... Separuh dari jiwa ku merasakan ada hawa yang kurang menyenangkan disekitar wilayah kekuasaan ku."
"Hawa yang kurang menyenangkan?"
"Iya... Aku seperti dimata-matai!"
~*~
Beberapa jam yang lalu, disaat Hana dan Rahmad keluar dari mansion, Ian yang saat itu berada diatas bukit menatap tajam ke arah Hana dan Rahmad, sorot matanya begitu tajam memancarkan kebencian pada sosok Rahmad yang sedang berbicara dengan Hana.
"Pergilah dan jangan sampai kau ketahuan oleh orang dalam."
"Baik Pangeran."
Sosok pria tinggi berkulit coklat menundukkan kepalanya dihadapan Evan, Prajurit kekaisaran Rosemord itu telah berganti pakaian menjadi, pakaian resmi penduduk Zahwa, Prajurit yang diutus oleh Evan itu langsung berjalan dengan menunggangi kudanya memasuki kawasan wilayah Rahmad.
"Sepertinya dia berhasil masuk, tanpa ada yang curiga dengannya," ucap Noah menatap prajurit itu yang sudah masuk kedalam mansion milik Rahmad.
"Semoga saja dia tidak berbuat masalah disana, baiklah, semua! Bersiaplah kita akan menuju istana Zahwa sekarang!" tekan Evan pada prajurit yang ikut dengannya.
~*~
Di Istana Zahwa, Ian mengepalkan kedua tangannya di balkon, saat rombongan Evan serta prajurit yang ikut dengannya telah tiba di Istana.
"Yang Mulia, Pangeran telah tiba."
"Bawa dia kehadapan ku."
"Baik Yang Mulia."
Prajurit itu langsung menundukkan kepalanya dihadapan Ian sebelum dia pergi, Ian menatap tajam ke arah luar kali ini kabar apa lagi yang akan dia dengar.
Brak
Pintu ruangan terbuka menampilkan Evan yang berpenampilan berantakan menghadap ke arah Ian, yang masih menatap luar.
"Saya memberi salam pada kaisar Rosemord," sapa Evan memberi salam pada Ian.
Ian langsung menatap Evan yang sudah berdiri tegak dihadapannya, wajahnya terlihat mengeras dengan tangannya yang sudah terkepal kuat.
Buk
"Ugh..."
Dengan cepat Evan langsung memundurkan tubuhnya saat Ian tiba-tiba saja memukul perutnya, Mata Ian terbuka lebar menatap Evan yang sedang merintis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Kaisar "Tamat"
FantasíaAwalnya mereka tidak percaya dengan apa yang telah terjadi, Hana kembali ke dunia yang pernah dia datangi. "Hana kita ini ada di mana?" "Ini... Kota Rosemord." Kali ini dia tidak datang sendiri, melainkan bersama temannya, sekarang takdir apa lagi y...