27

3.3K 443 5
                                    

(Ian Rosemord)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ian Rosemord)

~*~

Di Zahwa kediaman kaisar Anwar, Ian terduduk disela jendela dengan tangannya yang dia taruh didagu, ini sudah masuk seminggu dirinya ada disini, namun belum ada sama sekali kabar terbaru dari Kevin yang sudah lama dia utus untuk kembali ke Rosemord.

"Yang Mulia Rosemord."

Ian langsung membalikkan badannya saat sosok Anwar yang merupakan kaisar di Zahwa berdiri dihadapannya.

"Maafkan kami yang telah lancang melarang anda kembali!"

"Tidak apa-apa Yang Mulia Anzar," balas Ian.

Wajah Ian kembali menatap ke luar jendela, tatapannya terlihat sayu saat mendengar kabar bahwa Hana telah menghilang, setelah dirinya sudah dua hari berada di Zahwa, entah ini sebuah rencana seseorang atau bukan, yang pasti dia tidak akan tinggal diam jika Hana telah terluka sedikit saja.

"Saya juga sudah mengutus beberapa prajurit Zahwa untuk membantu pencarian pelayan yang bernama Hana itu," ucap Anwar.

"Terima kasih atas bantuan anda Yang Mulia Anzar," jawab Ian tersenyum.

Ian mengepalkan kedua tangannya jika saja ini bukan masalah kesejahteraan negara, sudah dari tadi dia kembali ke Rosemord untuk mencari keberadaan Hana.

Hana... Tak akan ku biarkan kau terluka, walaupun itu terjadi aku pasti akan melakukan hal yang lebih parah, dari yang orang itu lakukan.

~*~

Kediaman Pangeran Zahwa, Hana sedang duduk disebuah kursi taman yang terdapat danau dihadapannya, wajahnya terlihat sayu melihat beberapa warga yang terlihat sibuk melakukan aktivitasnya masing-masing.

Lama Hana menatap beberapa warga disana sampai akhirnya matanya tanpa sengaja bertemu dengan seseorang pria yang terlihat sibuk dengan membawa beberapa dokumen ditangannya.

Tatapan Hana tak pernah lepas dari sosok pria itu yang sedang berjalan menyusuri lorong mansion, menuju ruang kerja Rahmad.

"Apa pria itu tangan kanan Pangeran?" tanya Hana penasaran.

Mata Hana langsung beralih ke arah pelayan yang masih setia berdiri dibelakangnya, wajahnya terlihat tegang memikirkan cara agar dia bisa keluar dari sini, melihat pria itu yang begitu mudah keluar masuk ruang kerja Rahmad, sepertinya dia bukan pria biasa.

"Permisi."

Pelayan yang dari tadi ada dibelakang Hana, langsung menolehkan wajahnya saat melihat Han,  yang sedang memanggilnya.

"Ada apa Nona?" tanya pelayan itu.

"Boleh saya bertanya sesuatu?" tanya Hana  tersenyum.

Cinta Untuk Kaisar "Tamat"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang