Dimalam yang cukup tenang Hana menyisir rambutnya dengan pelan, angin malam yang begitu sejuk menghembus rambutnya kala itu.
"Suara keributan apa itu?" tanya Hana penasaran.
Brak
"Rahmad!" pekik Hana terkejut.
"Hana ikut aku sekarang!"
"Eh! Apa? Kemana? Kenapa buru-buru sekali?"
Rahmad tiba-tiba saja membuka pintu kamar Hana secara paksa, menarik Hana keluar yang saat itu masih berada di dalam kamar.
"Tidak ada waktu untuk menjelaskan, aku harus membawa mu keluar dari sini."
"Memangnya ada apa Rahmad?" tanya Hana penasaran.
Brak.
Suara yang yang begitu keras kembali terdengar diteliganya, Hana langsung menoleh kebelakang saat keributan itu semakin terdengar jelas.
"Suara apa itu?" tanya Hana.
"Ayo Hana! Kita harus bergerak cepat!"
"Eh..."
Rahmad kembali menarik tangan Hana menuju pintu belakang Mansion, dihadapan mereka ini sudah ada dua prajurit bawahan Rahmad yang sedang memandu mereka menuju pintu keluar Mansion.
"IBUNDA!"
"Evan?"
Langkah Hana terhenti saat melihat sosok Evan yang sedang berjalan ke arahnya, matanya seketika terbuka lebar saat melihat tampilan Evan yang begitu berantakan dengan banyak bercak darah menempel ditubuhnya.
"Evan?" lirih Hana tak percaya.
"Sial! Hana ayo cepat!" pekik Rahmad yang kembali menarik tangan Hana.
"IBUNDA!" teriak Evan lagi.
Hana kembali ditarik secara paksa oleh Rahmad agar, Hana mau ikut dengannya, kaki Hana yang tidak memakai alas menjadi sedikit terluka karena jalan berbatuan yang begitu tajam.
"Rahmad apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Hana.
"Kita diserang," jawabnya.
"Apa?"
Mata Hana kembali menoleh kebelakang, dirinya seketika tersentak saat melihat Evan yang begitu berbeda dengan, Evan yang biasa dia kenal, dengan lincahnya dan tanpa perasaan Evan mengayunkan pedangnya ke arah orang-orang Rahmad yang sedang menghalanginya.
"Hana ayo cepat..."
"Egh..."
Dengan kasar Rahmad kembali menarik tangan Hana untuk kembali berjalan, Rahmad membawa Hana ke kadang kuda tempat dimana kuda miliknya berada disana.
"Rahmad kau pergilah, biar aku yang berbicara dengan Evan," ucap Hana pada Rahmad.
"Jangan bodoh Hana, apa kau tidak liat ekspresi orang itu? Orang seperti dirinya mana bisa diajak bicara," jawab Rahmad.
"Cepat naiklah, kita akan pergi mencari tempat yang aman!"
"Tempat yang aman?" tanya Hana bingung.
Sebuah kuda jantan berwarna coklat terang sudah berdiri dihadapan Hana dan Rahmad, pasukan Rahmad sudah berdiri belakang dirinya dan juga Hana untuk mengantarkan mereka keluar dari mansion.
"Ayo Hana!" pekik Rahmad tak sabar.
Hana masih ragu untuk ikut dengan Rahmad, dibelakang sana Evan masih bertarung dengan hebat bersama orang-orang Rahmad yang menghalanginya jalanya, melihat Hana yang tidak kunjung naik ke atas kudanya, membuat Rahmad seketika menjadi geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Kaisar "Tamat"
FantasyAwalnya mereka tidak percaya dengan apa yang telah terjadi, Hana kembali ke dunia yang pernah dia datangi. "Hana kita ini ada di mana?" "Ini... Kota Rosemord." Kali ini dia tidak datang sendiri, melainkan bersama temannya, sekarang takdir apa lagi y...