15

7.3K 909 50
                                    

"Untuk apa?"

"Untuk kubawa ke negeri Timur, bahwa obat yang kau buat itu, mampu menyembuhkan mereka."

~*~

"Hah... Cukup sulit sih membuatnya tapi tidak apa-apa lah, demi Ian dan semua penduduk yang ada disana," ucap Hana bersemangat.

Saat ini Hana sedang berada didalam kamarnya, dia akan keluar dari istana untuk membeli bahan yang akan dibutuhkan dalam membuat madu, benar saat ini Hana akan membuat madu yang mampu meningkatkan trombosit pada tubuh yang sedang mengalami penyakit DBD.

"Hah... Selesai semoga semua bahan ini ada dipasar," ucap Hana tersenyum.

"Nah... Sekarang tinggal mendatangi Sona, tidak mungkin kan aku pergi sendiri ke pasar."

~*~

Dilapangan yang cukup luas tempat biasanya para prajurit berlatih, Sona terduduk dengan kaku dibawah pohon besar bersama dengan Kevin yang ada disampingnya.

Kapan ini berakhir? Aku sungguh tidak sanggup.

Matanya tidak pernah lepas ke arah lapangan yang sedang menunjukan beberapa prajurit berlatih dengan bertelanjang dada.

Kenapa aku harus tersiksa seperti ini.

Saat kejadian tadi pagi, Sona secara kasar langsung ditarik dari hadapan Lucas tentu saja roti yang tadi sudah Sona berikan pada beberapa prajurit, diambil kembali oleh Kevin, dan jadilah Sona disini duduk disamping Kevin memperhatikan prajurit kekaisaran berlatih dibawah sinar matahari.

"Tuan Duke, maaf saya harus pergi sekarang, pekerjaan saya masih banyak," ucap Sona menundukkan kepalanya dihadapan Kevin.

Kevin langsung menoleh kearah Sona yang  ingin beranjak dari duduknya, melihat itu tangan Kevin tanpa sadar menarik kembali tubuh Sona, membuat Sona kembali duduk disampingnya dengan mata terbuka lebar.

"Ih... Apa!" ketus Sona pada Kevin.

"Tetaplah disini," ucap Kevin dengan datar.

"Hah apa? Tetaplah disini," ucap Sona yang meniru gaya bicara Kevin dengan datar.

"Maaf saja ya Tuan Duke terhormat, apakah Anda sadar saya ini hanyalah seorang pelayan, sedangkan Anda adalah Tuan Duke yang begitu diagung-aggungkan."

"Terus? Apa masalahnya?"

"Terus apa masalahnya?" ucap Sona dengan kesal.

"Masih saja bertanya, apa anda tidak bisa berpikir bahwa kita ini sangat berbeda?"

"Berbeda?" tanya Kevin bingung.

Sona tersenyum lebar ke arah Kevin, nafasnya sudah naik turun mengetahui bahwa pikiran Kevin begitu pendek jika membahas masalah ini.

"Ya... Berbeda, anda kan majikan saya, sedangkan Saya hanya pelayan anda, nah... Sampai sini apakah Anda sudah paham Tuan?" tanya Sona tersenyum.

"Aku...-"

"SONA!" pekik Hana.

"Hana?" ucap Sona yang melihat Hana berjalan mendekatinya.

Cinta Untuk Kaisar "Tamat"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang