Sejak kejadian Zahwa waktu itu seperti kata Ian, dia tidak pernah lagi mau berhubungan dengan kerjaan Zahwa mau itu urusan politik ataupun bisnis.
Tapi dibalik itu semua Hana yang merupakan korban dari kejadian itu masih berbaik hati ingin memberikan satu resep dalam mengatasi wabah itu pada Anwar, serta memberikan suatu pesan terakhir dari Rahmad yang belum sempat dia sampaikan pada Anwar.
Anwar yang baru mengetahui maksud dari adiknya melakukan itu semua hanya bisa terdiam, bahkan dia merasa kesal dengan dirinya sendiri yang tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk Rahmad, mengetahui itu hari disaat Rahmad akan dimakamkan Anwar memohon pada Ian serta semua orang-orang Rosemord untuk ikut hadir di hari pemakaman itu.
Awalnya Ian menolak tawaran dari Anwar tapi melihat Hana yang ikut memohon membuat dia yang merupakan kaisar di kerjaan Rosemord mau tak mau menyetujui tawaran dari Anwar, hari dimana Rahmad dimakamkan pun tiba semua merasa sangat berduka termasuk dengan Anwar, Hana hanya bisa terdiam saat Jenazah Rahmad sudah dimasukan ke dalam peti mati yang disimpan didalam piramida.
Setelah pemakaman Rahmad selesai, Anwar kembali memberi hormat pada Ian serta yang lainnya saat mereka ingin pergi dari Zahwa.
"Hana!"
Langkah Hana terhenti saat Anwar memanggil namanya, dirinya kembali menoleh ke arah Anwar yang sudah mendekat ke arahnya.
"Terima kasih..." ucapnya dengan tulus.
Hana hanya tersenyum saat Anwar berucap dengan nada yang bergetar.
"Sama-sama Yang Mulia."
Sebuah jari keliling mendarat dihadapan wajah Hana, Anwar tersenyum menatap wajah Hana dengan mata yang terlihat sayu.
"Terima Kasih sudah muncul dihadapan ku."
Deg
Seperti kaset yang rusak mata Hana langsung terbuka lebar mendengar ucapan dari Anwar, seketika kejadian dirinya bersama dengan kakaknya kembali teringat.
"Apa-"
"Apa aku boleh memeluk mu?" tanya Anwar dengan sedih.
"Ya?"
"Hana... Aku senang kau baik-baik saja."
"Yang Mulia?" tanya Hana bingung.
"Aku..."
Set
Dengan sekali tarikan Anwar langsung memeluk tubuh Hana dengan kuat, membuat Hana seketika menjadi kaku saat merasakan kehangatan dari tubuh Anwar.
"Ka Tomi..." lirih Hana tak percaya.
Dengan erat Anwar memeluk tubuh Hana, matanya tanpa sadar menjadi berair, 7 tahun lamanya waktu yang tidak sedikit untuk mereka bisa bertemu, dan disaat mereka bertemu pun, tidak bisa langsung mengungkapkan jati diri mereka.
"Kau beneran Ka Tomi kan?" isak Hana.
Anwar hanya diam, tangan Hana langsung terulur membalas pelukan dari Anwar, suara isakan dai Hana begitu terdengar membuat Anwar semakin erat memeluk tubuh Hana.
"Hana... Tutuplah mata mu, dan ingat kata-kata ku dengan baik," bisik Anwar.
Hana tidak bisa fokus untuk mendengar ucapan dari Anwar, sakin senangnya dia bisa bertemu dengan kakaknya, membuat Hana tanpa sadar semakin erat memeluk tubuh Anwar.
"Orang yang kau anggap kakak itu sudah lama meninggal," bisik Anwar.
Hana langsung menggelengkan kepalanya tak percaya mendengar kata-kata yang barusan Anwar keluarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Kaisar "Tamat"
FantasiAwalnya mereka tidak percaya dengan apa yang telah terjadi, Hana kembali ke dunia yang pernah dia datangi. "Hana kita ini ada di mana?" "Ini... Kota Rosemord." Kali ini dia tidak datang sendiri, melainkan bersama temannya, sekarang takdir apa lagi y...