11. Hamil

2.2K 174 18
                                    

Jisoo menyelesaikan masakannya pagi ini. Dengan menata makanan di meja makan. Setelah kejadian malam itu, Jisoo kembali bangun pagi hari ini, tak mau membuat Chaeyoung kelelahan. Ia bahkan merasa bersalah karena bangun terlalu siang kemarin. Dan semakin merasa bersalah, karena ia belum juga meminta maaf pada Jennie, karena terlambat bangun. Meski Jennie tak memarahinya sama sekali, tetap saja Jisoo merasa bersalah dan harus minta maaf.

Jisoo menghela nafas lega, setelah menyelesaikan pekerjaannya menata makanan di meja. Chaeyoung tak bisa membantunya, karena Chaeyoung mengurus Hayoon yang tiba-tiba rewel. Sepertinya ingin menyusu pada sang Ibu. Bagi Jisoo itu tak masalah, namun Chaeyoung merasa bersalah pada Jisoo, karena tak bisa membantunya sama sekali.

Jisoo menoleh, ketika ia mendengar suara langkah kaki yang menuruni anak tangga. Bibirnya tertarik berlawanan arah, menyapa lelaki itu yang kini mulai mendekat ke arah meja makan. Seperti biasa, memperlihatkan senyuman manisnya untuk Jennie. Untuk di lihat Jennie pertama kali di pagi hari. 

"Oppa!"

Jennie tak menjawab, wajahnya begitu datar. Dan ia hanya menatap Jisoo dengan wajah datarnya itu. Bukannya takut, Jisoo malah khawatir ketika Jennie menunjukkan wajah itu. Jisoo pikir, jika Jennie mempunyai banyak pikiran.

"Oppa kenapa? Sakit kah? Ingin di pijat?" Tawar Jisoo.
"Tak perlu." Jawab Jennie singkat dan jelas.

Jisoo hanya mengangguk mengerti. Meski ada rasa cemas yang tersirat di wajahnya. Tapi, Jisoo mencoba berpikir positif. Mungkin saja jika Jennie saat ini tengah lelah.

"Oppa aku ingin minta maaf. Karena kemarin bangun siang, tidak sempat menyiapkan sarapan, bahkan aku juga tidak membersihkan Rumah dan aku juga tidak mencuci baju seperti biasa. Maaf juga karena telat meminta maaf, harusnya sejak dari kemarin aku minta maaf, bukannya sekarang." Tunduk Jisoo. Merasa bersalah.

Jennie diam, mungkin tak berniat membalas permintaan maaf dari Jisoo. Ia sudah sangat pusing karena masalahnya dengan Lisa dan Chaeyoung malam itu. Terjadi perdebatan yang tak terduga antara istri pertama dan keduanya. Membuatnya sangat pusing saat ini.

"Oppa, maaf aku mendengar pertengakaran malam itu. Aku tidak sengaja menguping! Tapi alangkah lebih baiknya, jika Oppa jangan terlalu memikirkannya. Aku baik-baik saja, Oppa! Jadi jangan khawatir, ya? Chaeyoung Unnie hanya bermaksud baik. Aku percaya pada Oppa, Oppa pasti tidak bermaksud melakukannya kepadaku. Oppa tidak menganggapku pelayan, Oppa hanya ingin menuntunku menjadi istri yang baik, bukan? Dan menuntunku agar fokus menjadi Ibu Rumah Tangga, tanpa perlu bekerja keras. Aku ini juga istri Oppa, jadi mana mungkin Oppa akan memperlakukanku seperti pelayan, bukan? Aku percaya pada Oppa, mungkin Chaeyoung Unnie hanya merasa kasihan denganku. Jadi jangan terlalu memikirkan keadaanku. Aku akan selalu fokus untuk menjadi Ibu Rumah Tangga yang baik. Apa pun yang dikatakan Oppa, aku yakin itu adalah hal yang terbaik untukku."

Jisoo memberikan senyum penenang pada Jennie. Seolah memperlihatkan bahwa dirinya baik-baik saja. Dan tak ada yang harus di khawatirkan. Lebih tepatnya, Jisoo tak mau menambah beban Jennie. Sudah banyak pekerjaan Jennie di kantor, dan juga masalah kedua istrinya dan juga wanita bernama Suzy itu, jadi Jisoo tak mau menambah beban sang Suami.

"Oppa jangan terlalu memikirkannya! Oppa tetap fokus pada pekerjaan Oppa, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Aku akan tetap percaya pada Oppa!"

Jennie terdiam. Mendengar ucapan Jisoo yang panjang lebar itu, membuat Jennie terpukul. Jisoo begitu mempercayai dirinya. Bahkan Jisoo tak menganggap Jennie jahat. Padahal jelas-jelas, Jennie memang memperlakukan dirinya seperti pelayan. Namun, Jisoo tetap mempercayai Jennie. Jennie kalut, hatinya terasa tak menentu. Jisoo begitu baik dengannya, namun apa yang ia berikan pada Jisoo?

3 Wife | JenSoo & JenRosé & JenLisa ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang