Chapter 4 : Memory

108 5 4
                                    

Satu Minggu setelah pertarungan

Naib's POV

Aku segera menghubungi pihak markas mengenai gelangku, mereka menyuruhku untuk mendatangi Mr. Burke, seorang ahli komputer sih katanya.

Di dalam benakku, Mr. Burke adalah seorang pemuda yang tampak cerdas dan bisa melakukan sesuatu dengan cepat dan tenang, begitu aku mendatangi ruangannya ternyata beliau hanya mbah-mbah botacc toh... '-'

"Haaa...looo... nak..."

Beliau nyambut gw, antara gak tega ama mau ngakak nih, tapi kalo ngakak juga takut kualat kan. Akhirnya gw masuk, terus ngelaporin masalah gelang error ini.

Susahnya nih ya, si mbah ini udah budeg-an, gw pengen ngomong nyaring tapi ntar dikira neriakin orang tua lagi... yodah, terpaksa gw ngelama-lamain diri disineh biar prosesnya selesai.

Naib's POV end



"Uhuk- sebenarnya... tidak ada masalah dengan gelangmu, nak. Saya juga sudah periksa sumbernya, tidak ada virus, maupun malware terdeteksi" -Burke

"Waah benar... bagian peringkatnya normal lagi" -Naib

"Yang semangat ya nak... uhuk- uhuk-" -Burke

"Ba... baik, terima kasih banyak Mr. Burke" -Naib

Setelah meninggalkan ruangan, Naib masih terus merasa kasihan dengan Burke, karena ia sudah tua dan sakit-sakitan, tapi masih saja rela bekerja demi OCC Heroes Association, padahal sudah waktunya untuk beliau pensiun.

"Kakek..."

Ini mengingatkan Naib kepada almarhum kakek yang sangat ia sayangi, sama seperti Burke, ia masih suka memaksakan diri untuk bekerja keras.

Naib mengistirahatkan diri di kamarnya, beberapa menit berlalu dan ia terpejam.



Flashback ON

"KUTUKAN!!! KUTUKAN!!!"

"ENYAHLAH!!! KAU KUTUKAN!!!"

"PERGI KAU PEMBAWA SIAL!!!"

"ANAK SEPERTIMU TAK SEHARUSNYA LAHIR!!!"

"BUANG ANAK ITU!!!"

"DIA HANYA MEMBAWA BENCANA BAGI DESA INI!!!"

"PERGI!!!"

"PERGI!!!"

"PERGI!!!"

"ENYAH!!!"

Flashback end



"WAAAAAAAAAAAAAHHH!!!!!"

Naib terbangun dari tidurnya, badannya basah keringatan.

"Ukh... mimpi buruk itu lagi..."

Handphone-nya berderding, ternyata itu adalah telepon dari Martha.

"Ha... halo..." -Naib

"Anu... apakah kau sibuk?" -Martha

"Tidak, ada apa?" -Naib

"Semua berkumpul di cafe samping markas, mau ikut tidak?" -Martha

"Ah i... iya! Aku mau!" -Naib

"Baiklah, hati-hati di jalan!" -Martha

"Iya... O////O " -Naib

Naib menyambar jaketnya dan langsung menuju ke cafe, sesampainya disana, sudah ada beberapa orang yang berkumpul termasuk Martha.

Survive in Capital | Identity V Modern AU |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang