Mike, Margaretha, dan Joker dibawa ke hadapan Leo, siap untuk diinterogasi.
Disana bahkan ada Emma yang sibuk mengelap golok, entah apa yang sedang dipikirkannya.
"Ehem- jadi kalian ini Hulabaloo Rangers?" -Leo
"Apa maumu hah dasar tua bangka?!" -Mike
Sebuah golok terlempar ke arah Mike dan hampir mengenai masa depannya hingga ia gemetar dan wajahnya pucat berkeringat.
"Sopan dikit"
Ucap Emma pelan, tatapannya memang selalu tenang, namun jika iris matanya telah menyala terang, bisa saja ada orang yang akan menjadi mayat.
Leo menghela napas dan wajahnya terlihat khawatir, akhirnya ia memilih untuk melanjutkan interogasi.
"Baik, mari kita sambung lagi. Sudah berapa lama kalian beroperasi? Tolong yang jawab jangan anak berambut pirang itu" -Leo
"Kok jangan saya sih pak?! Saya ini pemim-"
Andrew menarik Mike dan langsung melemparnya keluar ruangan.
"Maafkan kami, tolong jangan pernah buat putri pak direktur melakukan 'itu' lagi! Moodnya sedang tidak baik!" -Andrew
"Apanya yang gak baik?! Daritadi tuh cewek tampangnya malesin banget!" -Mike
"Sssstttt!!! Hei, kedengaran!!!" -Andrew
"Biarin! Suka-suka aku lah mau ngomong apaan, lagian gak ken- UPH?!"
Mulut Mike akhirnya dilakban oleh Victor agar bisa tenang, Martha hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya dari dalam ruangan.
"Nona, boleh ditutup pintunya" -Andrew
"Baiklah" -Martha
Tinggal dua orang Hulabaloo Rangers yang masih ditahan di ruangan, Margaretha akhirnya angkat bicara.
"Kami sudah menjalankan pekerjaan ini selama setengah tahun" -Margaretha
"Lalu, apa benar kalian seperti yang dibicarakan orang-orang?" -Leo
"Mo... mohon maaf, maksud anda pak?" -Margaretha
"Kalian menyebut diri sebagai pembasmi kejahatan, tetapi kalian jugalah yang sering mengacau di lingkungan sekitar masyarakat" -Leo
"Itu tidak benar pak!!!" -Joker
Kemudian Leo meminta putrinya untuk menyalakan proyektor dan membuka LCD, sebuah video ditampilkan disana. Sebuah rekaman yang tampak jelas menunjukkan perbuatan onar Hulabaloo Rangers, mulai dari vandalisme, pencurian, hingga aksi kekerasan terhadap para hero kelas bawah.
"Pathetic" -Emma
"Hei!!!" -Margaretha
"Sudahlah, Retha-chan... mau gimana lagi..." -Joker
"Tapi... tapi... nasib kita bertiga selanjutnya akan gimana dong? Huweeeeee... TwT " -Margaretha
"Daripada kalian hidup merana, kenapa kalian tidak bekerja dengan kami saja?" -Leo
Margaretha dan Joker terkejut, mereka tidak percaya sama sekali karena awalnya ditolak, namun akhirnya diterima juga untuk menjadi hero. Mereka menangis bahagia dan akhirnya tangisan itu tidak bahagia lagi...
Kenapa?
Karena...
"Kalian akan bekerja sebagai cleaning service" -Leo
"....." -Margaretha & Joker
Mike yang mendengarnya diluar kemudian menubrukkan tubuhnya ke pintu hingga engselnya terlepas, dan ia ngomel-ngomel gak jelas dengan kondisi mulut masih terlakban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive in Capital | Identity V Modern AU |
FanfictionBerlatar fantasi modern, dimana nasib sebuah kota ada di tangan seorang berandalan kampus bernama Naib Subedar. Namun suatu hari, sebuah kejadian tak terduga telah mengubah hidupnya. • All characters belongs to NetEase • Bakal ada darah-darahan :v m...