II

2.7K 335 11
                                    

Sudah seminggu sejak perintah yang diberikan oleh guru mereka mengenai kelompok belajar dadakan yang harus mereka lakukan setidaknya sampai pertengahan semester.

Dan sudah sejak seminggu yang lalu pula wooyoung harus pintar-pintar mencari alasan supaya kegiatan belajarnya bersama San gagal dan tidak terjadi. Entah dengan pura-pura sakit, pura-pura tidak rumah, atau bahkan sengaja pergi pada saat San sudah berada di rumahnya.

Seperti saat ini Bel pulang sekolah yang bahkan baru berbunyi satu menit yang lalu, sudah membuat wooyoung terburu-buru untuk menghilang dari hadapan Choi San. Tapi sepertinya upaya itu gagal setelah San menahan tangannya sesaat sebelum ia pergi berlari dari kelasnya.

"ingin mencoba kabur lagi?" Tanya San setelah berhasil menahan wooyoung ditempatnya.

Wooyoung yang sempat terkejut pun mencoba merubah ekspresi supaya tidak ketahuan oleh San.

"Tidak! Siapa bilang?" Elak wooyoung.

"Tidak ada. Aku hanya menebak, karena kau seperti terburu-buru untuk keluar dari kelas." Jawab San.

"Aku hanya ingin pergi ke toilet. Ya ke toilet makanya aku terburu-buru." Jawab wooyoung yang diangguki oleh San.

"Baiklah Jung Wooyoung bagaimana kalau belajarnya ditempatku saja?" Tanya San.

"Ditempatmu? Kenapa tidak ditempatku saja?"

"Ingin saja mungkin? Karena kalau ditempatmu selalu saja gagal dan tidak jadi." Jawab San.

"Ayo! Aku tidak bisa lama-lama karena malamnya ada urusan." Ajak San dan langsung berjalan meninggalkan wooyoung yang masih terdiam ditempatnya.

Wooyoung yang merasa ditinggalkan pun dengan malas mengejar San yang kenapa baru beberapa detik meninggalkan nya sudah terasa cukup jauh berada didepannya.

"Kalau ada urusan kenapa tidak dibatalkan saja?" Tanya wooyoung setelah berhasil menyamakan langkahnya dengan San.

"Tidak bisa. Karena aku sudah berjanji dengan Lee ssaem, dan itu harus ditepati."

"Ish tipe-tipe laki-laki yang menepati janji huh?" Sindir wooyoung yang dibiarkan saja oleh San.

"Kita naik apa ke tempatmu? Kebetulan hari ini aku tidak membawa kendaraan." Tanya wooyoung.

"ikuti saja. Jangan banyak tanya." Balas San.

Mereka berdua pun berjalan keluar dari area gedung sekolah mereka. Tepatnya kearah belakang gedung sekolah mereka yang lumayan sedikit sepi, dan disitu ada satu mobil berwarna hitam sedang terparkir.

San pun berjalan kearah mobil itu dan langsung membuka pintu penumpang dibagian belakang.

"Kenapa diam disitu?" Tanya San setelah tidak mendapati wooyoung dibelakangnya.

Wooyoung yang sedang berdiri beberapa langkah di belakang San pun menggelengkan kepalanya dan kembali berjalan menghampiri San.

"Tidak hanya saja tidak menyangka." Jawab wooyoung.

"Masuklah." Ucap San dan wooyoung mengangguk lalu masuk kedalam mobil tersebut.

"Bisa geser sedikit?" Tanya San ketika wooyoung sudah duduk dikursi belakang penumpang.

Wooyoung pun mendongakkan kepalanya menatap San dengan bingung.

"Geser sedikit, pintu sebelah tidak bisa dibuka karena terlalu mepet dengan tembok." Ucap San.

Wooyoung pun menghela nafasnya dan menuruti perintah San untuk bergeser dari tempat duduknya.

Tidak ada pembicaraan selama tiga puluh menit diperjalanan. Bahkan supir yang menjemput San pun tidak bersuara dan membuat suasana di dalam mobil terasa sangat hening. Misalkan siaran radio di mobil tersebut dimatikan.

[✓] Secret | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang