XXI

1.4K 183 17
                                    

Sudah hampir satu minggu Wooyoung berada dirumah orang tuanya. Bahkan hampir satu minggu juga wooyoung tidak memainkan ponselnya yang sekarang tidak tau ada dimana. Karena terakhir kali wooyoung melemparkan ponselnya di ujung tempat tidur, tapi sekarang sudah tidak ada lagi.

Wooyoung juga sudah menceritakan alasan nya sampai bisa datang ke rumah tanpa diminta. Lalu mamanya hanya tersenyum dan memberi beberapa nasihat.

Bahkan dua hari yang lalu temannya Kang Yeosang dan Jongho juga sempat berkunjung kesini. Dan mengatakan hal yang intinya adalah sama. 'Menyuruh Wooyoung untuk pulang dan menyelesaikan masalahnya'

"Jangan terlalu lama disini, mama bukannya nggak suka wooyoung ada disini. Tapi lebih baik selesaikan masalahmu dengan baik-baik. Apapun hasilnya harus bisa diterima dengan lapang dada."

Dan perkataan mama nya itu masih terngiang-ngiang di kepalanya sampai saat ini.

Wooyoung bahkan masih menimbang-nimbang kapan sebaiknya ia pulang, menemui teman-teman nya dan juga San. Atau minimal kapan ia harus menyalakan ponselnya. Pasti saat nanti dinyalakan, ponselnya mendadak menerima ratusan notifikasi pesan dan panggilan tak terjawab.

"Mama kenapa dari hari pertama wooyoung disini sampe sekarang hampir seminggu, mama nggak pernah pergi bekerja?" tanya wooyoung ketika turun dari anak tangga terakhir dan mendapati mama nya sedang menyiapkan sarapan di meja makan untuk mereka berdua.

Mama Jung itu pun mendongak lalu tersenyum kearah anak kesayangannya itu.

"Tumben udah bangun! Karena mumpung kamu lagi disini, jadi mama mau sering-sering habisin waktu sama anak mama. Nggak boleh emangnya?" tanya mama Jung.

"Tapi ma, kayaknya wooyoung hari ini bakal pulang deh ma. Nggak apa-apa kan?" tanya wooyoung.

Mama Jung menghentikan aktivitas nya dan menatap anaknya khawatir "Kamu udah siap nyelesain masalah kamu?"

Wooyoung pun menganggukkan kepalanya dengan antusias.

"Kata mama kan siap nggak siap harus siap. Makanya aku mau pulang biar semuanya jelas dan masalahnya juga cepet selesai." jawab wooyoung.

"Kapan kamu mau pulang woo? Mau mama antar?"

"Aku pulang habis sarapan mungkin? Nggak apa-apa kan ma? Mama juga nggak perlu anter, aku kan kemarin kesini bawa motor kalo mama lupa."

"Nggak masalah dong, kalo gitu sebelum kamu pulang kita sarapan dulu sini. Kamu duduk dulu biar mama ambilin kamu makan." ucap mama Jung.

Dan wooyoung pun duduk di bangku meja makan dekat mama nya. Memperhatikan mama nya yang sekarang merangkap peran menjadi ayah nya, tapi semua itu tidak membuat mama nya terlihat lelah memerankan peran ganda hanya untuk seorang Jung Wooyoung.

Rasa-rasanya wooyoung ingin menangis jika melihat mama nya. Lagipula wooyoung tidak butuh ayahnya yang meninggalkan mereka berdua demi orang asing. Wooyoung hanya butuh mama nya untuk saat ini dan seterusnya.

°
°
°

Sesudah sarapan dan berpamitan dengan mama nya, akhirnya wooyoung benar-benar ingin kembali ke apartemen nya.

Sebelum berangkat pun wooyoung sudah menyalakan ponselnya, dan benar saja disana banyak sekali notifikasi yang masuk. Yang sudah pasti di dominasi oleh San yang mencarinya kemana-mana selama hampir satu minggu.

Yeosang yang tiba-tiba menanyakan keadaannya. Sungguh tidak biasa, laki-laki dingin seperti yeosang mau repot-repot bertanya mengenai keadaannya.

Jongho juga ikut andil mengiriminya pesan, mengadu tentang kondisi kakaknya yang sudah seperti mayat hidup saat mencarinya.

[✓] Secret | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang