XIX

1.3K 192 24
                                    

Wooyoung memilih untuk menghindari san. Untuk sampai kapannya wooyoung pun juga tidak tau. Setidaknya sampai wooyoung siap untuk mendengar penjelasan atau setidaknya alasan yang akan diberikan oleh San.

Wooyoung juga memilih untuk tidak kembali ke apartemen nya lebih dulu, setidaknya untuk waktu dekat. Karena sudah pasti san akan datang ke apartemen untuk mencarinya.

Hal itu mungkin akan terbukti dari tetangga depan unit apartemen wooyoung yang nantinya akan mengeluh kepadanya karena San terus-terusan memencet bel apartemen wooyoung tanpa henti kalau nanti wooyoung pulang ke apartemen.

Tapi wooyoung tidak ambil pusing, semoga saja tetangga nya itu memilih mengabaikan saja orang yang memencet bel apartemen nya, karena wooyoung sendiri sedang tidak ada di apartemen. Dan juga masih belum ada kemauan untuk kembali ke apartemen.

Wooyoung memilih pulang kerumah orang tuanya. Yang sudah pasti San tidak akan mendatanginya, karena San tidak tau dimana rumah orang tua wooyoung. Kecuali jika teman kesayangannya bermarga Kang itu mau repot-repot memberitahu dimana wooyoung sekarang berada.

"Wooyoung? Tumben kamu pulang?" tanya mama Jung ketika melihat anaknya yang sudah lama tidak pulang kerumahnya.

Wooyoung merenggut mendengar pertanyaan mama nya.

"Jadi aku nggak boleh pulang ma?" tanya wooyoung.

Mama Jung tersenyum dan membuka tangannya, seperti memberi perintah wooyoung untuk memeluk nya.

Wooyoung pun setengah berlari menghampiri mama nya dan memeluk mama nya dengan erat.

"Wooyoung kira mama nggak ada dirumah." gumam wooyoung.

"Mama kebetulan lagi ambil cuti sayang, bahkan mama baru mau nyuruh kamu buat pulang kerumah. Eh malah kamu udah dateng duluan tanpa mama suruh." ucap mama Jung.

"Ma.. Wooyoung kangen." ucap wooyoung.

Mama Jung pun mengelus punggung anaknya.

"Anak mama ada apa hm? Kenapa pulang-pulang jadi manja kaya gini?" tanya mama Jung.

Wooyoung pun menggelengkan kepalanya.

"Ada masalah?" tanya mama Jung lagi

Wooyoung pun kembali menggelengkan kepala.

"Wooyoung capek ma. Boleh istirahat dulu?" izin wooyoung.

Mama Jung pun menganggukan kepalanya dan melepas pelukan rindu dengan anak kesayangannya.

"Kamu istirahat dikamar ya, nanti kalo udah mau cerita temui mama di kamar oke?" ucap mama Jung lalu mengelus rambut anaknya dengan sayang.

Wooyoung tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya. Mama nya memang yang terbaik, tanpa wooyoung bercerita pun mama nya sudah tau kalau wooyoung sedang tidak baik-baik saja.

Karena tidak biasanya wooyoung pulang kerumah seperti ini, dan biasanya pun wooyoung harus dibujuk terlebih dahulu supaya mau pulang kerumah.

Wooyoung pun berjalan ke kamarnya yang ada dilantai dua dekat tangga. Kamar yang sudah lama tidak ia tempati, dan hanya sesekali ketika berkunjung kerumah.

Memang masih rapih, ada beberapa bingkai foto wooyoung bersama yeosang dan mama papa nya dulu. Ya dulu sebelum ayah nya pergi meninggalkan mereka berdua. Wooyoung tersenyum miris jika mengingat sikap ayah nya itu.

"Hah, setidaknya disini beberapa hari bakal lebih baik." gumam wooyoung sambil merebahkan dirinya di kasur.

Wooyoung mengambil ponselnya dari dalam kantung jaketnya. Lalu melemparnya ke pojok tempat tidurnya, karena saat ini wooyoung sendiri enggan untuk menyalakan ataupun sekedar menyentuh ponselnya.

[✓] Secret | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang