V

2.3K 304 27
                                    

Pagi harinya wooyoung kembali berangkat kesekolah. Kali ini kembali menggunakan motor kesayangannya. Motor yang tadi malam juga ia gunakan untuk kegiatan malamnya.

Dan hari ini wooyoung juga akan bertanya kepada murid baru itu, apakah yang ia lihat tadi malam benar dia atau bukan. Karena kalau diingat Choi San tidak memiliki aura pemuda rebel seperti dirinya. Jadi wooyoung berpikir tidak mungkin orang yang dilihatnya semalam adalah orang yang sama dengan yang ia lihat saat ini.

"Choi San!" Teriak wooyoung ketika melihat San baru saja ingin masuk kedalam kelas.

San menoleh kearah sumber suara sambil memegangi tali tas yang ia gunakan.

"Ikut aku sebentar!" Seru wooyoung dan kali ini sambil menarik tidak menyeret San untuk mengikutinya.

"Yak! Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi." Protes San sambil berusaha melepaskan tarikan wooyoung ditangan sebelah kanannya.

Hal ini pun membuat wooyoung dan San menjadi pusat perhatian sepanjang koridor kelas yang banyak murid-murid lain entah sedang mengobrol, ataupun yang baru saja datang.

"Bolos sekali nggak akan bikin kamu mendadak bodoh." Balas wooyoung dan mempercepat langkah nya menuju rooftop gedung sekolah mereka.

Akhirnya San memilih mengalah dan mengikuti apa yang diinginkan wooyoung. Karena kalau diteruskan mereka akan menjadi pusat perhatian murid-murid lain, lagipula jika dipikirkan benar juga, bolos sekali tidak akan membuatnya bodoh mendadak.

Dan akhirnya mereka berdua sampai di rooftop yang dalam keadaan sepi tidak ada siapapun selain mereka. Kecuali beberapa tumpukan meja kursi yang sudah tidak berguna.

"Ada apa?" Tanya San.

"Ada yang ingin aku tanyakan." Jawab wooyoung langsung tepat sasaran.

"Apa penting sekali sampai memaksaku untuk bolos kelas pagi ini?" Tanya San lagi kali ini dengan sedikit sindiran diujung pertanyaannya.

Wooyoung mendengus.

"Iya penting sekali! Sampai-sampai aku tidak bisa tidur tadi malam saking penasarannya." Jawab wooyoung.

"oke silahkan. Tapi sebelumnya bisa lepaskan dulu tanganmu?" Tanya San sambil melirik tangannya yang masih dalam genggaman seorang bernama Jung Wooyoung.

Wooyoung mengikuti arah pandang San. Ketika melihat benar dia belum melepaskan genggamannya, wooyoung langsung melepaskan tangannya dan melihat kemana saja asalkan bukan kearah Choi San. Jung Wooyoung sedang malu.

Wooyoung yang sedang malu mencoba mengambil kotak rokok yang ada dibalik kantung jaketnya dan menyelipkan dibalik bibirnya sembari mencari pelatih dibalik kantungnya yang lain.

San yang mengetahui wooyoung sedang mencoba merokok pun, menarik rokok yang tadi terselip di bibir wooyoung. Mematahkannya lalu membuangnya.

"Yak! Kenapa dibuang!" protes wooyoung.

"Jangan merokok." Jawab San dengan santai.

"Apa urusannya denganmu!"

"Nggak ada sih. Cuma nggak suka aja. Lagi juga ini masih disekolah." Jawab San lagi.

Wooyoung menghela nafas nya dengan berat. Mencoba menahan emosi untuk tidak memaki orang yang saat ini tepat berada disampingnya.

"Cepetan mau tanya apa?" Tanya San.

Wooyoung akhirnya tersadar dengan tujuan awal mengajak San datang ke salah satu tempat favoritnya di sekolah.

"Tadi malem kamu pergi kemana gitu nggak?" Tanya wooyoung sambil berbalik menghadap kearah Choi San.

[✓] Secret | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang