XVII

1.6K 194 7
                                    

Musim panas memang menjadi musim yang banyak ditunggu banyak orang. Entah karena apa. Tapi untuk Choi bersaudara sebenarnya menjadi musim yang sedikit tidak disuka. Setidaknya itu salah satu hal yang sama-sama mereka tidak sukai.

Alasannya? Tentu saja karena cuaca yang panas. Bahkan di beberapa hari tertentu bisa menjadi sangat panas.

Karena cuaca yang panas membuat malas untuk pergi kemana-mana. Kecuali kalau terpaksa ataupun dipaksa.

Bahkan keduanya yang dalam suasana liburan musim panas pun hanya menghabiskan waktu paling banyak di dalam unit apartemen.

"Kak kalo dari neraka pintunya tutup dulu coba." protes jongho ketika merasa dirinya sangat kepanasan meski pendingin ruangan sudah ada berada di suhu paling rendah.

San yang mendengar protes an dari mulut jongho pun mem-pause game di ponsel nya lalu membalas jongho dengan tatapan tajam sambil mengibaskan kaus yang ia kenakan.

"Kalo kakak dari atau pergi ke neraka udah pasti ngajak kamu." sahut San lalu melanjutkan bermain game di ponsel miliknya.

Jongho yang mendengar sahutan dari kakak tercinta itu pun membalas dengan menendang kaki San yang tengah duduk disamping nya.

"Oh berani ya sama kakaknya sekarang!" sindir San yang karena tendangan jongho membuat ia kalah bermain game di ponselnya.

"Berani lah, sama kakak doang ngapain takut." jawab jongho lalu menjulurkan lidahnya mengejek San.

"Kemana pacarmu?" tanya San.

"Pacar? Siapa? Nggak ada tuh. Nggak punya."

"Yeosang lah. Siapa lagi yang mau sama kamu." sahut San.

"Oh sembarangan ya. Dikira adek nya sejelek apa sampe bilang nggak ada yang suka!" protes jongho.

"Ya lagian jual mahal banget, sampe nggak mau ngakuin kaya gitu."

"Terserah aku dong kak! Mau udah ngakuin kak yeo atau belum. Kalo gitu kakak aja sana yang pacaran sama kak yeosang!"

"Dih! Kakak punya wooyoung kali. Lagi kakak sama yeosang jadi apa nanti?" ucap San.

"Lagian bilang nggak pacaran, bilang nggak ngakuin yeosang tapi tiap kali kakak pergi pasti yeosang kesini. Berduaan terus. Kakak tau ya kalian ngapain aja kalo cuma berdua." lanjut San.

"Ya udah terserah, mending kakak sekarang diem. Kakak banyak omong udara jadi makin panas." sindir jongho.

Tolong bilang ke San untuk bisa sabar menghadapi adiknya yang amat sangat mengundang untuk diberi setidaknya balasan tendangan di kakinya. Kalaupun San tidak ingat adiknya ini pernah mengalami cedera kaki.

"Kak san!" panggil jongho.

"Hmm" sahut San tanpa menoleh kearah jongho dan memilih untuk memejamkan matanya. Menghindar berdebat dengan adiknya.

"Lihat sini dulu ih, jangan tidur!" seru jongho ketika melihat kakaknya itu tengah memejamkan mata.

"Iya-iya apa? Kakak dengerin. Lagian tadi suruh diem, giliran di diemin nggak mau. Kakak salah mulu perasaan." sahut San.

"Kak yeo ngajak aku, kak San, sama kak woo jalan bareng." ucap jongho.

"Kemana?" tanya San.

"Nggak tau belum tanya." jawab jongho.

"Kapan?" tanya San lagi.

"Buat kapannya kata kak yeo nanti malem, kalo kemana nya belum dikasih tau. Katanya nanti bakal dikirim alamatnya." jawab jongho.

[✓] Secret | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang