Bab 6

61.4K 5.2K 39
                                    

Runa melamun sambil menatap jalanan di sampingnya. Saat ini ia sedang berada dalam perjalanan bersama Vina dan Bobi untuk melakukan syuting iklan body lotion yang cukup terkenal. Tapi Runa tidak syuting sendirian, ia akan syuting bersama sahabatnya yaitu Selena. Entah mereka bersahabat atau tidak, karena sepertinya hanya Runa yang menganggap Selena sahabatnya, sedangkan Selena sekarang terlihat sangat membencinya.

"Harusnya lo nggak terima tawaran kerja ini," ujar Vina menatap Runa khawatir.

"Nggak papa Vin, santai aja," sahut Runa berusaha santai meskipun sejujurnya ia sedikit gugup.

"Gue males banget lihat muka Selena. Lo pasti juga kan."

"Nggak ada alasan buat gue menghindari dia," jawab Runa tanpa menatap Vina.

Meskipun Runa selalu mengelak, tapi Vina tahu apa yang sebenarnya Runa rasakan. Jika Runa sudah membuat keputusan seperti ini, Vina tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Gue akan selalu di samping lo nanti, supaya si nenek sihir itu nggak ada cela buat gangguin lo."

"Gak boleh ngomong kayak gitu."

"Emang kenyataan kok."

Runa menggelengkan kepalanya menatap Vina. Sahabatnya ini memang tidak bisa menahan emosinya dan selalu melontarkan kalimat apa adanya.

Mereka sampai di studio terlebih dahulu, semua staff terlihat sedang bersiap-siap. Runa tersenyum ramah sambil menyapa semua staff terlebih dahulu. Baru setelah itu ia mulai bersiap-siap di rias oleh MUA.

"Pasti seneng ya bisa kerja sama sahabat sendiri. Waktu itu film sekarang iklan," ujar sang MUA sambil mengusap wajah Runa dengan cleanser sebelum memulai make up.

"Iya," sahut Runa singkat sambil memaksakan seulas senyumnya.

Orang lain mungkin hanya menilai dari yang terlihat saja, tanpa tahu dalamnya seperti apa. Tapi Runa juga tidak perlu repot-repot menjelaskan, hanya akan menjadi masalah jika ia ungkap. Runa jadi ingat bagaimana awal mula pertengkarannya dengan Selena. Itu terjadi delapan bulan lalu, saat mereka baru saja selesai casting film.

Mereka casting melalui screen test, yang dipimpin oleh casting director karena Runa dan Selena merupakan kandidat dari pemeran utama film. Mereka sama-sama di beri tiga halaman naskah yang sudah dipotong, untuk mereka pelajari. Hingga tibalah saat hari screen test yang sudah di janjikan. Mereka bertemu langsung dengan sutradara dan sutradara meminta mereka memainkan beberapa peran.

Setelah percobaan membaca naskah pada hari itu, beberapa hari kemudian sang casting director menghubungi Vina dan mengatakan bahwa Runa yang terpilih sebagai pemeran utama dalam film. Saat itu Runa begitu senang, karena hal itu merupakam pengalaman pertamanya menjadi pemeran utama. Dengan tidak sabarnya, ia menemui Selena dan memeluknya erat.

"Akhirnya Sel aku bisa jadi pemeran utama," ujar Runa masih memeluk Selena.

"Tega kamu Run!"

Runa melepaskan pelukannya begitu mendengar respon Selena.

"Maksud kamu?" tanya Runa dengan raut terkejut yang tidak bisa ia sembunyikan.

"Kamu tega merebut posisi ini dari aku," ujar Selena sambil menatap Runa dengan penuh kebencian.

"Merebut? Kan kamu tahu kalau kita sama-sama screen test. Dan itu bukan keputusan aku Sel. Itu sudah menjadi keputusan sutradara dan tim. Aku juga nggak bisa berbuat apa-apa," jawab Runa berusaha menjelaskan.

"Kalau kamu beneran sahabat aku. Mundur dari film itu dan biarin aku yang jadi pemeran utama." Selena pergi dari hadapan Runa setelah mengatakan hal kejam itu.

Sedangkan Runa terpaku di tempatnya berdiri, ia bingung harus melakukan apa.

***

"Apa maksud lo?" tanya Vina tidak habis pikir dengan apa yang dikatakan Runa barusan.

Runa baru saja sampai rumah dan ia mengatakan jika akan mundur dari film yang akan ia bintangi. Ia juga menceritakan perkataan Selena tadi kepadanya, hingga membuat Vina kesal bukan main kepada Selena.

"Keputusan gue udah bulat Vin, gue mundur aja dari film itu. Sebelum semuanya jadi semakin rumit."

"Run ini kan mimpi lo. Lo nggak bisa lepasin gitu aja demi orang lain."

"Selena sahabat gue, bukan orang lain."

"Kalau dia beneran sahabat lo, harusnya dia dukung lo bukan malah menjatuhkan lo kayak gini. Lo harus bisa bedain mana yang beneran sahabat, mana yang pengkhianat kayak Selena." Dengan kesal Vina berbalik meninggalkan Runa.

"Tapi Vin..."

"Pokoknya gue nggak akan biarin lo mundur, lo harus tetep bintangi film itu." Tanpa menunggu jawaban Runa, Vina masuk ke dalam kamarnya sambil membanting pintu dengan kesal.

***

"Jadi keputusanmu udah bulat ya?" tanya Selena setelah Runa mengatakan akan tetap membintangi film itu, keesokan harinya.

"Iya," jawab Runa dengan yakin.

"Baiklah kalau gitu. Kita bukan teman lagi dan aku nggak akan biarin hidup kamu tenang!" Selena berjalan begitu saja melewati Runa.

"Bukankah kita sahabat? Kalau kamu benar-benar menganggap aku sahabat, kamu nggak akan tega melakukan ini ke aku," ujar Runa sebelum Selena pergi.

Selena berhenti, ia melirik Runa sekilas lalu benar-benar berlalu dari hadapan Runa tanpa mengatakan apapun. 

Tanpa sadar Runa menangis saat Selena pergi, ia tidak menyangka persahabatannya dengan Selena hancur karena masalah ini.

Runa juga mengingat lagi awal pertemuannya dengan Selena dulu. Runa kenal dengan Selena saat pertama kali bergabung dengan agensi. Selena sudah training di sana terlebih dahulu. Runa yang tidak punya teman dan susah bergaul dengan orang lain, menjadi begitu senang ketika ada yang mengajaknya berkenalan dan berteman pertama kali dan orang itu adalah Selena.

Mereka menjadi semakin akrab setiap harinya dan selalu pergi berdua hingga para staff dan pegawai agensi hafal dengan mereka. Dimana ada Runa disitu pasti ada Selena, begitu pula sebaliknya.

Sebenarnya Runa bisa saja merelakan peran utamanya demi persahabatannya dengan Selena. Tapi Runa mengingat perkataan Vina dan menurutnya itu ada benarnya. Jika Selena benar-benar menganggapnya sahabat, seharusnya dia mendukungnya. Bukannya malah bersikap seperti ini. Lagi pula meskipun tidak menjadi peran utama, Selena tetap memainkan peran sebagai sahabat Runa di film itu dan itu juga peran yang penting menurutnya.

"Eh itu Selena udah datang." Lamunan Runa buyar ketika mendengar ucapan MUA. Ia melihat dari pantulan cermin dan benar saja, Selena sudah ada di sana. Selena sedang berbicara kepada beberapa staff. Hingga akhirnya pandangan mereka bertemu dan keduanya hanya bisa diam sambil saling bertatapan.

***

Tbc...
Baru sadar kalau part ini ternyata nggak ada Arkan 🤣

Tapi gapapa yaa, sampai ketemu di part selanjutnyaa 😚

Scandal With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang