Satu bulan kemudian...
Runa sedang bersiap-siap untuk menuju agensinya. Hari ini ia akan memberitahu atasannya, mengenai kabar pernikahannya dengan Arkan yang akan diadakan kurang lebih dua minggu lagi.
"Udah siap?" tanya Vina mengintip Runa dari luar kamar.
"Udah kok." Runa berbalik untuk menatap Vina.
"Yaudah, yuk berangkat."
Mereka segera keluar rumah dan masuk ke dalam mobil untuk menuju agensi.
"Gue kok gugup banget ya." Runa tidak bisa menyembunyikan kegugupannya lagi.
"Santai aja ah, emang apa yang lo takutin?"
"Respon Pak David kira-kira gimana?"
"Yang pertama paling lo disangka hamil."
"Tuh kan! Itu yang bikin gue takut."
"Kan kenyataannya lo nggak hamil, jadi santai aja."
"Pasti respon orang lain waktu denger kabar pernikahan gue juga ngiranya gue hamil kali ya?"
"Kemungkinan. Maka dari itu kabar pernikahan lo dikabarkan sama agensi sehari sebelum lo nikah aja, biar nggak ada hal-hal yang nggak diinginkan terjadi yang akan merusak pernikahan lo nanti."
"Huftt." Runa menghela napasnya pelan dan berharap semoga semuanya berjalan dengan lancar.
***
Runa berdecak kesal. Baru saja ia menginjakkan kaki di kantor agensinya, pemandangan tidak mengenakkan sudah menyapanya. Ia melihat Selena dari kejauhan sedang berjalan kearahnya. Runa ingin berbalik, tapi terlambat karena Selena sudah melihatnya dengan tatapan remehnya.
"Eh Run, kamu ngapain disini? Kan kamu lagi nggak ada kerjaan." tanya Selena saat sudah berada di hadapannya.
"Aku kesini memang bukan untuk bekerja. Aku ingin memberitahu kepada atasan, ada hal baru yang akan aku lakukan."
"Oh ya, apa itu?" tanya Selena penasaran.
"Kamu akan tahu sendiri nanti dari pengumuman resmi agensi. Sepertinya aku juga harus berterimakasih padamu, karena berkatmu aku sudah menemukan kebahagiaanku." Runa berlalu begitu saja dari hadapan Selena. Meninggalkan Selena yang terlihat sangat penasaran.
"Tumben berani ngadepin Selena?" Bisik Vina bangga dengan apa yang Runa lakukan barusan.
"Gue udah muak sama Selena."
"Good job Run, seterusnya lo harus kaya gitu ke Selena ya." Vina menyampirkan lengannya ke pundak Runa dan melanjutkan langkah mereka menuju ruangan Pak David.
***
Runa meminum air mineralnya dengan rakus. Akhirnya urusannya dengan Pak David selesai juga. Seperti dugaan awal mereka tadi. Pak David takut sesuatu terjadi kepada Runa, meskipun nyatanya Runa baik-baik saja.
Runa berkali-kali memohon agar Pak David merahasiakan kabar pernikahannya dan Runa juga meminta jika kabar itu di rilis secara resmi oleh agensi sehari sebelum pernikahannya dilakukan. Untung saja Pak David setuju dan berjanji kepada Runa meskipun sempat terkejut di awal.
"Kita mau kemana sekarang?" tanya Vina yang sudah menyalakan mesin mobil bersiap untuk menjalankannya.
"Makan siang ya, gue laper banget."
"Yaudah sama, gue juga laper banget. Kita makan di restoran langganan kita aja ya."
"Iya, apa aja terserah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal With You
ChickLit"Apa yang baru saja terjadi?" Bisik Runa pelan dengan tatapan menerawang. Ia masih syok dengan kerumunan wartawan tadi, yang melihatnya keluar dari hotel bersama Arkan. "Aku sendiri juga tidak tahu," jawab Arkan yang sama bingungnya dengan situasi...