Bab 48

34.7K 3.7K 118
                                    

Runa menatap cermin dengan fokus sambil memasang antingnya. Ia kini sudah siap untuk menemani Arkan ke acara ulang tahun stasiun televisinya.

"Lo nggak pakai kalung?" tanya Vina mengingatkan.

"Oh iya lupa."

Runa menatap deretan kalung miliknya yang berjejer rapi.

"Pakai yang ini gimana Vin?" Runa menunjukkan kalung dengan liontin berbentuk bulat yang cukup simpel.

"Boleh. Pakai yang sederhana aja karena gaun lo udah kelihatan mencolok."

"Tolong pasangin."

Vina berdiri di belakang Runa dan memakaikan kalung untuknya.

"Harusnya Arkan yang pasangin. Kenapa jadi gue sih." Kesal Vina.

"Lo kan tahu Arkan masih marah."

"Makanya minta maaf."

"Udah, tapi nggak di gubris."

"Usaha terus dong. Jangan nyerah." Vina takut kemarahan Arkan yang semakin berlarut-larut bisa merusak hubungan rumah tangga Runa. Ia tidak mau hal itu sampai terjadi.

"Iya, gue minta maaf lagi nanti."

Runa merapikan bagian bawah gaunnya. Rambutnya ia biarkan terurai dengan membuat sedikit ikal di bagian ujungnya. Runa membawa clutch berwarna emas yang senada dengan warna heels-nya.

"Gimana penampilan gue?" Runa berputar menghadap Vina.

"Perfect!" Komentar Vina, "Udah cocok banget lo jadi nyonya Arion."

"Iya dong, siapa lagi kalau bukan Runa." Runa mengibaskan rambutnya dengan sombong.

"Buruan keluar dan temui Arkan." Vina mendorong pelan punggung Runa, agar segera keluar dari kamar.

"Gue gugup Vin." Cicit Runa.

"Nggak ada kata gugup dalam kamus hidup Runa." Vina terus saja mendorong Runa tanpa belas kasihan, membuat si empunya berdecak kesal karena sebal terus di dorong-dorong oleh Vina.

***

Runa diam memperhatikan Arkan yang duduk di ruang tamu. Pria itu sibuk memainkan ponselnya sampai tidak menyadari kehadirannya. Runa berjalan mendekat kearah Arkan. Ia berdiri tepat di depan pria itu agar Arkan bisa melihatnya.

Saat Arkan menatapnya, Runa langsung tersenyum. Tapi senyumnya seketika menghilang, saat Arkan menatap tidak suka kearahnya. Runa jadi was-was karena tatapan Arkan yang sedikit menyeramkan.

"Nggak ada gaun lain selain ini?" tanya Arkan.

"Kenapa? Gaun ini bagus kok." tanya Runa heran. Setahunya tidak ada yang aneh dengan gaun yang ia kenakan.

"Ganti Run." Pinta Arkan.

"Mama yang minta aku pakai gaun ini untuk acara malam ini. Kalau nggak aku pakai, aku takut Mama akan tersinggung."

"Mama?" Heran Arkan. Kapan Mamanya datang menemui Runa.

"Iya, Mama yang kasih aku gaun ini dan Mama juga yang kasih tahu kalau perayaan ulang tahun perusahaan akan diadakan malam ini," ujar Runa menggebu-gebu sambil meluapkan kekesalannya kepada Arkan karena tidak diberitahu perihal acara malam ini.

Arkan berdecak kesal, kenapa juga Mamanya memberi Runa gaun seperti ini. Arkan tidak menyukainya. Gaun itu memiliki belahan sampai ke tengah paha Runa dan Arkan tidak suka jika kaki jenjang Runa harus terekspos.

Scandal With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang