Runa bangun agak siang keesokan harinya. Ia keluar kamar dengan keadaan cukup berantakan. Apalagi rambutnya, terlihat acak-acakan seperti singa karena belum disisir.
Ia berjalan kearah meja makan untuk minum air putih. Ia melihat Vina sedang memunggunginya, sibuk dengan wajan di depannya.
"Ngapain lo?" tanya Runa penasaran.
"Masak nasi goreng," jawab Vina sambil melirik Runa sekilas.
"Buat gue ada juga nggak?" tanya Runa lagi.
"Ada di kulkas. Gue udah bikinin overnight oats buat lo semalam."
Runa langsung mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban Vina.
"Mau gue siapin sekarang?" tanya Vina sambil menaruh nasi gorengnya yang sudah matang di meja makan.
"Boleh, gue udah kelaparan."
Runa melirik jam dinding, ternyata sudah pukul sembilan. Pantas saja perutnya sudah berbunyi minta untuk segera diisi.
"Tunggu bentar gue siapin dulu." Vina lalu menyiapkan sarapan untuk Runa.
Melihat Vina yang sedang sibuk, dengan iseng Runa memakan nasi goreng milik Vina sesuap.
"Kurang asin nasi goreng lo." Komentar Runa setelah menelan nasi gorengnya.
"Runa!" Teriak Vina kesal karena sudah kecolongan.
"Cuma sesuap doang," jawab Runa tanpa dosa seperti biasa.
"Iya bilangnya cuma sesuap. Tapi nanti nambah lagi. Udah lo makan ini aja." Vina menaruh semangkok overnight oats di depan Runa.
"Thanks. Kelihatannya enak nih."
"Jelaslah siapa dulu yang buat," ujar Vina dengan sombong.
Runa lalu memakan overnight oatsnya yang terlihat sangat menggoda.
"Enak," ujar Runa saat sudah mencobanya sesuap.
Overnight oats adalah salah satu sarapan favoritnya, apalagi jika ditambah topping buah pisang dan buah berry seperti yang Vina bikin sekarang.
"Run hari ini gue kayaknya mau pergi deh," ujar Vina di sela-sela sarapan mereka.
"Kemana?" tanya Runa dengan senang tanpa sadar.
Vina langsung menyipitkan matanya, menatap Runa curiga, "Kenapa? Kok lo kayak seneng banget gue tinggal pergi."
"Apaan sih. Gue cuma tanya lo mau kemana?" tanya Runa berusaha menetralkan nada suaranya.
"Gue mau main sama temen SMA gue, gapapa kan?" tanya Vina.
"Gapapa lah. Lo udah kerja keras akhir-akhir ini, apalagi lo juga selalu temenin gue kerja. Pergi sana sama temen-temen lo, sekalian refresh pikiran."
"Yaudah, nanti gue pergi agak siangan. Lo jangan kemana-mana. Kalau ada urusan penting, telpon Bobi minta buat dianterin."
"Okay," jawab Runa.
Ia menahan senyum bahagianya. Jika Vina pergi, itu tandanya ia bisa menemui Selena. Lebih baik sebentar lagi ia mengabari Selena jika ia bisa bertemu dengannya.
***
Runa menatap dirinya dari pantulan cermin. Ia sedang bersiap-siap untuk menemui Selena, ia memakai one set rok dan outer dengan heels setinggi tujuh cm. Setelah sarapan tadi, Runa langsung mengabari Selena jika ia bisa menemuinya. Mereka akhirnya janjian untuk bertemu pukul dua siang. Selena yang menentukan tempatnya sementara Runa hanya mengikutinya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal With You
ChickLit"Apa yang baru saja terjadi?" Bisik Runa pelan dengan tatapan menerawang. Ia masih syok dengan kerumunan wartawan tadi, yang melihatnya keluar dari hotel bersama Arkan. "Aku sendiri juga tidak tahu," jawab Arkan yang sama bingungnya dengan situasi...