Bab 30

49.7K 4.2K 141
                                    

Runa mengantar Arkan sampai ke mobilnya saat pria itu akan berangkat kerja. Runa terus menampilkan senyumnya, hingga Arkan berbalik untuk menatapnya saat akan masuk ke mobil.

"Run," panggil Arkan menatap Runa serius.

"Ya?" tanya Runa penasaran.

"Kamu bebas melakukan apa saja di rumah ini. Tapi jangan seperti ini," ujar Arkan sungguh-sungguh.

"Maksudnya? Kamu nggak suka kalau aku perhatian ke kamu?" tanya Runa dengan cemberut.

"Bukannya nggak suka. Tapi aku merasa sedikit aneh dan takut." Arkan tampak ragu saat menjawabnya. Ia takut Runa akan tersinggung nanti.

Runa menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal. Arkan suami yang aneh, bukannya senang diperhatikan oleh istrinya. Pria itu malah takut.

"Kok kamu takut sih?"

"Lagian kamu berubahnya tiba-tiba banget. Mulai dari minta sekamar, lalu sekarang jadi istri yang sangat baik. Sebenarnya apa rencana kamu?"

Arkan mendekatkan wajahnya, hal itu membuat Runa refleks memundurkan badannya karena takut. Saat Runa akan mundur lagi, Arkan memegang lengannya dan menahan agar Runa tidak bisa bergerak.

Runa yang ditatap lekat seperti itu menjadi gugup. Bahkan untuk berkedip saja sangat sulit untuknya.

"Rencana apa?" tanya Runa akhirnya setelah sadar.

"Entahlah, siapa tahu kamu punya rencana lain yang kamu sembunyikan dari aku?"

Runa menelan ludahnya gugup, Arkan ternyata pria yang cukup peka. Karena tidak ingin berada di situasi ini terlalu lama. Runa akhirnya menghempaskan tangan Arkan sedikit keras agar bisa terbebas dari pria itu.

Runa berdehem pelan lalu menjawab, "Jangan berpikiran yang aneh-aneh. Aku melakukan ini karena tulus mau jadi istri yang baik buat kamu." Ketus Runa.

Arkan menghela napasnya pelan, "Baiklah, anggap saja aku percaya. Awas ya kalau kamu merencanakan sesuatu."

"Iya, kamu cepat berangkat sana." Runa menyuruh Arkan segera masuk ke dalam mobilnya.

"Yaudah, aku berangkat dulu. Sampai nanti." Arkan menepuk ringan puncak kepala Runa, lalu masuk ke dalam mobilnya dan menjalankannya menuju kantor.

***

"Vina, hari ini gue mau keluar ya," ujar Runa menghampiri Vina yang sedang sarapan di meja makan.

"Kemana?"

"Nganterin makan siang buat Arkan," jawab Runa dengan riang.

"Arkan yang minta?"

"Enggak, inisiatif gue sendiri."

"Niat banget lo mau jadi istri yang baik." Sindir Vina.

"Harusnya niat baik gue lo dukung, bukannya heran kayak gini."

"Emang Arkan nggak heran?" tanya Vina sambil mengunyah sandwich-nya

Runa terduduk lesu, "Dia heran banget, sampai tanya gue punya niat apa."

"Tuh kan! Lo terlalu berlebihan, santai dikit kenapa sih."

"Terus gue harus ngapain Vin? Gue nggak terbiasa jadi pengangguran kayak gini. Aneh tahu tahu nggak karena nggak melakukan apa-apa selama di rumah. Jadi mending gue ngurusin Arkan aja."

Scandal With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang