Bab 11

52.2K 4.7K 37
                                    

Saat sudah berada di depan kamar yang ditempati oleh Arkan, Runa diberi kartu akses untuk masuk oleh pegawai itu.

"Silahkan Anda masuk dan lihat, saya tidak berani, karena takut dikira lancang," ujar wanita itu kearah Runa.

Karena begitu penasaran, Runa akhirnya memberanikan diri untuk masuk dan benar saja ia melihat Arkan sedang tidur di atas ranjang.

"Arkan," panggil Runa pelan tapi ia tidak mendapat respon apapun dari pria itu.

"Arkan," panggil Runa sekali lagi, tapi tetap saja Arkan tidak meresponnya.

Runa yang panik lalu menaruh telunjuknya di depan hidung Arkan. Ia merasa lega saat tahu Arkan masih bernapas. Ia lalu ganti menyentuh kening Arkan dan suhu badannya ternyata normal, wajahnya juga tidak terlihat pucat. Mungkin Arkan hanya sedang tidur batin Runa. 

Setelah memastikan jika Arkan baik-baik saja, Runa segera keluar untuk memberi tahu pegawai hotel tadi, tapi wanita itu sudah tidak ada. Runa berusaha memanggil sambil mencari di sekitar lorong kamar tapi tetap tidak bisa menemukannya. Ia menjadi heran, kemana perginya pegawai tadi.

Runa melirik ke dalam kamar, ia bingung harus meninggalkan Arkan sendirian di dalam sana atau ia menunggu sampai pria itu bangun.

Setelah berpikir sejenak, Runa memutuskan untuk menunggu Arkan karena kebetulan sekarang belum terlalu sore. Runa duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Karena jenuh menunggu terlalu lama, Runa akhirnya ketiduran setelah menguap beberapa kali.

***

Arkan terbangun dengan kepala yang cukup berat, ia membuka matanya dan langsung menatap langit-langit kamar. Ternyata ia masih berada di hotel. Saat melihat kearah sofa Arkan begitu terkejut karena mendapati Runa sudah berada di sana.

Seingatnya tadi ia sedang menunggu Selena, tapi karena tak kunjung datang Arkan jadi mengantuk. Ia memutuskan untuk istirahat sebentar sambil menunggu kedatangan Selena. Ternyata ia malah ketiduran cukup lama dan ketika bangun sudah ada Runa yang berada satu kamar dengannya. Arkan segera berdiri lalu membangunkan Runa dan mengajak gadis itu keluar dari tempat ini.

"Runa bangun." Arkan menepuk pipi Runa pelan.

Runa yang tidurnya terganggu segera membuka matanya.

"Oh kamu sudah bangun," ujar Runa dengan suara khas bangun tidurnya.

"Sudah, ayo kita segera keluar dari sini sebelum orang yang memergoki kita."

"Baiklah." Runa segera berdiri sambil mengambil tasnya.

Entah kesialan apa yang sedang menimpa mereka, tiba-tiba saja sudah banyak wartawan yang menghampiri mereka di basement parkiran. Wartawan itu mulai mencecar mereka dengan berbagai pertanyaan.

"Apa yang kalian berdua lakukan di hotel ini?"

"Bukankah Runa sudah membantah rumor berpacaran, tapi mengapa kalian malah terlihat bersama di hotel."

"Bisakah kalian menjelaskan situasi saat ini?"

Dan masih banyak lagi pertanyaan yang diajukan oleh wartawan, tapi mereka tidak sempat mendengar dan meresponnya.

"Shit!" umpat Arkan pelan sambil berusaha melindungi Runa dan membawanya masuk ke mobilnya.

Setelah memastikan Runa aman di dalam mobilnya, Arkan segera berbalik menuju kursi kemudi dan melajukan mobilnya dengan kencang meninggalkan area hotel.

Scandal With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang