Chapter 5

1.3K 222 7
                                    

Beberapa jam setelah itu, (y/n) terbangun. Ia melirik jendela dan melihat matahari bersinar terik. “Pasti ini sudah siang. Berapa lama aku tertidur?” batinnya. Ia pergi ke luar kamar untuk jalan-jalan. “(Y/n)! Disana kau rupanya,” panggil seseorang. Wanita itu menoleh ke belakang dan melihat Haru berjalan cepat kearahnya. “Oh, kau sudah pulang,” kata (y/n). “Ya, ternyata pelakunya berada tak terlalu jauh dari jembatan. Setelah menangkapnya, aku langsung membawanya ke gedung kepolisian dan menginterogasinya. Ia laki-laki, umurnya 22 tahun,” jelas Haru. “Ooh, lalu apa sebabnya dia mau meledakkan bom bunuh diri?” tanya adiknya.
Haru menghembuskan napas panjang, lalu menggaruk rambutnya, “Hhh… alasannya sangat sepele. Katanya ia ditinggal menikah oleh mantan kekasihnya, lalu ia patah hati,”

(Y/n) memasang wajah jijik, “Ih, orang seperti itu otaknya kecil sekali,” komentarnya. Haru mengangguk setuju. “Si Kambe mana?” (Y/n) bertanya lagi. “Terakhir aku melihatnya di ruang makan saat kami makan siang. Lalu, ia pergi entah kemana,”
“Ooh… bukankah ia seharusnya ke tempat kerja? Masa dia bolos juga?” kata (y/n) dengan nada kesal. “Entahlah, biarkan saja dia bertindak sesukanya,” timpal Haru. 
Haru kemudian mengajak (y/n) untuk makan siang, “kami sudah menyisakan bagianmu,” ujarnya.
Seusai makan siang, Haru mengajaknya untuk pergi ke gedung kepolisian. “Eh? Untuk apa?” tanya adiknya. “Kita harus membuat lencana baru. Kalau tidak nanti kejadiannya seperti tadi,”

(Y/n) menyetujuinya dan mereka pun pergi menaiki mobil. Sesampainya disana, mereka langsung masuk ke Departemen Kriminal Modern. Di dalam, mereka melihat Kamei, Saeki, dan Yumoto sedang bekerja didepan komputer. “Ah, Kato-san, (y/n)-san. Sedang apa kalian disini? Bukankah kalian izin ke Pak Direktur untuk tidak masuk?” tanya Kamei. Haru pun menjelaskan alasan mereka. “Sekarang kalian tinggal dimana kalau apartemen kalian terbakar?” tanya Saeki. “Di rumah Kambe,” jawab (y/n). Kamei, Saeki, dan Yumoto ber-ooh. Haru berkata mereka mencari Kiyomizu untuk minta dibuatkan lencana kepolisian baru. “Pak Direktur sedang pergi. Tunggulah sebentar disini,” ujar Saeki. Kato bersaudara pun duduk di sofa yang ada di ruangan itu sambil menonton TV.

Dua puluh menit kemudian, Kiyomizu masuk dan heran begitu melihat Kato bersaudara. “Lho, kalian kesini lagi?” tanya Kiyomizu, “Kato-chan sudah minta libur, tapi tadi ia masih menginterogasi pelaku bom bunuh diri. Dan sekarang ada (y/n)-san,”
“Iya, kami mau minta dibuatkan lencana baru,” ujar (y/n). “Ooh, begitu. Ayo, deh. Tapi sebelumnya sebaiknya kalian isi saja absen kalian. Walaupun tidak masuk dari pagi, kalian kan tetap memecahkan sebuah kasus,”
Haru dan (y/n) mengangguk. Setelah mengisi absen, mereka mengikuti Kiyomizu menuju suatu ruangan.
Setengah jam kemudian, mereka keluar dari ruangan itu. “Oke, proses pembuatannya akan memakan waktu sekitar dua atau tiga hari. Ditunggu saja,” kata Kiyomizu. “Baik, terima kasih Kiyomizu-san,” Haru berterima kasih. Seusai mengurus lencana, mereka kembali ke rumah Kambe.

~Dua hari kemudian~

Pagi itu, Kato bersaudara pergi ke kantor seperti biasa menggunakan mobil mereka. Tadinya Daisuke sudah menawarkan mereka untuk ikut dengan mobilnya, namun spontan ditolak oleh (y/n).
Sesampainya di departemen mereka, kedua orang itu duduk. “Kato-chan,” panggil Kiyomizu tiba-tiba. Haru menoleh dan melihat Kiyomizu sedang membuat kapal-kapalan. “Iya, pak?” kata Haru. “Bisakah kau pergi ke Kyoto besok pagi? Ada pertemuan kepolisian Jepang dan salah satu dari kita harus ikut,” jelas pria itu. Haru mengangguk, “Baiklah, berapa lama aku akan berada disana?”

“Sekitar tiga minggu. Mereka sepertinya punya banyak sekali yang harus disampaikan,” jawab Kiyomizu. “Haah, tiga minggu?! Aku tidak mau kakakku pergi selama itu!” teriak (y/n) tiba-tiba seraya berdiri dari kursinya. “Tidak apa-apa, (y/n). Kau akan baik-baik saja,” ujar Haru. (Y/n) menatap kakaknya yang tampaknya memang ingin sekali pergi. Wanita itu pun akhirnya mengiyakan sambil cemberut. 

|| How Much? [Daisuke x Reader] ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang