~Seusai makan malam~
Daisuke memanggil Suzue dan memintanya pergi ke basement. Pria itu bilang, ia dan (y/n) ingin membicarakan sesuatu. Suzue mengangguk, lalu pergi duluan. Sementara itu, (y/n) masih di ruang makan untuk membersihkan meja makan dan menaruh piring kotor di troli makanan, sekaligus mencomot dessert yang masih tersisa. Daisuke menyender di bingkai pintu, menunggu (y/n) selesai. Oh ya, Haru sudah duluan pergi ke kamarnya, jadi ia tak akan curiga dengan adiknya dan Daisuke yang pergi ke basement. (Y/n) berjalan kearah Daisuke setelah menaruh piring terakhir di troli dan meminta seorang pelayan membawa piring-piring tersebut ke dapur.
"Aku selesai," ujarnya sambil tersenyum. "Hhh... kau senang sekali, ya, dapat sisa dessert. Sampai celemotan begitu," komentar Daisuke. (Y/n) membulatkan matanya. Ia tidak sadar kalau dari tadi celemotan. Daisuke mengambil sapu tangan dari saku kemejanya, lalu memberikannya pada (y/n). "Bersihkan wajahmu dengan ini. Tenang saja, sapu tangan itu bersih,"
Wanita itu menerimanya dan membersihkan mulutnya selagi mengikuti Daisuke menuju basement. "Hey, Kambe. Kenapa lorong rumah ini remang-remang? Kenapa tidak dibuat terang saja?" tanya (y/n). Ia belum pernah menelusuri lorong selarut ini. Biasanya jam segini ia sudah masuk ke kamarnya. "Aku tak tahu, dari dulu begini," jawab Daisuke. Wanita itu mendekatinya dan memegang ujung bajunya. "Kesannya jadi agak menyeramkan, ya," bisik (y/n). Daisuke mendengus, kemudian tertawa terbahak-bahak. "Ya ampun, kau ini penakut, sekali," ujarnya disela tawa."A-aku tidak takut! Aku hanya bilang kalau kesannya menyeramkan!" protes (y/n). "Kalau begitu, kenapa kau memegangi bajuku?" tanya Daisuke seraya menaikkan sebelah alisnya. (Y/n) diam saja dan tetap tidak melepaskan ujung baju pria itu. "Kau benar-benar seperti anak kucing penakut," komentar pria itu lagi sebelum mereka sampai di lift.
"Daisuke-sama, (Y/n)-sama!" panggil Suzue dari tengah basement. (Y/n) melepaskan pegangannya pada baju Daisuke karena basement itu terang-benderang dan tak memberi kesan horor. "Apa yang ingin dibicarakan?" tanya Suzue saat mereka mendekatinya. (Y/n) dan Daisuke mulai menceritakan semuanya pada Suzue. Wanita berambut hitam itu manggut-manggut. "Oke, jadi apa kalian perlu dibuatkan senjata api?" tanyanya.Daisuke menggeleng, "kami butuh kau mengawasi anggota divisi satu dan Kato agar tidak menyadari kehadiran kami saat sudah mulai bergerak ke lokasi. Untuk senjata, aku akan menggunakan pistol yang dulu kau buat," jelasnya. "Bagaimana denganku? Aku dapat pistol juga?" tanya (y/n) semangat seraya melompat kecil. "Tidak. Itu terlalu berbahaya buatmu," jawab Daisuke tegas. "Hee?! Tidak adil! Aku kan bukan anak kecil! Aku juga tahu cara menggunakan senjata api!" protes (y/n). "Kau tidak meyakinkan. Sudah, turuti saja kataku," balas Daisuke. di sisi lain, Suzue menutup mulutnya dan terkikik. "Tampaknya Daisuke-sama sangat peduli dengan keselamatan (y/n)-sama, yaa," ujarnya.
"Aku hanya tak ingin dia bertindak gegabah dan melukai dirinya sendiri. Jika ia melukai dirinya, pasti Kato akan menyalahkanku," Daisuke beralasan. "Benarkah~? Untuk apa dia menyalahkanmu kalau ia bahkan tidak menyuruhmu menjaga (y/n)-sama," ucap Suzue. Daisuke membuka mulutnya, tapi bingung mau berkata apa. Di tengah kebingungannya, ia melirik (y/n) yang tidak lagi di tempatnya. Wanita itu sekarang menuruni tangga menuju tempat alat-alat buatan Suzue. "Heh, kau mau kemana?" tanya Daisuke sambil berjalan kearahnya dan menarik ekor kucingnya. "Aku ingin melihat alat canggih!" jawab (y/n). "Tidak. Fokuslah ke topik utamanya," ujar Daisuke, lalu menyeret wanita itu kembali ke tempat Suzue berada.
Suzue tertawa sedikit sebelum kembali serius. "Menurut kalian, kapan mereka akan mulai bergerak?" tanyanya. "Aku kurang tahu, tapi hari ini Kak Haru sudah membicarakan intinya, sih. Jadi, mungkin dalam waktu dekat," jawab (y/n). "Itu soal gampang. Aku tinggal menyuruh HEUSC memantau Kato dan jika ia tiba-tiba pergi, kita bisa langsung mengikutinya," timpal Daisuke, "yang penting kau siap disini dengan drone pengintainya, Suzue."
"Siap, Daisuke-sama. Aku hampir selalu berada disini, jadi itu hal mudah,"
Daisuke mengangguk. Setelah semuanya tersusun rapi, mereka bertiga naik ke lantai atas untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| How Much? [Daisuke x Reader] ||
FanfictionAdik perempuan Kato Haru, bernama Kato (y/n) memulai hari-harinya sebagai seorang detektif di kepolisian Tokyo. Ia masuk ke departemen yang sama dengan kakakknya, namun di departemen tersebut, ada seseorang yang sering membuat (y/n) kesal. Namun, p...