Chapter 14

977 169 2
                                    

~Keesokan harinya~

Kato bersaudara sedang berada di dalam mobil untuk berangkat kerja. Sepanjang perjalanan, (y/n) terus saja menggerutu. “Ada apa denganmu? Pagi-pagi sudah asem,” tanya Haru. “Aku malas melakukan apapun hari ini,”  jawab adiknya. “Bersemangatlah, nanti saat pulang kau akan memakai baju maid lagi, lho,” ucap Haru. “Itu, malah membuatnya lebih buruk,” timpal (y/n) seraya memutar bola matanya. Haru terkekeh pelan. Beberapa saat kemudian, mereka pun sampai di gedung kepolisian.

“Selamat pagi, semuanya!” sapa Haru. “Pagi, Kato-san,” balas Yumoto dan Kamei, sementara Saeki melambaikan tangannya karena mulutnya penuh permen jeli. Haru baru saja duduk, namun telepon di mejanya tiba-tiba berdering. Ia cepat-cepat mengangkatnya, “Halo, ini Departemen Krminal Modern,” mulainya. “Ah, begitukah? Baiklah, tim kami akan kesana,”
“Ada apa, kak?” tanya (y/n). Ia ingin menangani kasus agar bisa bersemangat sedikit. “Katanya ada seorang anak yang bunuh diri. Kita harus memeriksanya,” jawab Haru. “Wah, sepertinya serius,” celetuk Saeki. “Ya. Aku tahu, kau, Kamei, atau Yumoto-san tidak akan ikut. Jadi serahkan itu padaku, (y/n), dan Kambe,” lanjut pria itu. Ia memberitahukan alamat TKP.

“Siap,” (y/n) mengacungkan jempolnya. Haru baru akan bangkit dari duduknya, tapi telepon itu berdering lagi. “Apa lagi ini?” gumamnya sebelum mengangkatnya.
Beberapa detik setelah itu, ia menutupnya, “Hhh… ada keributan antar sekolah. Aku akan mengurusnya. Kamei, Yumoto-san, kalian ikut aku,”
“Argh, baiklah, baiklah. Hari yang sibuk, ya,” keluh Yumoto. “Eh, berarti aku berdua lagi dengan Kambe mengurus anak bunuh diri itu?” tanya (y/n). Kakaknya mengangguk singkat sebelum menghilang di balik pintu, diikuti Kamei dan Yumoto. “Ayo kita pergi,” suruh Daisuke seraya menarik lengan wanita itu. “Ugh, kenapa aku harus selalu berpasangan denganmu. Bosan, tahu,” keluhnya. Daisuke tidak menjawab dan terus berjalan.

Beberapa waktu kemudian, mereka sampai di TKP, tentu saja mereka naik mobil. “Jadi ini, ya rumahnya. Besar juga,” komentar (y/n). “Ini tidak ada apa-apanya. Ayo masuk,” timpal Daisuke seraya memasuki halaman rumah itu. (Y/n) mengikutinya dari belakang. Daisuke mengetuk pintu, dan seseorang membukakan pintu. Seorang wanita berusia sekitar 50 tahunan. “Kami dari kepolisian. Katanya ada orang yang bunuh diri disini?” tanya (y/n) sambil menunjukkan lencana kepolisiannya. Wanita itu terlihat ingin menangis, namun ia mengangguk. Ia mempersilahkan mereka masuk. Mereka diarahkan ke ruang keluarga dan terlihat anggota keluarga lain sedang berkumpul disana. “Kami tidak tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba saat saya memasuki kamarnya, ia sudah tergantung dengan sebuah tali,” ujar wanita itu gemetaran.

“Boleh kami tahu data dirinya?” tanya Daisuke. Wanita itu mengiyakan, lalu menjelaskan bahwa anak itu perempuan, berumur 13 tahun, duduk di kelas dua SMP, dan merupakan anak yang normal. “Saya sebagai ibunya tidak pernah melihat dia bertindak aneh-aneh, karena itu kami sekeluarga bingung,” ujarnya, sekarang sudah menangis. Seorang pria yang lagi duduk memberitahu letak kamar anak itu, mempersilahkan (y/n) dan Daisuke memeriksanya.

“Uuh… aku tidak harus melihatnya, kan?” tanya (y/n) pelan seraya mengikuti Daisuke menuju kamar itu. “Memang kenapa? Kau takut?” Daisuke bertanya balik. “Bukan sih… aku hanya… belum pernah melihat orang bunuh diri,” gumam wanita itu. Daisuke menghembuskan napas pelan. Sebelum ia sempat mengatakan apapun, mereka telah sampai di depan kamar. Tanpa ragu, Daisuke membuka pintunya. Di sisi lain, (y/n) bersembunyi dibalik tubuhnya. “W-wah… suasananya seram sekali,” gumam wanita itu. Kamar tersebut gelap. Lampu dimatikan dan jendela serta gorden ditutup. (Y/n) berjalan mengelilingi kamar berukuran sedang itu, sementara Daisuke mencari tombol lampu. Saat sedang berjalan, wanita itu tiba-tiba menabrak suatu benda besar yang agak tinggi. Ia mendongak untuk melihat benda apa yang dikenainya, tepat saat Daisuke menyalakan lampu. Seketika, (y/n) berteriak. Ternyata ia menabrak tubuh korban. Ia cepat-cepat kembali ke Daisuke dan refleks memeluknya.

|| How Much? [Daisuke x Reader] ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang